Bittime - Dalam dunia kripto, terdapat dua konsep penting yang perlu dipahami, yaitu token yang dapat dipertukarkan (fungible) dan token yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible).
Keduanya memiliki karakteristik yang unik dan peran yang berbeda dalam ekosistem blockchain. Mari kita bahas lebih dalam tentang perbedaan antara keduanya.
Jenis-jenis Token
Terdapat beberapa jenis token yang berbeda dalam ekosistem blockchain, dan setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsi yang unik. Berikut adalah beberapa jenis token yang umum dalam blockchain.
1. Fungible Tokens
Token yang dapat dipertukarkan adalah jenis token yang setiap unitnya memiliki nilai yang sama dan dapat saling dipertukarkan satu sama lain dengan nilai yang setara.
Contohnya adalah mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum.
2. Non-Fungible Tokens (NFT)
Token yang tidak dapat dipertukarkan adalah jenis token yang setiap unitnya memiliki karakteristik yang unik dan tidak dapat saling dipertukarkan satu sama lain dengan nilai yang sama.
Contohnya adalah token yang digunakan dalam seni digital atau dalam permainan video.
Cek Market Crypto Hari Ini:
3. Security Tokens
Security Tokens adalah jenis token yang mewakili kepemilikan atau klaim atas aset atau pendapatan tertentu.
Mereka sering kali terikat pada aset fisik atau perusahaan, dan dapat memberikan pemegangnya hak-hak yang mirip dengan saham dalam perusahaan.
4. Utility Tokens
Token utilitas adalah jenis token yang memberikan akses atau hak penggunaan terhadap produk, layanan, atau platform tertentu.
Mereka sering kali digunakan dalam proyek-proyek blockchain untuk memberikan insentif kepada pengguna atau untuk memfasilitasi fungsi-fungsi tertentu di dalam platform.
5. Governance Tokens
Governance token adalah jenis token yang memberikan hak suara atau pengaruh dalam pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi atau platform.
Mereka memungkinkan pemegangnya untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan yang berhubungan dengan pengembangan atau pengelolaan proyek.
Baca Juga: Apa Itu Standar Token SPL dan Token-2022 Solana
Apa Itu Token Fungible?
Token yang dapat dipertukarkan atau yang sering disebut sebagai token fungible adalah jenis aset digital dalam ekosistem blockchain yang memiliki sifat seragam dan dapat dipertukarkan satu sama lain dengan nilai yang sama.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, token fungible adalah token yang setiap unitnya memiliki nilai yang sama dan dapat diganti atau ditukarkan satu sama lain dengan cara yang tidak membedakan satu unit dengan yang lainnya.
Ciri utama dari token yang dapat dipertukarkan ini adalah bahwa setiap unit token memiliki nilai yang setara dengan unit lainnya.
Misalnya, jika Anda memiliki satu token Bitcoin dan teman Anda memiliki satu token Bitcoin lainnya, keduanya memiliki nilai yang sama dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi yang sama di jaringan Bitcoin.
Sebagai contoh lain, mata uang kripto seperti Ethereum juga termasuk dalam kategori token yang dapat dipertukarkan karena setiap unit Ether memiliki nilai yang sama dengan unit Ether lainnya.
Keunggulan dari token fungible adalah bahwa mereka memungkinkan pertukaran nilai yang efisien dan seragam di dalam jaringan blockchain.
Mereka juga memfasilitasi fungsi-fungsi ekonomi seperti pembayaran, pertukaran, dan penyimpanan nilai. Ini membuat token fungible menjadi salah satu aset digital yang paling umum dan luas digunakan dalam ekosistem kripto.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Apa Itu Token Non-Fungible?
Token yang tidak dapat dipertukarkan, atau yang sering disebut sebagai token non-fungible (NFT), adalah jenis aset digital dalam ekosistem blockchain yang memiliki sifat unik dan tidak dapat saling dipertukarkan satu sama lain dengan nilai yang sama.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, token non-fungible adalah token yang setiap unitnya memiliki karakteristik yang unik dan tidak dapat digantikan atau ditukarkan dengan unit lainnya dengan cara yang sama.
Ciri utama dari token non-fungible ini adalah bahwa setiap unit token memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari unit-token lain dalam kelasnya.
Misalnya, dalam dunia seni digital, sebuah NFT mungkin mewakili karya seni unik yang memiliki desain, tema, atau kreator yang berbeda, membuatnya tidak dapat dipertukarkan dengan karya seni digital lainnya secara langsung.
Keunggulan dari token non-fungible adalah bahwa mereka memungkinkan representasi digital yang unik dari aset-aset unik di dalam blockchain.
Mereka juga digunakan untuk mewakili kepemilikan atas koleksi digital, properti virtual, atau aset digital lainnya yang unik.
Meskipun tidak dapat dipertukarkan dengan cara yang sama seperti token fungible, token non-fungible memainkan peran penting dalam menciptakan kepemilikan digital yang unik dan beragam di dunia kripto.
Baca Juga: Apa Itu Geotagged NFT?
Perbedaan Token Fungible dan Non-Fungible
Perbedaan utama antara token fungible dan non-fungible adalah dalam cara mereka diperdagangkan dan nilai yang mereka wakili.
Sementara token fungible memiliki nilai yang sama dan dapat dipertukarkan satu sama lain secara seragam, token non-fungible memiliki keunikan yang membuatnya tidak dapat dipertukarkan dengan cara yang sama.
Berikut penjelasan lebih detail tentang perbedaan antara token fungible dan non-fungible.
1. Token Fungible
Setiap unit token fungible memiliki nilai yang setara dengan unit lainnya. Contoh paling umum dari token fungible adalah mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum.
Karakteristik utama dari token fungible adalah:
- Setiap unit token memiliki nilai yang sama.
- Unit-token dapat digunakan secara seragam dan saling dipertukarkan tanpa memperhatikan identitas atau sejarahnya.
- Token fungible dapat digunakan sebagai alat pembayaran, penyimpan nilai, atau untuk tujuan lainnya yang serupa.
2. Token Non-Fungible
Setiap unit token non-fungible memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari unit-token lain dalam kelasnya. Contoh populer dari NFT adalah seni digital, koleksi permainan, atau properti virtual. Berikut adalah beberapa ciri utama dari token non-fungible.
- Setiap unit token memiliki karakteristik yang unik, seperti keunikan visual, data, atau metadata tertentu.
- Unit-token tidak dapat secara langsung dipertukarkan dengan unit lainnya dengan nilai yang setara, karena keunikan dan nilai subjektifnya.
- NFT sering kali digunakan untuk merepresentasikan kepemilikan digital atas aset unik atau koleksi, dan sering kali digunakan dalam aplikasi seni digital, game, atau hiburan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu NFPrompt? Platform NFT Pertama Berbasis AI
Utility Token dalam Cryptocurrency
Apa Itu Augmented Reality (AR) dan Keunikannya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.