Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Dalam era digital ini, cryptocurrency telah menjadi topik yang sangat populer dalam dunia keuangan.
Bagi pemula, memahami apa itu cryptocurrency dan bagaimana cara kerjanya bisa menjadi langkah pertama yang penting untuk terlibat dalam pasar keuangan digital yang berkembang pesat ini.
Baca artikel ini untuk lebih memahami tentang dunia cryptocurrency.
Apa Itu Cryptocurrency?
Definisi Dasar
Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk keamanan transaksi, kontrol penciptaan unit tambahan, dan verifikasi transfer aset.
Cryptocurrency beroperasi secara terdesentralisasi tanpa keterlibatan lembaga keuangan atau pemerintah pusat.
Karakteristik Utama
Cryptocurrency memiliki beberapa karakteristik kunci, termasuk desentralisasi, anonimitas, transparansi, dan ketahanan terhadap manipulasi.
Sehingga membedakannya dari mata uang fiat konvensional yang diatur oleh pemerintah dan lembaga keuangan tradisional.
Baca juga:
Cara Beli TRX | Cara Beli SOL |
Cara Beli BTC | Cara Beli USDT |
Cara Beli ETH | Cara Beli MATIC |
Sejarah Cryptocurrency
Awal Mula Bitcoin
Cryptocurrency pertama yang diciptakan adalah Bitcoin, yang diperkenalkan pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.
Bitcoin dirancang sebagai sistem pembayaran elektronik peer-to-peer yang memungkinkan transfer nilai tanpa perantara.
Perkembangan Selanjutnya
Setelah kesuksesan awal Bitcoin, banyak cryptocurrency lain mulai bermunculan, termasuk Ethereum, Ripple, Litecoin, dan banyak lainnya.
Setiap cryptocurrency memiliki karakteristik uniknya sendiri dan digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pembayaran, investasi, atau aplikasi terdesentralisasi.
Baca Juga: Satoshi Nakamoto dan Asal Usul Bitcoin
Prinsip-prinsip dalam Cryptocurrency
Desentralisasi
Salah satu prinsip utama dalam cryptocurrency adalah desentralisasi, yang berarti tidak ada otoritas tunggal yang mengontrol jaringan atau pasokan mata uang digital.
Sebaliknya, keputusan dibuat oleh jaringan peer-to-peer yang terdiri dari pengguna dan penambang.
Kriptografi
Kriptografi adalah teknologi yang mendasari cryptocurrency, yang digunakan untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit tambahan.
Algoritma kriptografi memastikan keamanan dan keabsahan transaksi di seluruh jaringan.
Blockchain
Blockchain adalah teknologi yang mendasari hampir semua cryptocurrency, yang merupakan ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi yang terjadi di jaringan.
Setiap blok dalam blockchain berisi serangkaian transaksi yang diverifikasi dan dienkripsi.
Cek Harga:
Harga BNT/IDR | Harga UNI/IDR |
Harga SUSHI/IDR | Harga OCEAN/IDR |
Harga THETA/IDR | Harga SEI/IDR |
Cara Kerja Cryptocurrency
Cryptocurrency merupakan bentuk mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru.
Cara kerja cryptocurrency didasarkan pada teknologi blockchain, sebuah ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi secara terbuka dan dapat diverifikasi oleh semua peserta jaringan.
Blockchain
Blockchain adalah dasar dari semua cryptocurrency. Ini adalah ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi yang dilakukan dengan cryptocurrency.
Setiap transaksi dikemas dalam blok, dan setiap blok terhubung satu sama lain secara kronologis, membentuk rantai blok.
Setiap kali sebuah transaksi dilakukan, itu diverifikasi oleh jaringan dan ditambahkan ke blockchain.
Transaksi
Transaksi cryptocurrency terjadi ketika dua pihak mengirim dan menerima unit cryptocurrency.
Setiap transaksi direkam dalam bentuk blok dan ditambahkan ke blockchain.
Ketika seseorang mengirim cryptocurrency, transaksi itu ditandatangani secara digital dengan kunci pribadi mereka, yang hanya mereka yang memiliki.
Penerima kemudian memverifikasi transaksi menggunakan kunci publik pengirim.
Kriptografi
Kriptografi digunakan untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru.
Setiap koin atau token cryptocurrency dilengkapi dengan kode kriptografis yang unik, yang membedakannya dari koin atau token lainnya.
Kriptografi juga digunakan untuk menyimpan kunci pribadi dan publik yang digunakan dalam transaksi.
