Bittime - Konsep Decentralized Derivatives mulai menarik perhatian sebagai instrumen keuangan yang dapat memberikan fleksibilitas dan inovasi baru.
Berbeda dengan derivatif tradisional yang bergantung pada lembaga keuangan sentral, Decentralized Derivatives memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan smart contracts yang dijalankan secara otomatis tanpa perlu intervensi pihak ketiga.
Kita akan membahas lebih dalam tentang potensi dan manfaat dari Decentralized Derivatives di artikel ini. Simak hingga akhir.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Apa itu Decentralized Derivatives?
Decentralized Derivatives adalah instrumen keuangan yang menggunakan teknologi blockchain untuk membuat kontrak pintar yang secara otomatis mengeksekusi transaksi finansial sesuai dengan parameter yang ditentukan.
Kontrak pintar ini memungkinkan para pihak untuk membuat dan mengeksekusi berbagai jenis derivatif, seperti opsi, kontrak berjangka, atau swap, tanpa memerlukan perantara atau lembaga keuangan tradisional.
Meskipun potensialnya besar, teknologi blockchain masih dalaApa Itu Consortium Blockchain?m tahap pengembangan dan belum sepenuhnya matang untuk mendukung Decentralized Derivatives dalam skala besar.
Masih ada ketidakpastian regulasi di sekitar Decentralized Derivatives, dengan beberapa yurisdiksi yang belum menetapkan kerangka hukum yang jelas untuk produk-produk keuangan ini.
Decentralized Derivatives rentan terhadap risiko teknis, seperti kegagalan kontrak pintar atau serangan keamanan yang dapat mengakibatkan kerugian dana pengguna.
Baca Juga: Apa Itu Spoon dalam Blockchain?
Jenis-jenis Decentralized Derivatives
Di dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), terdapat beberapa jenis derivatif yang menawarkan beragam cara untuk berpartisipasi dalam perdagangan dan manajemen risiko.
Berikut adalah beberapa jenis Decentralized Derivatives yang umum dijumpai di dalam DeFi.
1. Perjanjian Perbedaan Harga (CFD - Contract for Difference)
Perjanjian Perbedaan Harga adalah derivatif yang memungkinkan para investor untuk berspekulasi tentang pergerakan harga aset dasar, tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik.
Para investor dapat membuka posisi long (beli) atau short (jual) tergantung pada prediksi mereka tentang pergerakan harga aset. Di dalam DeFi, CFD dapat diperdagangkan melalui kontrak pintar yang dijalankan secara otomatis.
2. Opsi (Options)
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak (tanpa kewajiban) kepada pembeli untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga yang telah ditetapkan (strike price) pada tanggal kedaluwarsa tertentu. Opsi dapat dibagi menjadi dua jenis utama: opsi beli (call options) dan opsi jual (put options).
Di dalam DeFi, opsi sering kali ditawarkan dalam bentuk kontrak pintar yang dapat diperdagangkan secara terdesentralisasi.
3. Kontrak Berjangka (Futures Contracts)
Kontrak berjangka adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset dasar pada tanggal dan harga yang telah ditetapkan di masa depan.
Kontrak berjangka memungkinkan para investor untuk melindungi diri dari risiko perubahan harga aset yang mendasarinya. Di dalam DeFi, kontrak berjangka dapat diperdagangkan secara terdesentralisasi melalui platform DeFi yang mendukungnya.
4. Swap
Swap adalah perjanjian antara dua pihak untuk menukar aliran kas atau pembayaran dalam mata uang atau aset yang berbeda, berdasarkan perbedaan nilai yang mendasarinya.
Terdapat berbagai jenis swap, termasuk swap suku bunga, swap mata uang, dan swap indeks. Di dalam DeFi, swap sering kali diperdagangkan melalui protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang menggunakan kontrak pintar.
5. Kontrak Perpetual (Perpetual Contracts)
Kontrak perpetual adalah turunan dari kontrak berjangka yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Mereka terus berlanjut tanpa tanggal kedaluwarsa dan dibayar secara periodik berdasarkan perbedaan antara harga pasar saat ini dan harga kesepakatan awal. Kontrak perpetual banyak digunakan di dalam DeFi untuk memperdagangkan aset kripto.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Manfaat Decentralized Derivatives
Adapun manfaat dari decentralized derivatives adalah sebagai berikut.
1. Desentralisasi dan Transparansi
Decentralized Derivatives menghilangkan kebutuhan akan lembaga keuangan sentral sebagai perantara, sehingga meningkatkan transparansi dan meminimalkan risiko kegagalan sistem.
2. Aksesibilitas Global
Dengan menggunakan blockchain, Decentralized Derivatives dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia yang memiliki akses internet, tanpa batasan geografis atau pembatasan keuangan.
3. Perlindungan Terhadap Kekuasaan Tunggal
Kontrak pintar dalam Decentralized Derivatives dijalankan secara otomatis sesuai dengan kode yang ditentukan, menghilangkan risiko manipulasi atau penyalahgunaan oleh pihak ketiga.
4. Inovasi dan Kreativitas
Dengan fleksibilitas yang diberikan oleh teknologi blockchain, Decentralized Derivatives mendorong inovasi baru dalam desain produk keuangan dan memungkinkan eksperimen dengan berbagai model perdagangan baru.
