Bittime – Pasca halving, harga Bitcoin memang cenderung lesu. Namun, sejak kemarin Bitcoin memberi kejutan karena BTC tembus $66.000 lebih.
Namun, peningkatan harga BTC ini jangan sampai membuat kamu FOMO untuk menjual atau membelinya. Sebab, ada banyak faktor yang mempengaruhi harga BTC. Untuk lebih jelasnya, berikut faktor-faktor naik dan turunnya harga BTC menurut Akademi Crypto.
Harga Bitcoin Hari Ini
Sumber: Bittime
Di atas adalah grafik harga BTC yang diambil dari Bittime. Grafik di atas menggunakan 3 indikator, yaitu MACD, RSI, dan Bollinger Bands untuk mengetahui kondisi BTC di pasar kripto saat ini.
Ketika tulisan ini ditulis, harga Bitcoin sudah ada di titik $66.318,41 dengan kenaikan +0,19%. Harga ini tentu saja naik lebih tinggi dibanding 4 hari sebelumnya yang bahkan sempat turun di bawah $62.000.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Faktor Bearish-Bullish Bitcoin
Dalam ekosistem kripto, semuanya memiliki faktor yang mempengaruhinya. Tak terkecuali dengan Bitcoin, sebagai “dedengkot” ekosistem kripto. Jika kita peka, kita dapat mengetahui kapan naik dan turunnya harga Bitcoin.
Nah, untuk kamu yang baru pertama terjun di ekosistem kripto, bisa menyimak penjelasan berikut tentang faktor bearish dan bullish Bitcoin. Penjelasan ini diambil dari diskusi yang dilakukan dalam streaming Margin Call oleh Akademi Crypto.
1. Inflasi
Inflasi tetap memberikan pengaruh pada keadaan harga kripto, termasuk Bitcoin. Hal ini tentu saja berkaitan dengan daya beli pengguna terhadap aset kripto. Ketika banyak orang yang mengesampingkan pembelian Bitcoin, harga Bitcoin bisa saja turun.
Nah, ketika tren inflasi sudah kembali positif, harga Bitcoin tidak lagi melempem.
2. Halving Bitcoin
Dikatakan oleh Kalimasada bahwa selalu ada template kenaikan harga BTC yang berkaitan dengan halving. Setahun sebelum dan sesudah halving, harga BTC akan cenderung naik.
Penjelasan ini bisa Ketika sebelum halving, faktor yang mempengaruhi naiknya Bitcoin adalah masyarakat cenderung berekspektasi tentang pasokan Bitcoin yang terbatas. Ketika banyak orang yang mengantisipasi hal ini, banyak yang berbondong-bondong membelinya dalam waktu singkat dan membuat harga BTC menjadi naik.
Setelah Bitcoin halving juga akan cenderung dikarenakan faktor serupa, yaitu pengurangan pasokan sehingga harga BTC menjadi naik. Selain itu, penyesuaian penambang juga berpengaruh. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk menggenjot harga BTC usai lesu saat halving.
3. Pemilu US
Politik bisa masuk ke banyak sektor, termasuk kripto. Dan gejolak pemilu di suatu negara juga dapat mempengaruhi kondisi harga BTC, terlebih negara adidaya seperti Amerika Serikat.
Tahun ini, tepatnya pada akhir tahun 2024, akan terjadi pemilu US. Hal ini menarik untuk disoroti karena terjadi perbedaan pendapat antara kedua kandidat presiden. Satunya mendukung ekosistem kripto, satunya lagi tidak sehingga secara jelas mempengaruhi kondisi ekosistem kripto.
Di samping persoalan perbedaan pendapat kandidat, sikap politik menjelang pemilu memang sudah biasa dalam menyatakan bahwa ekonomi sedang baik-baik saja, terlebih ketika presiden aktif akan mencalonkan diri kembali di pemilu selanjutnya.
Nah, ini juga menjadi faktor kenaikan harga BTC karena dengan sikap politik untuk perbaikan ekonomi ini, ekosistem kripto dibuat kuat untuk menunjukkan bahwa kondisi ekonomi memang sedang baik.
Baca Juga: Joe Biden dan Dinamika Koin Meme Menjelang Pemilu Amerika 2024
Waktu Terbaik untuk Investasi Bitcoin
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk investasi pada Bitcoin, baik membeli maupun menjualnya? Jawabannya adalah sesuai dengan riset masing-masing.
Investasi di ekosistem kripto bukan suatu kegiatan impulsif. Harus dilakukan riset dengan matang, baik untuk menjual ataupun membeli. Investasi ini juga bisa dibilang investasi jangka panjang, bukan untuk sikap FOMO yang hanya ikut-ikutan saja.
BTC menjadi contoh nyata untuk sifat investasi di ekosistem kripto. Di awal, BTC banyak diremehkan, terlebih untuk sistem investasi konvensional. Namun, lihat sekarang, BTC menjadi token yang powerful karena memiliki nilai begitu tinggi.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Kesimpulan
Kabar gembira harga BTC yang sudah tembus $66.000 lebih ini tidak bisa menjadi alasan untuk impulsif, seperti segera jual atau segera beli. Kamu harus mempelajari dahulu faktor apa saja yang mempengaruhi kenaikan dan penurugan harganya. Dengan begitu, kamu bisa bersikap tegas dalam berinvestasi.
Cara Beli Bitcoin (BTC) di Bittime
Kamu bisa beli dan jual Bitcoin (BTC) dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Bitcoin (BTC) tersedia di Bittime dengan market pair BTC/IDR. Untuk bisa beli BTC IDR di Bittime pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan lengkap cara beli Bitcoin (BTC) di Bittime.
Pantau pergerakan grafik Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Top 5 Narrative Crypto 2024 Menurut Akademi Crypto
Kapan Altcoin Season Datang? Inilah 3 Hal yang Bisa Dilakukan Sembari Menunggunya
Legalitas Bitcoin: Apakah Bitcoin Legal di Berbagai Negara?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apa pun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.