Jaringan Desentralisasi
Cryptocurrency tidak diatur atau dikendalikan oleh otoritas pusat seperti bank atau pemerintah.
Sebaliknya, transaksi diproses oleh jaringan komputer terdesentralisasi yang disebut node.
Setiap node memiliki salinan dari blockchain dan bekerja sama untuk memverifikasi dan merekam transaksi baru.
Penambangan (Mining)
Beberapa cryptocurrency, seperti Bitcoin, menggunakan proses penambangan untuk menvalidasi transaksi dan menciptakan unit baru.
Penambang menggunakan kekuatan komputasi mereka untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks.
Setiap kali mereka berhasil memecahkan teka-teki ini, mereka dapat menambahkan blok baru ke blockchain dan mendapatkan hadiah dalam bentuk koin baru.
Konsensus
Jaringan blockchain membutuhkan mekanisme konsensus untuk menentukan versi yang sah dari blockchain.
Mengindikasikan bahwa semua node harus setuju tentang keadaan terbaru dari blockchain.
Beberapa mekanisme konsensus termasuk Proof of Work (PoW), Proof of Stake (PoS), dan banyak lagi.
Hal ini untuk memastikan bahwa transaksi yang sah diterima dan tidak ada upaya untuk menggagalkan sistem.
Dompet (Wallet) Cryptocurrency
Dompet cryptocurrency adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan, mengirim, dan menerima cryptocurrency.
Setiap dompet memiliki alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi pemiliknya dan menerima pembayaran.
Dengan memahami cara kerja cryptocurrency ini, kita dapat melihat bagaimana teknologi blockchain dan kriptografi berperan dalam menciptakan sistem keuangan baru yang terdesentralisasi, aman, dan transparan.
Meskipun masih berkembang, cryptocurrency telah menjadi subjek penting dalam dunia keuangan modern dan terus mengubah cara kita berpikir tentang mata uang dan sistem pembayaran.
Baca Juga: Apa itu Crypto Wallet atau Dompet Crypto? Pahami Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya
Kenapa Cryptocurrency sangat Volatile
Cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, dan banyak lainnya, sering kali dikenal karena tingkat volatilitas yang tinggi.
Volatilitas ini merujuk pada fluktuasi harga yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan mengapa cryptocurrency sangat volatile:
Ketergantungan pada Penawaran dan Permintaan
Pasar cryptocurrency sangat dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan. Dengan penawaran yang terbatas (misalnya, jumlah Bitcoin yang dapat ditambang terbatas pada 21 juta), perubahan dalam permintaan dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan.
Bahkan perubahan kecil dalam sentimen pasar bisa menyebabkan perubahan harga yang besar.
Ketidakpastian Regulasi
Ketidakpastian tentang regulasi pemerintah di berbagai negara juga dapat menyebabkan volatilitas.
Pengumuman atau tindakan regulator terhadap cryptocurrency bisa membuat harga melonjak atau jatuh secara tiba-tiba, karena pasar bereaksi terhadap perubahan dalam kerangka hukum yang mungkin mempengaruhi cara aset tersebut diperdagangkan atau digunakan.
Ketidakstabilan Ekonomi Global
Cryptocurrency sering dianggap sebagai aset safe haven atau pelarian dari ketidakstabilan ekonomi global.
Ketika kondisi ekonomi global tidak pasti, investor cenderung mencari alternatif investasi, yang dapat menyebabkan lonjakan atau penurunan harga cryptocurrency secara cepat.
Sentimen Pasar dan Berita
Cryptocurrency sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar dan berita.
Berita baik atau buruk seputar teknologi blockchain, adopsi institusi, atau kejadian signifikan dalam industri, bisa mempengaruhi cara investor dan trader memandang aset kripto tersebut, dan hal ini dapat memicu perubahan harga yang dramatis.
Manipulasi Pasar
Pasar cryptocurrency juga rentan terhadap manipulasi. Karena likuiditas pasar yang relatif rendah dibandingkan dengan pasar tradisional, jumlah besar perdagangan dapat memiliki dampak signifikan pada harga.
Hal ini meningkatkan risiko manipulasi pasar oleh pihak-pihak besar atau pemain dengan modal besar, yang dapat mengarah pada fluktuasi harga yang tidak wajar.
Teknologi yang Baru dan Inovatif
Cryptocurrency adalah teknologi yang relatif baru dan inovatif.
