Salah satu pendekatan analisis yang digunakan oleh banyak trader adalah Teori Akumulasi Wyckoff. Artikel ini akan menjelaskan cara trading crypto menggunakan Teori Akumulasi Wyckoff.
Apa Itu Teori Akumulasi Wyckoff?
Akumulasi Wyckoff adalah konsep yang dikembangkan oleh Richard Wyckoff, seorang analis pasar terkenal, pada awal abad ke-20. Ini adalah proses di mana investor besar atau "smart money" mengakumulasi aset dalam persiapan untuk kenaikan harga yang signifikan di masa depan.
Sederhananya, proses akumulasi Wyckoff adalah cara untuk mengidentifikasi fase-fase pasar dan mengantisipasi perubahan harga yang signifikan di masa depan. Hal ini dapat membantu investor untuk mengambil keputusan perdagangan yang lebih baik dan memanfaatkan peluang di pasar.
Kamu bisa menyimak contoh gambar berikut di mana grafik penurunan Bitcoin selama pandemi COVID-19. Grafik dari akumulasi wyckoff ini akan membantu investor pemula hingga ahli untuk menentukan apa yang akan dilakukan, apakah tetap membeli kripto dengan konsekuensi mengalami keuntungan kecil hingga kerugian atau tidak membelinya dan menunggu kenaikan kondisi pada fase berikutnya sesuai grafik akumulasi Wyckoff yang baru nantinya.
Gb. 1 kegagalan setting Bitcoin pada akumulasi Wyckoff pada tahun 2020 | sumber: TradingView
Dari gambar di atas, kamu bisa memahami beberapa proses akumulasi Wyckoff yang terdiri dari beberapa tahap atau fase, yang meliputi:
1. Tahap Akumulasi (Accumulation Phase)
Pada tahap ini, investor besar mulai membeli aset secara bertahap. Harga sering berkisar dalam kisaran tertentu selama periode ini, dan volume perdagangan mungkin meningkat secara bertahap.
Meskipun harga mungkin tidak berubah secara signifikan, investor besar terus mengakumulasi aset dengan tujuan memanfaatkan kenaikan harga di masa depan.
Baca juga: Apa Itu Accumulation?
2. Tahap Markup (Markup Phase)
Setelah periode akumulasi selesai, harga aset biasanya mulai naik dengan cepat. Ini disebabkan oleh aktivitas pembelian yang kuat dari investor besar, yang mendorong harga naik secara signifikan. Volume perdagangan biasanya meningkat tajam selama tahap ini, menunjukkan minat yang kuat dari pasar.
3. Tahap Distribusi (Distribution Phase)
Setelah kenaikan harga yang signifikan, investor besar mulai menjual aset mereka secara bertahap. Harga cenderung berkisar dalam kisaran tertentu selama periode ini, dan volume perdagangan mungkin mulai menurun. Meskipun harga mungkin tetap tinggi, kelemahan mulai muncul di pasar.
4. Tahap Markdown (Markdown Phase)
Setelah distribusi selesai, harga aset biasanya mulai turun dengan cepat. Ini disebabkan oleh aktivitas penjualan yang kuat dari investor besar, yang mendorong harga turun secara signifikan. Volume perdagangan biasanya meningkat tajam selama tahap ini, menunjukkan tekanan jual yang kuat dari pasar.
Sesuai dengan penjelasan fase di atas, kamu bisa membandingkan akumulasi Wyckoff pada Bitcoin setelah 2020 yang kembali naik pada 2021 seiring dengan membaiknya kondisi pasca COVID-19. Dengan mengamati grafik dari akumulasi Wyckoff ini, investor menjadi tahu bahwa dia bisa mendapatkan untung.
Berikut gambar grafik yang bisa kamu simak.
Gb. 1 setting akumulasi Wyckoff pada Bitcoin tahun 2021 | Sumber: TradingView
Cara Trading Crypto Menggunakan Teori Akumulasi Wyckoff
Trading kripto menggunakan akumulasi Wyckoff melibatkan penggunaan prinsip-prinsip analisis Wyckoff untuk mengidentifikasi peluang perdagangan di pasar kripto. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan perdagangan kripto menggunakan konsep akumulasi Wyckoff.
1. Pemahaman Dasar Teori Wyckoff
Sebelum memulai trading, penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar Teori Wyckoff. Teori ini mengidentifikasi empat tahap dalam siklus pasar: akumulasi, markup, distribusi, dan markdown.
Pada tahap akumulasi, investor besar atau "smart money" mulai mengumpulkan aset dengan harga rendah. Tahap markup menyaksikan kenaikan harga yang signifikan karena investor besar terus mengakumulasi. Tahap distribusi adalah ketika investor besar mulai menjual aset mereka kepada investor ritel, sedangkan markdown adalah tahap penurunan harga setelah distribusi.
2. Analisis Grafik
Langkah selanjutnya adalah menganalisis grafik harga untuk aset kripto yang kamu minati.
Perhatikan pola-pola harga yang menyerupai pola akumulasi Wyckoff, seperti konsolidasi harga dalam rentang tertentu diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan.
Identifikasi juga karakteristik volume yang sesuai dengan setiap tahap dalam teori Wyckoff.
3. Konfirmasi dengan Volume
Selain memperhatikan pola harga, perhatikan juga volume perdagangan. Peningkatan volume selama periode konsolidasi harga dapat menjadi indikasi akumulasi oleh investor besar. Volume perdagangan yang meningkat saat harga naik dapat mengkonfirmasi kelanjutan tren bullish.
4. Rencana Perdagangan
Berdasarkan analisis kamu tentang akumulasi Wyckoff, buat rencana perdagangan yang mencakup entri, target keuntungan, dan level stop-loss. Tentukan titik masuk yang ideal, biasanya di dekat akhir periode akumulasi sebelum kenaikan harga yang signifikan. Pastikan juga untuk menetapkan level stop-loss untuk melindungi modal kamu.
5. Pelaksanaan dan Manajemen Perdagangan
Setelah membuat rencana perdagangan, eksekusi perdagangan sesuai dengan rencana tersebut. Pantau grafik harga dan volume secara teratur, dan siap untuk menyesuaikan posisi kamu jika kondisi pasar berubah. Manajemen risiko yang baik adalah kunci kesuksesan dalam trading menggunakan Teori Akumulasi Wyckoff.
6. Evaluasi dan Pembelajaran
Setelah perdagangan selesai, tinjau hasilnya dan pelajari dari pengalaman tersebut. Tinjau apakah kamu telah mengidentifikasi akumulasi Wyckoff dengan benar dan apakah perdagangan kamu berhasil atau tidak. Gunakan pengalaman ini untuk meningkatkan keterampilan perdagangan kamu di masa depan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
10 Cara Membangun Portofolio Crypto yang Baik
7 Strategi Trading Cryptocurrency untuk Meningkatkan Keuntungan
Apa Itu Scaling Solutions(Solusi Skalabilitas)?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.