Bittime - Dalam dunia Bitcoin, pernahkah Kamu bertanya-tanya bagaimana mempercepat transaksi yang tertunda atau menyesuaikan biaya transaksi di tengah kondisi jaringan yang berubah? Replace-by-Fee (RBF) hadir sebagai solusi yang menawarkan fleksibilitas dan kemampuan untuk mengendalikan transaksi Kamu.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai RBF, mulai dari apa itu, manfaatnya, cara penggunaannya, hingga potensi risiko yang perlu diwaspadai. Dengan pemahaman yang menyeluruh, Kamu dapat memanfaatkan fitur RBF dengan aman dan efektif untuk memaksimalkan pengalaman transaksi Bitcoin Kamu.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Apa itu Replace-by-Fee (RBF)?
Replace-by-Fee (RBF) adalah sebuah aturan dalam jaringan Bitcoin yang memungkinkan pengguna untuk mengganti transaksi yang belum dikonfirmasi (menunggu) dengan transaksi baru yang memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi.
Fitur ini pertama kali diusulkan dalam BIP 125 dan diintegrasikan ke dalam protokol Bitcoin dengan peluncuran Bitcoin Core versi 0.12.0 pada Februari 2016. RBF memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk mempercepat transaksi atau menyesuaikan diri dengan kondisi jaringan yang berubah.
Contoh Transaksi dengan Biaya Transaksi yang Tinggi
Pada tanggal 23 November 2023, terjadi sebuah peristiwa penting ketika seorang pengguna Bitcoin melakukan transaksi pada pukul 9:59 pagi UTC, dengan biaya transaksi yang luar biasa tinggi yaitu sebesar $3,1 juta untuk mentransfer 139,42 Bitcoin (BTC).
Transaksi ini, yang memecahkan rekor sebagai transaksi dengan biaya tertinggi kedelapan dalam sejarah Bitcoin, menunjukkan potensi dampak dari RBF. Beberapa faktor yang menyebabkan kejadian luar biasa ini adalah:
- Pemilihan biaya transaksi yang tinggi: Pengirim mungkin dengan sengaja memilih biaya transaksi yang tinggi untuk mempercepat konfirmasi atau mungkin salah menghitung biaya.
- Aturan RBF: Pengguna memiliki kemampuan untuk mengganti transaksi yang belum dikonfirmasi dengan transaksi yang memiliki biaya lebih tinggi di bawah aturan RBF. Jadi, untuk memastikan konfirmasi yang lebih cepat, pengirim mungkin telah memilih untuk mengganti transaksi awal yang sudah memiliki biaya tinggi dengan transaksi baru yang memiliki biaya yang lebih tinggi lagi.
- Ketidaktahuan pengirim: Ada kemungkinan pengirim tidak mengetahui kondisi jaringan atau konsekuensi dari tindakan mereka, yang menyebabkan peningkatan biaya transaksi yang tidak terduga.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Mengaktifkan dan Menonaktifkan RBF, serta Kekurangannya
Mengaktifkan RBF
- Pastikan wallet Bitcoin Kamu mendukung RBF: Periksa dokumentasi wallet Kamu atau hubungi layanan dukungan untuk memastikannya.
- Aktifkan RBF di pengaturan wallet: Biasanya, opsi RBF ditemukan di bagian pengaturan lanjutan atau preferensi transaksi. Cari opsi RBF dan aktifkan.
- Sesuaikan biaya transaksi: Setelah mengaktifkan RBF, Kamu dapat mengatur biaya transaksi yang lebih tinggi untuk mempercepat konfirmasi transaksi baru yang menggantikan transaksi lama.
Menonaktifkan RBF
- Akses pengaturan wallet: Cari bagian pengaturan yang terkait dengan biaya transaksi atau fitur keamanan.
- Nonaktifkan opsi RBF: Pastikan opsi RBF dinonaktifkan dan tetap tidak aktif secara default.
- Rujuk ke dokumentasi wallet: Jika Kamu mengalami kesulitan, baca dokumentasi wallet Kamu atau hubungi layanan dukungan untuk instruksi spesifik.
Kekurangan RBF:
- Risiko double-spending: Kemampuan mengganti transaksi dengan biaya lebih tinggi berpotensi disalahgunakan untuk double-spending, yaitu menggunakan Bitcoin yang sama untuk dua transaksi berbeda. Hal ini dapat merugikan pedagang dan jaringan secara keseluruhan.
- Kebingungan pengguna: RBF dapat membingungkan pengguna yang tidak memahami cara kerjanya, berpotensi menyebabkan keterlambatan transaksi atau penggantian transaksi yang tidak disengaja.
- Kemacetan jaringan: Penggunaan RBF yang berlebihan dapat menyebabkan kemacetan jaringan karena pengguna terus-menerus mengganti transaksi dengan biaya lebih tinggi.
Kesimpulan
RBF menawarkan fleksibilitas dalam hal kecepatan transaksi dan penyesuaian biaya, tetapi pengguna harus memahami potensinya untuk disalahgunakan dan dampaknya terhadap jaringan. Gunakan RBF dengan bijak dan hati-hati untuk memaksimalkan manfaatnya dan menghindari risiko yang ada.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Apa Itu ZKFair? Inovasi Kripto untuk Transaksi yang Lebih Aman dan Adil
Pengertian Token Swap dan Penjelasannya
Apa itu Crypto Portfolio Tracker dan Mengapa Anda Membutuhkannya?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.