Dalam dunia yang terus berkembang pesat, teknologi blockchain dan aset kripto telah menjadi topik hangat. Salah satu proyek kripto yang menarik perhatian adalah NEO. Ya, NEO bukan hanya sekadar token, melainkan adalah fondasi bagi revolusi blockchain dengan menyediakan platform untuk smart contract dan aplikasi terdesentralisasi. Saat artikel ini ditulis, NEO menempati peringkat ke-66 dengan kapitalisasi pasar senilai 843 juta dolar AS, mengutip dari laman Coinmarketcap.
Mari kita eksplorasi bersama apa itu NEO, bagaimana cara kerja dan ekosistemnya, siapa pembuatnya, hingga tokenomic dan kegunaan token NEO dalam ulasan berikut.
Apa Itu Neo
Neo adalah platform blockchain untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApp). Dengan Neo, pengembang dapat mendigitalkan dan mengotomatiskan pengelolaan aset melalui smart contract. Untuk mencapai hal tersebut, Neo mengembangkan NeoContract, suatu kerangka smart contract yang bekerja bersama NeoID, Neo Virtual Machine (NeoVM), dan komponen ekosistem lainnya.
Semua komponen tersebut diperlukan untuk memfasilitasi berbagai kasus penggunaan blockchain perusahaan, seperti aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), pasar pertukaran data, alat manajemen investasi yang disederhanakan, dan proses baru untuk membuat serta berinteraksi dengan pertukaran terdesentralisasi (DEX) dan token penyedia likuiditas (LP).
Neo bukan hanya sebagai protokol komunikasi yang aman, tetapi juga sebagai sistem untuk menerbitkan dan mengelola aset digital seperti stablecoin, token keamanan, token non-fungible (NFT), dan aset sintetis. Semua ini dirancang agar dapat diverifikasi melalui kerangka NeoID.
Proyek Neo sering disebut sebagai “Ethereum-nya China” karena kedua jaringan tersebut memiliki banyak kesamaan. Termasuk kapasitas dan alat untuk membuat aplikasi terdesentralisasi untuk berbagai tujuan mencakup pertukaran terdesentralisasi dan pasar harga.
sumber: neo.org
Cara Kerja Neo
Untuk menjaga keamanan blockchain dan menjaga jaringan terdistribusi komputernya agar selaras, Neo menggunakan metode mekanisme konsensus yang disebut Delegated Byzantine Fault Tolerant (dBFT). Protokol dBFT memungkinkan pemrosesan transaksi dalam jumlah yang lebih besar – hingga 10.000 transaksi per detik – saat beroperasi antara node yang disetujui secara terpusat.
Adapun cara kerja dBFT mirip dengan Delegated Proof of Stake (DPoS) dan menggunakan sistem pemungutan suara secara real-time untuk menentukan komputer mana yang dapat membuat blok berikutnya di blockchain Neo. Ini berarti siapa pun yang memiliki NEO dapat membantu mengoperasikan jaringan. Setiap token NEO (kadang-kadang disebut sebagai koin Neo) dapat dikunci atau "staked" untuk mewakili suara (semakin banyak NEO yang di-staking, semakin besar kekuatan suaranya).
Berkat kombinasi protokol PoS dan mekanisme konsensus dBFT, Neo memastikan penskalaan jaringan, transaksi lebih cepat, dan kelancaran operasional dengan smart contract dan pembuatan Dapp.
Platform Neo mempermudah para pengembang dalam menjalankan smart contract (dikenal sebagai NeoContracts) dan merancang program-program baru (dapps) yang bertujuan untuk mereplikasi produk dan layanan dunia nyata.
sumber: neo.org
Keunikan NeoContracts terletak pada kemampuan pengembang untuk membangun aplikasi menggunakan berbagai bahasa pemrograman populer yang sudah ada (sepertiC#, Phyton, Go, TypeScript, dan Java), tanpa perlu mempelajari bahasa baru seperti pada protokol smart contract lainnya.
Oleh karena itu, kemampuan NeoContract untuk bekerja menggunakan berbagai bahasa pemrograman dapat menjadi daya tarik bagi sejumlah besar pengembang yang ingin menciptakan dapps atau mendukung yang sudah ada.
Siapa Pengembang di Balik Kesuksesan Neo
Pencipta Neo adalah Da Hongfei dan Erik Zhang. Pada tahun 2014, keduanya mendirikan Antshares, fondasi dari apa yang kemudian dikenal sebagai NEO. Visi mereka adalah menciptakan platform blockchain yang lebih maju dengan fokus pada kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi. Langkah awal ini menandai permulaan perjalanan yang luar biasa dalam menghadirkan inovasi ke dunia kripto.
Pada tahun 2016, Antshares resmi berganti nama menjadi NEO. Perubahan ini mencerminkan tahap transformasi proyek dari tingkat nasional menjadi platform blockchain global yang memiliki visi integrasi antara dunia nyata dan dunia digital. Da Hongfei bersama timnya berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung konsep Smart Economy.
