Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - NFT atau non-fungible token adalah aset digital yang unik dan tidak dapat ditukar dengan aset lain yang serupa. NFT dapat merepresentasikan berbagai jenis aset, seperti karya seni, musik, video, game, atau bahkan tweet. NFT menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat dan memverifikasi kepemilikan dan keaslian aset yang mendasarinya.
NFT: Fenomena Baru di Dunia Digital
NFT menjadi sangat populer pada tahun 2021, dengan volume penjualan mencapai $2,5 miliar pada semester pertama tahun ini. NFT menarik perhatian banyak seniman, selebriti, atlet, dan investor yang melihat potensi NFT sebagai cara baru untuk menciptakan, mendistribusikan, dan memonetisasi karya mereka. Beberapa contoh NFT yang terjual dengan harga fantastis adalah:
- “The Merge”, karya seniman digital Pak, terjual seharga $91,8 juta di Nifty Gateway pada Desember 2021.
- “Everydays: The First 5000 Days”, karya seniman digital Beeple, terjual seharga $69,3 juta di Christie’s pada Maret 2021.
- “CryptoPunk #7523”, salah satu dari 10.000 karakter pixel art yang dibuat oleh Larva Labs, terjual seharga $11,8 juta di Sotheby’s pada Juni 2021.
NFT: Risiko dan Tantangan Hukum yang Perlu Diperhatikan
Meskipun NFT menawarkan peluang menarik bagi para pencipta dan investor, NFT juga menimbulkan sejumlah risiko dan tantangan hukum yang perlu dipahami dan diantisipasi. Beberapa masalah hukum yang ada atau mungkin muncul terkait dengan NFT adalah:
Hak Cipta, Hak Kekayaan Intelektual, Hak Kepemilikan
Salah satu risiko utama bagi pembeli NFT adalah pemahaman tentang hak yang mereka peroleh. Pembelian NFT tidak selalu berarti pembelian hak cipta atau hak kekayaan intelektual atas aset yang mendasarinya. Penjual NFT masih bisa mempertahankan hak tersebut, kecuali jika mereka secara eksplisit menyerahkannya kepada pembeli.
Oleh karena itu, penting bagi pembeli untuk membaca syarat dan ketentuan yang berlaku sebelum membeli NFT. Sebaliknya, penjual NFT harus berhati-hati untuk tidak kehilangan hak mereka secara tidak sengaja dan membuat semua persyaratan sesederhana mungkin.
Perlindungan Privasi dan Undang-Undang Perlindungan Data
NFT menggunakan teknologi blockchain yang bersifat transparan dan tidak dapat diubah. Ini berarti bahwa setiap transaksi NFT dapat dilacak dan diverifikasi oleh siapa saja. Hal ini dapat menimbulkan masalah privasi dan perlindungan data, terutama jika NFT mengandung informasi pribadi atau sensitif tentang pencipta atau pemiliknya.
Undang-undang perlindungan data, terutama dalam kerangka Peraturan Perlindungan Data Umum di UE, cenderung memberikan individu “hak untuk dilupakan” dan hak untuk memperbaiki atau bahkan menghapus data mereka dari bisnis publik dan pribadi.
Namun, hal ini sulit dilakukan dalam konteks blockchain, yang bersifat permanen dan tidak dapat dihapus. Oleh karena itu, penting bagi para pencipta dan pemilik NFT untuk mempertimbangkan dampak privasi dan perlindungan data sebelum membuat atau membeli NFT.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Pencucian Uang
NFT dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan aktivitas ilegal, seperti pencucian uang, penghindaran pajak, atau pendanaan terorisme. NFT memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya menarik bagi pelaku kejahatan, seperti anonimitas, likuiditas, dan nilai yang tinggi.
NFT juga dapat digunakan untuk menyembunyikan asal-usul dana yang tidak sah, dengan mengubahnya menjadi aset digital yang tampak sah. Oleh karena itu, platform NFT semakin diperhatikan dalam kaitannya dengan regulasi anti pencucian uang (AML).
Dengan meningkatnya nilai NFT, kekhawatiran bahwa pelaku buruk bisa menggunakannya untuk menghindari undang-undang seperti AML juga semakin berkembang.
Kesimpulan
NFT adalah fenomena baru di dunia digital yang menawarkan peluang besar bagi para pencipta dan investor. Namun, NFT juga menimbulkan sejumlah risiko dan tantangan hukum yang harus dipahami dan diantisipasi. Dengan memahami aspek hukum yang terkait dengan NFT, para pihak yang terlibat dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan menghindari masalah di masa depan.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Mengenal NFT Art: Bentuk Kesenian dalam Dunia Blockchain
Mengenal Nifty Gateway dan Potensi NFT
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.