Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Layer 2 adalah protokol atau kerangka kerja tambahan yang dibangun di atas blockchain yang sudah ada. Tujuan utama dari protokol ini adalah untuk meningkatkan kecepatan dan skalabilitas transaksi di jaringan kripto utama.
Proyek-proyek layer 2 menggunakan berbagai teknik, seperti rollup, sidechain, state channel, dan plasma, untuk memindahkan sebagian beban komputasi dan penyimpanan dari layer 1 ke layer 2.
Dengan demikian, mereka dapat menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah, kecepatan yang lebih tinggi, dan privasi yang lebih baik.
10 Proyek Layer 2 Kripto Teratas 2024
Berikut ini adalah 10 proyek layer 2 kripto yang menarik perhatian di tahun 2024:
1. Polygon (MATIC)
Polygon adalah platform layer 2 yang mendukung berbagai solusi skalabilitas, seperti rollup, sidechain, dan plasma.
Polygon bertujuan untuk menciptakan internet nilai terbuka yang terhubung dengan Ethereum dan blockchain lainnya.
Polygon memiliki token asli bernama MATIC, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
2. Immutable (IMX)
Immutable adalah platform layer 2 yang berfokus pada game dan NFT. Immutable menggunakan teknologi zero-knowledge proof untuk memvalidasi transaksi di Ethereum tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasi.
Immutable memiliki token asli bernama IMX, yang digunakan untuk membayar gas fee, mengakses fitur premium, dan mendapatkan reward.
3. Optimism (OP)
Optimism adalah platform layer 2 yang menggunakan optimistic rollup untuk meningkatkan skalabilitas dan interoperabilitas Ethereum.
Optimism memungkinkan pengembang untuk menjalankan kontrak pintar yang kompleks dengan gas fee yang rendah dan waktu penyelesaian yang cepat. Optimism memiliki token asli bernama OP, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
4. Mantle (MNT)
Mantle adalah platform layer 2 yang menggunakan zk-rollup untuk menyediakan layanan data terdesentralisasi untuk aplikasi Web3.
Mantle memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengakses, dan membagikan data secara aman dan efisien di berbagai blockchain. Mantle memiliki token asli bernama MNT, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
Baca Juga: Rahasia Market Crypto yang Harus Kamu Tahu
5. Arbitrum (ARB)
Arbitrum adalah platform layer 2 yang menggunakan optimistic rollup untuk meningkatkan skalabilitas dan interoperabilitas Ethereum. Arbitrum memungkinkan pengembang untuk menjalankan kontrak pintar yang kompleks dengan gas fee yang rendah dan waktu penyelesaian yang cepat.
Arbitrum memiliki token asli bernama ARB, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
6. Starknet (STRK)
Starknet adalah platform layer 2 yang menggunakan zk-rollup untuk meningkatkan skalabilitas dan privasi Ethereum.
Starknet memungkinkan pengembang untuk menjalankan kontrak pintar yang kompleks dengan gas fee yang rendah dan waktu penyelesaian yang cepat.
Starknet memiliki token asli bernama STRK, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
7. Dymension (DYM)
Dymension adalah proyek layer 2 kripto yang modular dan ekosistem blockchain yang terdiri dari berbagai rollup khusus. Dymension membagi fungsi-fungsi seperti eksekusi, konsensus, dan ketersediaan data untuk meningkatkan keamanan dan kecepatan setiap RollApp.
Dymension juga mendukung kompatibilitas protokol IBC dengan blockchain lainnya. Token asli DYM digunakan untuk tata kelola, staking, dan gas fee.
Dymension menawarkan berbagai layanan dan aplikasi Web3, seperti DeFi, NFT, dan lainnya. Dymension memiliki potensi untuk naik harga di masa depan, dengan perkiraan rata-rata $7.51 pada tahun 2024, $10.81 pada tahun 2025, dan $15.55 pada tahun 2026.
8. Coti (COTI)
Coti adalah proyek layer 2 kripto yang awalnya dirancang untuk Cardano, tetapi kemudian beralih ke Ethereum dengan fokus pada privasi.
Coti menggunakan token COTI untuk berbagai fungsi, seperti biaya transaksi, staking, tata kelola, dan lainnya. Coti juga berubah dari konsensus DAG ke EVM, dan mempertahankan fitur privasi garbled circuits.
Coti berharap dapat meningkatkan efisiensi transaksi, interoperabilitas, dan pengembangan aplikasi berorientasi privasi dengan menggunakan blockchain Ethereum layer 2.
Coti memiliki prospek harga yang positif di masa depan, dengan perkiraan rata-rata $0.195 pada tahun 2024, $0.297 pada tahun 2025, dan $0.383 pada tahun 2026.
9. SKALE (SKL)
SKALE adalah platform layer 2 yang menggunakan sidechain untuk menyediakan layanan cloud terdesentralisasi untuk aplikasi Web3. SKALE memungkinkan pengembang untuk membuat dan menjalankan aplikasi yang skalabel, cepat, dan murah di jaringan SKALE yang terhubung dengan Ethereum.
SKALE memiliki token asli bernama SKL, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
10. Loopring (LRC)
Loopring adalah platform layer 2 yang menggunakan zk-rollup untuk menyediakan layanan pertukaran dan pembayaran terdesentralisasi untuk aset kripto. Loopring memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dan pertukaran aset kripto dengan gas fee yang rendah dan waktu penyelesaian yang cepat.
Loopring memiliki token asli bernama LRC, yang digunakan untuk membayar gas fee, berpartisipasi dalam tata kelola, dan mengamankan jaringan.
Perbedaan Proyek Layer 2 dan Layer 1
Desain dasar dari jaringan kripto terdesentralisasi adalah blockchain layer 1. Contoh blockchain layer 1 adalah Cardano, Ethereum, dan Bitcoin.
Blockchain layer 1 menggunakan metode konsensus bersama, seperti bukti kerja (PoW) atau bukti taruhan (PoS), untuk mengelola proses dan keamanan jaringan kripto.
Protokol jaringan yang dibangun di atas solusi layer 1 disebut blockchain layer 2, yang telah dibahas dalam daftar kripto layer 2 ini.
Meskipun protokol layer 2 lebih fleksibel dalam meningkatkan proses transaksi dan kapasitas jaringan, mereka tetap bergantung pada blockchain layer 1 untuk arsitektur dan keamanan jaringan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappbeti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Layer 1 vs Layer 2 Blockchain, Apa Bedanya?
Apa Itu Linea: Blockchain Layer 2 Buatan Consensys
MetisDAO (METIS): Solusi Skalabilitas Layer 2 Ethereum
Membuka Potensi Skalabilitas Blockchain dengan Layer-2 Scaling Solution
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.