Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Composability adalah salah satu fitur utama dari DeFi (decentralized finance). Ini adalah kemampuan berbagai aplikasi dan protokol untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lancar, sehingga blok-blok pembangunnya bisa digabungkan dan diintegrasikan untuk menciptakan fungsi atau layanan keuangan baru.
Composability ini mirip dengan Lego, di mana protokol-protokol berbeda bisa dirangkai dan dikombinasikan dengan fleksibel.
Pentingnya Composability di Ekosistem DeFi
Composability berperan sebagai katalisator pertumbuhan, mendorong pengembangan dan inovasi di DeFi.
Dengan composability, para pengembang bisa dengan cepat menciptakan produk keuangan inovatif dengan menggunakan protokol yang sudah ada. Hal ini meningkatkan kreativitas dan evolusi DeFi, menciptakan lingkungan layanan yang dinamis.
Composability juga meningkatkan efisiensi dan likuiditas dengan memperluas manfaat aset di berbagai aplikasi. Misalnya, kamu bisa meminjam DAI dari Aave, lalu menukarnya dengan aDAI di Monolith, dan mendapatkan bunga dari Aave.
Atau, kamu bisa meminjam SNX dari Aave, lalu menyimpannya di Synthetix untuk mencetak sUSD, dan menukarnya dengan LINK di Curve. Semua ini bisa dilakukan tanpa meninggalkan ekosistem DeFi.
Composability juga membuat ekosistem lebih terbuka dan mudah diakses dengan menurunkan hambatan masuk bagi pengguna dan pengembang.
Kamu tidak perlu izin dari siapa pun untuk menggunakan atau mengintegrasikan protokol DeFi. Kamu hanya perlu memiliki alamat Ethereum dan ETH untuk memproses transaksi di jaringan.
Baca Juga: Apa Itu RWA dan Mengapa Penting untuk DeFi?
Komponen-Komponen Composability di DeFi
Composability di DeFi terdiri dari beberapa komponen penting yang membentuk tulang punggung dari sifat interoperable dan modularnya. Komponen-komponen ini antara lain smart contract, interoperabilitas dan standar token, protokol pinjaman dan peminjaman, API, dan SDK.
Smart contract adalah kode yang dieksekusi secara otomatis di blockchain, yang menjadi dasar bagi banyak aplikasi DeFi. Interaksi antara smart contract ini membentuk lapisan dasar dari composability.
Interoperabilitas dan standar token juga menjadi blok bangunan dasar dari composability DeFi. Standar seperti ERC-20 dan ERC-721 memastikan kompatibilitas dan interoperabilitas token dan protokol, sehingga token dari berbagai proyek bisa digunakan secara saling tukar di ekosistem DeFi.
Protokol pinjaman dan peminjaman merupakan komponen penting lainnya dari composability DeFi. Protokol ini, seperti platform pinjaman dan bursa terdesentralisasi, memungkinkan pengguna untuk meminjam, meminjamkan, atau menukar aset.
Protokol ini bisa berinteraksi berkat composability, menciptakan fungsi seperti yield farming, flash loan, dan strategi perdagangan yang rumit.
Di DeFi, application program interface (API) dan software development kit (SDK) sangat penting untuk meningkatkan interoperabilitas dan mempercepat inovasi ekosistem. Misalnya, sistem perangkat lunak terhubung melalui API, memungkinkan komunikasi yang lancar.
API juga memudahkan integrasi protokol yang berbeda dengan menstandarkan akses ke berbagai fungsi. Selain itu, SDK memfasilitasi pekerjaan pengembang dengan menyediakan alat dan sumber daya yang sudah dibuat sebelumnya yang membuat integrasi dan pembuatan perangkat lunak lebih mudah. Modul penting seperti integrasi dompet dan interaksi smart contract tersedia di kit ini.
Sinergi antara komponen-komponen ini memungkinkan protokol untuk digabungkan dan ditumpuk untuk menghasilkan produk dan layanan keuangan yang inovatif.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Tantangan dan Peluang Composability di DeFi
Meskipun composability memiliki banyak manfaat, ia juga membawa beberapa tantangan dan risiko bagi ekosistem DeFi. Salah satu tantangan utama adalah masalah skalabilitas dan gas fee.
Karena banyak protokol DeFi berjalan di Ethereum, mereka harus bersaing untuk mendapatkan ruang di jaringan yang sudah padat.
Hal ini menyebabkan biaya gas menjadi tinggi, terutama saat aktivitas jaringan meningkat. Gas fee yang tinggi bisa mengurangi daya tarik DeFi bagi pengguna dengan modal kecil atau yang ingin melakukan transaksi kecil.
Selain itu, composability juga meningkatkan risiko keamanan dan ketidakstabilan. Karena protokol DeFi saling bergantung, jika salah satu protokol mengalami bug, serangan, atau kegagalan, dampaknya bisa menyebar ke protokol lain yang terhubung dengannya.
Hal ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi pengguna dan pengembang. Oleh karena itu, penting bagi protokol DeFi untuk melakukan audit keamanan yang ketat dan transparan, serta memiliki mekanisme tata kelola dan pemulihan yang efektif.
Di sisi lain, composability juga membuka peluang baru bagi ekosistem DeFi. Salah satu peluang adalah pengembangan lapisan dua atau solusi skalabilitas yang bisa meningkatkan kapasitas dan kecepatan transaksi di DeFi, sekaligus menurunkan biaya gas.
Beberapa contoh solusi lapisan dua yang sudah ada atau sedang dikembangkan adalah Polygon, Optimism, Arbitrum, dan zkSync. Solusi-solusi ini bisa meningkatkan pengalaman pengguna dan memperluas akses ke DeFi.
Peluang lain adalah pengembangan protokol lintas rantai atau cross-chain yang bisa memungkinkan protokol DeFi berinteraksi dengan blockchain lain selain Ethereum.
Hal ini bisa meningkatkan diversifikasi dan likuiditas aset di DeFi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada satu jaringan. Beberapa contoh protokol lintas rantai yang sudah ada atau sedang dikembangkan adalah Cosmos, Polkadot, Avalanche, dan ThorChain.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Apa Itu Yield Farming Pada DeFi?
Apa Itu Interest Rate Pada Defi?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.