Keberhasilan teknologi blockchain dan cryptocurrency masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan.
Ini menandakan pasar masih belum stabil dan sangat rentan terhadap perubahan mendadak dalam fundamental teknologi atau protokol yang mendasarinya.
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik cryptocurrency sulit untuk diukur, karena tidak ada aset fisik yang menjadi dasarnya dan faktor-faktor lain seperti utilitas dan adopsi masih dalam tahap perkembangan.
Hal ini membuat harga cryptocurrency cenderung lebih bergejolak dibandingkan dengan aset tradisional yang lebih mudah diukur nilai intrinsiknya.
Spekulasi dan Perdagangan Leverage
Banyak trader cryptocurrency terlibat dalam aktivitas spekulatif dan perdagangan leverage, di mana mereka meminjam dana untuk meningkatkan potensi keuntungan.
Tindakan ini meningkatkan risiko volatilitas, karena perdagangan leverage dapat memperkuat pergerakan harga ke arah yang sama atau sebaliknya.
Dalam rangka memahami dan berpartisipasi dalam pasar cryptocurrency, penting untuk menyadari bahwa tingkat volatilitas yang tinggi merupakan ciri khas dari aset-aset tersebut.
Para investor dan trader harus melakukan riset yang cermat, memiliki strategi manajemen risiko yang baik, dan siap menghadapi fluktuasi harga yang besar.
Baca Juga: Apa Itu Spot dalam Cryptocurrency?
Jenis-jenis Cryptocurrency
Ada dua kelompok utama dari berbagai jenis aset kripto:
Koin
Ini adalah mata uang yang dirancang untuk digunakan sebagai alat tukar dan dibangun di atas blockchain mereka sendiri. Contohnya adalah Ether, yang berbasis di blockchain Ethereum.
Altcoin
Merujuk pada aset kripto yang bukan Bitcoin dan dibangun di atas berbagai blockchain.
Istilah ini merupakan singkatan dari "alternatif terhadap Bitcoin" dan sebagian besar diciptakan untuk meningkatkan fungsionalitas Bitcoin.
Beberapa aset kripto, seperti Bitcoin, memiliki pasokan koin yang terbatas, yang membantu mendukung permintaan dan memperkuat nilai mereka.
Sebagai contoh, Bitcoin memiliki batas pasokan maksimum 21 juta koin.
Token, sementara itu, dibangun di atas blockchain yang sudah ada dan dianggap sebagai aset yang dapat diprogram, memungkinkan pembuatan dan pelaksanaan kontrak pintar yang unik.
Di luar blockchain, kontrak ini dapat digunakan untuk menetapkan kepemilikan aset dan dapat mewakili unit nilai seperti uang, koin, aset digital, dan lainnya.
Stablecoin, pada gilirannya, mematok nilainya ke mata uang atau aset fiat, seperti emas, dan sering kali dipatok satu-ke-satu dengan dolar AS.
Hal ini memberi pengguna kemampuan untuk menukar aset yang nilainya setara dengan mata uang nasional, sementara masih dapat ditransaksikan dan disimpan dalam ekosistem kripto.
Token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) adalah bentuk lain dari aset kripto yang menandakan keunikan dan ketidakdapatannya untuk digantikan.
Sebagai perbandingan, Bitcoin adalah aset yang dapat dipertukarkan, artinya satu unit dapat ditukar dengan yang lain dan nilainya tetap sama.
Namun, NFT seperti kartu perdagangan unik tidak dapat direplikasi, sehingga nilai dan uniknya tetap terjaga.
Peraturan Undang-Undang tentang Crypto di Indonesia
Sumber: https://id.beincrypto.com/
Peraturan mengenai aset kripto di Indonesia masih berkembang, dengan beberapa regulasi dari berbagai lembaga yang mengatur aspek berbeda. Berikut ringkasannya:
1. Bappebti
- Peraturan Bappebti No. 7 Tahun 2020: Menetapkan daftar aset kripto yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto. Saat ini, terdapat 229 aset kripto yang terdaftar.
- Peraturan Bappebti No. 8 Tahun 2021: mengatur tentang Pedagang Fisik Aset Kripto (PFK) yang meliputi kewajiban, larangan, dan tata cara pendaftaran.
- Peraturan Bappebti No. 12 Tahun 2022: mengatur tentang Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko bagi PFK.
2. Kementerian Perdagangan
- Peraturan Menteri Perdagangan No. 99 Tahun 2018: Menetapkan aset kripto sebagai komoditi yang dapat dijadikan subjek kontrak berjangka di bursa berjangka.
