Bittime - Pernah dengar aset digital? Bitcoin mungkin jadi nama yang terlintas di pikiran. Tapi, tahukah kamu kalau ada jenis aset digital yang mengutamakan privasi penggunanya?
Nah, aset digital inilah yang disebut sebagai privacy coin. Lantas, apa itu privacy coin? Kamu bisa menemukan jawabannya di artikel ini.
Artikel ini akan membahas segala hal tentang privacy coin, mulai dari pengertiannya hingga cara kerja dan contoh-contohnya. Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Privacy Coin?
Aset kripto (cryptocurrency) identik dengan anonimitas, padahal kenyataannya kebanyakan hanya bersifat pseudonim.
Artinya, meski transaksi kripto tidak mengandung informasi pribadi atau alamat IP, pengirim dan penerimanya bisa dilacak lewat analisis data dan pola transaksi di blockchain.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Privacy coin mengatasi kekurangan ini dengan memprioritaskan privasi dan anonimitas pengguna. Contoh privacy coin populer adalah Monero, Zcash, dan Dash.
Baca Juga: Apa Itu Zcash (ZEC)?
Mari lihat bagaimana informasi transaksi Bitcoin bisa dipakai untuk melacak Anda:
- Penggunaan Alamat Berulang: Mengirim dan menerima Bitcoin dari alamat yang sama berulang kali membuat riwayat transaksi kamu mudah dilacak.
- Alamat di Media Sosial: Jika kamu pernah membagikan alamat Bitcoin di media sosial, ini bisa menghubungkan identitas kamu dengan riwayat transaksi.
- Riwayat kepemilikan Coin: Jika transaksi Bitcoin kamu memiliki banyak sumber (input), diasumsikan semua berasal dari kepemilikan yang sama.
- Verifikasi Identitas (KYC) di Exchange: Beberapa layanan penukaran kripto mengharuskan verifikasi identitas (KYC) yang bisa menghubungkan kamu dengan riwayat transaksi.
- Analisa Blockchain: Perusahaan khusus menganalisa blockchain untuk melacak transaksi dan kepemilikan kripto.
Privacy coin dirancang untuk mengatasi masalah di atas dengan beberapa cara:
- Tanda Tangan Ring (Ring signatures): Sekelompok pengguna menandatangani transaksi bersama sehingga sulit mengenali siapa pengirim sebenarnya.
- Alamat Siluman (Stealth addresses): Setiap transaksi memiliki alamat unik, sehingga sulit dihubungkan dengan pengguna tertentu.
- Transaksi Rahasia (Confidential transactions): Jumlah kripto yang dikirim disembunyikan dari publik.
- Pencampuran Koin (Coin mixing): Koin dari pengguna berbeda dicampur sehingga sumber awal tidak bisa dilacak.
Baca Juga: Harga Dogecoin (DOGE) Meroket Lebih dari Rp 3.000, Akankah Naik Terus?
Privacy Coin Populer
- Monero (XMR): Diciptakan pada 2014, Monero terkenal sebagai privacy coin default dengan fitur ring signatures, alamat siluman, dan transaksi rahasia.
- Zcash (ZEC): Muncul di 2016, Zcash menawarkan privasi opsional dengan fitur zk-SNARKs yang menyembunyikan pengirim, penerima, dan jumlah kripto.
- Dash (DASH): Mirip Zcash, Dash menyediakan fitur privasi opsional bernama PrivateSend yang mencampur koin dari banyak pengguna untuk meningkatkan privasi.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Etika dan Regulasi Privacy Coin
Penggunaan privacy coin memicu perdebatan. Ada yang menganggap privasi sebagai hak asasi pengguna kripto, sementara pihak lain khawatir privacy coin memudahkan kejahatan. Akibatnya, beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Australia melarang perdagangan privacy coin.
Di sisi lain, regulasi internasional terkait transfer uang juga menekan penggunaan privacy coin. Meski begitu, pelarangan total sulit dilakukan. Beberapa koin seperti Dash bahkan mengurangi fitur privasi demi mengikuti regulasi.
Baca Juga: Memahami Masalah Privasi Uang Digital Bank Sentral (CBDC)
Memang benar kejahatan kerap memanfaatkan privacy coin. Tapi perlu diingat, aktivitas kriminal hanya sebagian kecil dari keseluruhan penggunaan kripto. Privacy coin memiliki fungsi legal, seperti halnya internet yang bermanfaat meski bisa disalahgunakan.
Perdebatan seputar privacy coin kemungkinan akan terus berlanjut. Meningkatnya regulasi dan penegakan hukum menjadi tantangan bagi masa depan privasi transaksi kripto.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Zashi: Wallet Kripto untuk Simpan Zcash (ZEC)
Binance Delisting Monero dari Daftar Perdagangan, Nilai Pasar XMR Anjlok 30%
Apa Itu Dash (DASH)? Uang Digital Cepat, Aman, dan Terjangkau
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.