Baca Juga: Pengertian Medium of Change dalam Konteks Aset Digital
Perbedaan Decentralized Derivatives dan Derivatives Tradisional
Perbedaan antara derivatif tradisional dan Decentralized Derivatives sangatlah signifikan, terutama dalam hal struktur, pengelolaan, dan penyedia layanan. Berikut ini adalah perbandingan antara keduanya.
1. Derivatif Tradisional
-
Struktur Sentral
Derivatif tradisional diatur dan dijalankan oleh lembaga keuangan sentral seperti bank, bursa, atau lembaga keuangan lainnya.
-
Ketergantungan pada Perantara
Transaksi derivatif tradisional memerlukan perantara atau pihak ketiga seperti bank atau bursa untuk mengeksekusi dan menyelesaikan perdagangan.
-
Regulasi yang Ketat
Pasar derivatif tradisional diatur oleh otoritas keuangan dan regulator yang berbeda di setiap yurisdiksi, dan seringkali dikenakan persyaratan dan batasan yang ketat.
-
Biaya Tinggi
Biaya transaksi dan biaya pengelolaan yang tinggi sering kali terjadi dalam perdagangan derivatif tradisional, termasuk biaya transaksi, komisi, dan biaya penyimpanan.
2. Decentralized Derivatives
-
Struktur Terdesentralisasi
Decentralized Derivatives berjalan di atas jaringan blockchain dan diatur oleh kontrak pintar, tanpa keterlibatan pihak ketiga atau perantara.
-
Tidak Memerlukan Perantara
Transaksi Decentralized Derivatives dilakukan langsung antara para pengguna melalui kontrak pintar, tanpa memerlukan intervensi dari lembaga keuangan atau pihak ketiga.
-
Regulasi yang Lebih Fleksibel
Pasar Decentralized Derivatives sering kali beroperasi di luar kendali regulasi yang ketat, namun beberapa yurisdiksi telah mulai menetapkan kerangka kerja regulasi untuk produk-produk keuangan ini.
-
Biaya yang Lebih Rendah
Decentralized Derivatives seringkali memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada derivatif tradisional karena tidak ada perantara atau biaya penyimpanan yang diperlukan.
Bagaimana Cara Kerja Decentralized Derivatives pada De-Fi?
Derivatif dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi) bekerja dengan memanfaatkan teknologi blockchain dan kontrak pintar untuk menciptakan instrumen keuangan yang diperdagangkan secara terdesentralisasi di dalam ekosistem DeFi.
Berikut ini adalah cara kerja derivatif dalam DeFi.
1. Kontrak Pintar (Smart Contracts)
Di dalam DeFi, derivatif dibangun di atas kontrak pintar, yang merupakan kode pemrograman yang berjalan di atas blockchain dan mengotomatisasi eksekusi transaksi finansial sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Kontrak pintar memungkinkan para pengguna untuk membuat dan mengeksekusi berbagai jenis derivatif tanpa memerlukan perantara atau lembaga keuangan tradisional.
2. Jenis Derivatif
Di dalam DeFi, terdapat berbagai jenis derivatif yang dapat diperdagangkan, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
-
Opsi
Kontrak yang memberikan pembeli hak (tanpa kewajiban) untuk membeli atau menjual aset pada harga yang telah ditentukan pada waktu tertentu di masa depan.
-
Kontrak Berjangka
Kontrak yang mengikat pembeli dan penjual untuk membeli atau menjual aset pada tanggal dan harga yang telah ditentukan di masa depan.
-
Swap
Perjanjian antara dua pihak untuk menukar aliran kas atau pembayaran dalam mata uang atau aset yang berbeda, berdasarkan perbedaan nilai yang mendasarinya.
3. Mekanisme Perdagangan
Perdagangan derivatif dalam DeFi dilakukan langsung antara para pengguna melalui platform DeFi yang mendukungnya. Para pengguna dapat membuka posisi (long atau short) atau membeli derivatif dari pengguna lain di dalam ekosistem DeFi.
4. Pembiayaan Terdesentralisasi
Di dalam DeFi, pembiayaan terdesentralisasi dapat digunakan untuk memperdagangkan derivatif. Pembiayaan terdesentralisasi memungkinkan pengguna untuk meminjam atau meminjamkan aset kripto sebagai jaminan untuk perdagangan derivatif, tanpa memerlukan perantara atau lembaga keuangan tradisional.
5. Manfaat DeFi Derivatif
-
Desentralisasi
Derivatif dalam DeFi menghilangkan ketergantungan pada lembaga keuangan sentral, sehingga meningkatkan transparansi dan meminimalkan risiko kegagalan sistem.
-
Aksesibilitas Global
Derivatif dalam DeFi dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia yang memiliki akses internet, tanpa batasan geografis atau pembatasan keuangan.
-
Biaya yang Rendah
Derivatif dalam DeFi seringkali memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada derivatif tradisional karena tidak ada perantara atau biaya penyimpanan yang diperlukan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu Automated Market Maker AMM Pada DeFi?
Prediksi Harga DIA (Decentralised Information Asset) di Tahun 2024
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.