3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- POJK No. 13/POJK.01/2017: Mengatur tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. OJK menegaskan bahwa aset kripto bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia.
4. Bank Indonesia
- PBI No. 23/6/PBI/2021: Mengatur tentang Penyedia Jasa Pembayaran. Bank Indonesia melarang penggunaan aset kripto untuk transaksi pembayaran.
Rencana RUU Kripto
Pemerintah dan DPR sedang merumuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengembangan dan Perlindungan Aset Kripto.
RUU ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan regulasi yang lebih komprehensif bagi aset kripto di Indonesia.
Peraturan mengenai aset kripto di Indonesia masih berkembang dan dinamis. Diperlukan regulasi yang komprehensif untuk memberikan kepastian hukum dan melindungi konsumen.
RUU Kripto diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Baca Juga: Pajak Kripto Di Indonesia: Berdasarkan Permenkeu PMK 68/2022
Kelebihan dan Kekurangan Cryptocurrency
Cryptocurrency memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum terlibat dalam penggunaannya.
Berikut adalah beberapa aspek positif dan negatif dari cryptocurrency:
Kelebihan Cryptocurrency
Desentralisasi
Cryptocurrency beroperasi di atas teknologi blockchain yang terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu entitas tunggal yang mengontrolnya. Sehingga mengurangi ketergantungan pada otoritas sentral seperti bank atau pemerintah.
Transparansi
Blockchain memungkinkan transparansi penuh dalam pelacakan transaksi.
Setiap transaksi yang terjadi dapat dilihat oleh siapa pun secara publik di blockchain, mengurangi risiko kecurangan atau manipulasi.
Biaya Rendah
Biaya transaksi dalam penggunaan cryptocurrency sering kali lebih rendah dibandingkan dengan biaya transfer uang tradisional, terutama dalam transaksi lintas batas.
Keamanan
Kriptografi yang digunakan dalam cryptocurrency menjadikannya sangat aman.
Transaksi dilindungi oleh teknologi enkripsi yang kuat, sehingga memberikan tingkat keamanan yang tinggi.
Akses Global
Cryptocurrency dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, tanpa memperhatikan batasan geografis atau waktu. Hal ini memungkinkan transfer uang lintas batas dengan lebih mudah dan cepat.
Inovasi Finansial
Teknologi blockchain dan cryptocurrency telah mendorong inovasi finansial, termasuk pengembangan platform pembayaran baru, kontrak pintar, dan aplikasi terdesentralisasi lainnya.
Kekurangan Cryptocurrency
Volatilitas Tinggi
Harga cryptocurrency cenderung sangat fluktuatif, dengan perubahan nilai yang drastis dalam waktu singkat.
Hal ini dapat menyebabkan risiko investasi yang tinggi dan ketidakpastian dalam penggunaan sehari-hari sebagai alat tukar.
Keterbatasan Penerimaan
Meskipun semakin banyak perusahaan dan bisnis mulai menerima cryptocurrency, penerimaan secara luas masih terbatas.
Kecurangan dan Kejahatan
Meskipun transaksi cryptocurrency aman, ada risiko kejahatan seperti pencucian uang, perdagangan ilegal, dan penipuan yang terkait dengan penggunaan cryptocurrency.
Kehilangan Akses
Kehilangan akses ke dompet digital atau kunci pribadi dapat menyebabkan kehilangan seluruh investasi dalam cryptocurrency, karena tidak ada otoritas pusat yang dapat membantu memulihkan akses tersebut.
Regulasi yang Tidak Pasti
Ketidakpastian regulasi dari pemerintah dapat mempengaruhi harga dan adopsi cryptocurrency. Perubahan kebijakan yang tiba-tiba atau larangan terhadap penggunaan cryptocurrency dapat mempengaruhi pasar secara signifikan.
Apa Itu Crypto Mining dan Bagaimana Melakukannya
Cryptocurrency mining adalah proses validasi transaksi dan penambahan blok baru ke dalam blockchain melalui penggunaan daya komputasi yang tinggi.
Crypto mining merupakan salah satu elemen inti dari teknologi blockchain yang memungkinkan jaringan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum beroperasi secara terdesentralisasi.
Dalam konteks Bitcoin, proses ini dikenal sebagai "proof of work" (POW), sedangkan dalam Ethereum dan beberapa cryptocurrency lainnya, ini juga melibatkan konsep "proof of stake" (POS).