Apa Saja Kegunaan Token NEO
sumber: neo.org
NEO adalah token tata kelola, yang juga bisa berfungsi sebagai aset atau “saham” dalam ekosistem NEO. Pemegang token ini dapat berpartisipasi dalam manajemen jaringan Neo, termasuk pemungutan suara untuk konsensus node, menyesuaikan strategi konsensus, menyesuaikan model penetapan harga, modifikasi parameter jaringan, dan lainnya.
NEO juga dapat ditukar dengan GAS, yaitu native token yang berfungsi sebagai token utilitas di jaringan Neo. Unit terkecil NEO adalah 1. Artinya, nilai token ini tidak dapat dibagi lagi sehingga jika kamu ingin menarik dana dari bursa ke wallet, kamu harus menariknya dalam jumlah bulat. Dengan mekanisme ini, NEO menjadi salah satu token blockchain publik yang paling langka karena tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Token ini terdaftar di blok Genesis dan disimpan di alamat multi-signature validator siaga.
Tokenomics
Tokenomics NEO mencakup aspek-aspek ekonomi dan distribusi token dalam ekosistemnya. Berikut adalah beberapa poin kunci mengenai tokenomics NEO:
Dua native token, NEO dan GAS
- NEO (dulunya ANS): berfungsi sebagai token tata kelola. Pemegang NEO memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan jangka panjang terkait pengembangan blockchain NEO.
- GAS: berperan sebagai token utilitas yang digunakan untuk membayar transaksi dan smart contract di dalam jaringan. Pemegang NEO secara otomatis memperoleh GAS seiring berjalannya waktu, menciptakan insentif bagi pemegang untuk menyimpan NEO dalam waktu yang lebih lama.
Proses Konsensus dBFT
- NEO menggunakan model konsensus Delegated Byzantine Fault Tolerance (dBFT) yang memberikan keseimbangan antara desentralisasi dan kecepatan transaksi. Pemegang NEO memiliki hak untuk memilih pemegang node yang akan berkontribusi pada konsensus, menghasilkan blok baru, dan memvalidasi transaksi.
Distribusi Pasokan NEO
- NEO memiliki persedian tetap sebanyak 100 juta. Setengah dari total pasokan NEO dilepaskan ke peserta penjualan token, memberikan peluang bagi komunitas untuk terlibat sejak awal. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 70 persen NEO yang beredar dengan perkiraan kapitalisasi pasarnya senilai 2 miliar dolar AS.
- Setengah sisanya disimpan untuk pengembang NEO, dana komunitas, dan investasi dalam proyek-proyek lain. Ini membantu mendukung perkembangan jangka panjang dan ekosistem kripto yang lebih luas.
Tokenomics sebagai Insentif
- Mekanisme GAS dan distribusi pasokan memberikan insentif kepada pemegang NEO untuk tidak hanya menyimpan token, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pemeliharaan jaringan.
Sumber Daya dan Dukungan Komunitas
- NEO menyediakan sumber daya dan dukungan yang substansial untuk pengembang dan komunitasnya melalui alokasi dana komunitas. Ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekosistem.
Pengembangan dan Pembaruan Berkala
- Tim NEO secara teratur melakukan pembaruan dan pengembangan untuk menjaga relevansi dan keamanan jaringan. Keputusan besar terkait perkembangan jaringan biasanya melibatkan partisipasi pemegang NEO.
Dengan kombinasi elemen-elemen ini, tokenomics NEO bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, adil, dan memberdayakan komunitas serta pengembangnya.
Kesimpulan
NEO adalah proyek kripto yang ingin merevolusi dunia blockchain dengan fokus pada smart contract dan aplikasi terdesentralisasi. Sebagai platform, NEO memungkinkan pembangunan berbagai aplikasi, seperti DeFi dan manajemen investasi. Dengan mekanisme konsensus dBFT, NEO dapat memproses transaksi dengan cepat. Dengan model konsensus inovatif dan dukungan kuat untuk komunitas dan pengembang, NEO berusaha menciptakan ekosistem blockchain yang berkelanjutan dan adil.
Token NEO berperan sebagai tata kelola, memberi pemegang hak untuk berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Selain itu, pemegang NEO bisa mendapatkan GAS sebagai token utilitas.
Cara Beli Token NEO di Bittime
Setelah membaca ulasan lengkap mengenai apa itu Neo, apakah kamu tertarik untuk beli dan investasi dengan proyek kripto satu ini? Kamu bisa beli token NEO di platform crypto exchange terbaik di Indonesia, salah satunya Bittime. NEO tersedia di Bittime dalam pairing NEO IDR.
Untuk bisa beli token NEO di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas, ya. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup untuk beli token NEO. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian NEO di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Neo hari ini, Bitcoin, Ethereum, Solana dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga :
Apa itu Neutron (NTRN)? | Apa itu Kaspa (KAS)? |
Apa itu Pyth Network (PYTH)? | Apa itu GAS? |
Apa itu Sei Network (SEI)? | What is Hook Protokol (HOOK)? |
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.