Bagaimana Crypto Mining Bekerja
Validasi Transaksi
Ketika seseorang melakukan transaksi cryptocurrency, transaksi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah blok yang kemudian ditambahkan ke dalam blockchain. Para penambang bertugas memverifikasi keabsahan transaksi ini.
Penambangan Blok
Setiap blok dalam blockchain memiliki header khusus yang mencakup hash dari blok sebelumnya, transaksi yang dimasukkan ke dalam blok tersebut, dan nonce.
Penambang mencoba berulang kali menebak nilai nonce yang sesuai untuk memenuhi persyaratan tertentu untuk menciptakan hash blok yang valid.
Proof of Work (POW)
Dalam proof of work, para penambang harus menyelesaikan perhitungan matematika yang kompleks untuk menemukan nonce yang memenuhi kriteria tertentu. Ini membutuhkan penggunaan daya komputasi yang signifikan.
Hadiah dan Komisi
Penambang yang berhasil menambahkan blok baru ke blockchain diberi hadiah dalam bentuk cryptocurrency yang baru diciptakan (misalnya, Bitcoin) dan juga komisi transaksi dari setiap transaksi yang dimasukkan ke dalam blok tersebut.
Langkah-langkah dalam Melakukan Crypto Mining
1. Pemilihan Perangkat
Penambangan cryptocurrency membutuhkan perangkat keras yang kuat, seperti kartu grafis atau ASIC (Application-Specific Integrated Circuit), tergantung pada algoritma penambangan yang digunakan oleh cryptocurrency tertentu.
2. Instalasi Perangkat Lunak
Penambang perlu menginstal perangkat lunak penambangan yang sesuai dengan cryptocurrency yang akan ditambang.
Misalnya, untuk penambangan Bitcoin, mereka dapat menggunakan perangkat lunak seperti CGMiner atau BFGMiner.
3. Bergabung dengan Kolam Penambangan
Sebagian besar penambang individu bergabung dengan kolam penambangan, di mana mereka bergabung dengan penambang lain untuk meningkatkan kemungkinan memecahkan perhitungan dan mendapatkan hadiah yang lebih sering.
Kolam penambangan menggabungkan daya komputasi dari banyak penambang kecil untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan hadiah.
4. Pemantauan dan Pemeliharaan
Penambangan cryptocurrency membutuhkan pemantauan yang cermat terhadap perangkat keras dan perangkat lunak untuk memastikan konsistensi operasi yang baik.
Pemeliharaan rutin dan pemantauan suhu serta konsumsi daya juga penting untuk mengoptimalkan kinerja penambangan.
5. Pengaturan Pembayaran
Setelah mendapatkan hadiah dari penambangan, penambang perlu mengatur pembayaran ke dompet cryptocurrency mereka atau ke akun bank mereka, tergantung pada preferensi mereka.
Meskipun crypto mining dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan bagi beberapa individu dan perusahaan, namun prosesnya memerlukan investasi yang signifikan dalam perangkat keras, listrik, dan waktu.
Selain itu, dengan meningkatnya persaingan dan kesulitan penambangan, keuntungan dari penambangan bisa menjadi semakin tipis, terutama untuk aset kripto yang sudah mapan seperti Bitcoin.
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memulai kegiatan penambangan cryptocurrency.
Kesimpulan
Cryptocurrency adalah bagian penting dari dunia keuangan digital yang terus berkembang.
Untuk pemula, memahami konsep dasar, sejarah, dan prinsip-prinsip dalam cryptocurrency adalah langkah penting untuk memulai perjalanan mereka dalam pasar keuangan digital yang menarik ini.
Dengan informasi yang tepat dan pemahaman yang mendalam, setiap orang dapat memanfaatkan potensi cryptocurrency untuk tujuan investasi, pembayaran, atau aplikasi terdesentralisasi lainnya.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk menjelajahi dunia cryptocurrency dan menjadikan artikel ini sebagai panduan Anda dalam memahami aspek-aspek penting dari mata uang digital ini.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa yang dimaksud dengan XBT dalam Cryptocurrency?
Flow: Platform Blockchain untuk Web3 dan Metaverse Terbuka
Mengenal Toncoin (TON): Pengertian, Sejarah, Kelebihan, dan Cara Membelinya
Apa Itu Polyhedra Network (POLY)? Analisis Fundamental Polyhedra Network (POLY)
Virtual Private Network (VPN) dalam Cryptocurrency
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.