Bittime - Dalam industri cryptocurrency, ada berbagai metrik yang digunakan untuk menganalisis dan memahami perilaku pasar serta aktivitas jaringan blockchain. Salah satu jenis metrik yang penting untuk dipahami adalah metrik On-Chain, yang memberikan wawasan langsung tentang aktivitas di dalam blockchain. Berikut 3 metrik On-Chain crypto yang penting untuk diketahui.
Cek Market Crypto Hari Ini:
1. Jumlah Transaksi Harian
Jumlah transaksi harian adalah salah satu metrik On-Chain yang paling sederhana, tetapi penting untuk dianalisis. Metrik ini mengukur jumlah transaksi yang diproses oleh jaringan blockchain dalam satu hari.
Jumlah transaksi harian memberikan gambaran tentang seberapa aktifnya jaringan blockchain dalam pemrosesan transaksi. Tingginya jumlah transaksi harian dapat mengindikasikan adopsi yang kuat dari cryptocurrency tersebut. Semakin banyak transaksi yang diproses oleh jaringan, semakin banyak pengguna yang menggunakan cryptocurrency untuk melakukan pembayaran, pertukaran, atau aktivitas lainnya.
Selain itu, jumlah transaksi harian juga dapat memberikan petunjuk tentang tingkat aktivitas spekulatif di pasar. Hal itu disebabkan peningkatan aktivitas perdagangan sering kali diikuti oleh peningkatan jumlah transaksi.
Namun, penting untuk diingat bahwa jumlah transaksi harian tidak selalu mencerminkan nilai transaksi yang sebenarnya. Beberapa transaksi mungkin memiliki nilai yang rendah atau bahkan nol, seperti transaksi yang digunakan untuk mentransfer koin antar dompet atau kontrak pintar.
2. Nilai Transaksi Total
Nilai transaksi total mengukur jumlah nilai yang ditransfer melalui jaringan blockchain dalam satu periode waktu tertentu, biasanya dalam satu hari. Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa besar nilai ekonomi yang dipindahkan melalui jaringan blockchain.
Nilai transaksi total dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang aktivitas ekonomi yang terjadi di dalam ekosistem cryptocurrency. Semakin tinggi nilai transaksi total, semakin banyak nilai ekonomi yang dipindahkan melalui jaringan, yang dapat mengindikasikan adopsi yang kuat dan aktivitas perdagangan yang tinggi.
Namun, penting untuk diingat bahwa nilai transaksi total dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk harga aset cryptocurrency, volume perdagangan, dan aktivitas spekulatif.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
3. Tingkat Kegiatan Jaringan (Network Activity)
Tingkat kegiatan jaringan mengukur seberapa aktifnya jaringan blockchain dalam pemrosesan transaksi dan pembuatan blok. Metrik ini mencakup parameter seperti hash rate (tingkat hash), tingkat kesulitan, dan waktu konfirmasi transaksi.
Hash rate adalah ukuran kekuatan komputasi yang digunakan untuk memproses transaksi dan memvalidasi blok baru di blockchain. Semakin tinggi hash rate, semakin kuat jaringan blockchain dalam memproses transaksi dan mengamankan jaringan dari serangan potensial.
Tingkat kesulitan (difficulty level) menyesuaikan tingkat kesulitan algoritma konsensus blockchain untuk memastikan bahwa blok baru hanya dibuat dengan interval waktu yang konsisten. Tingkat kesulitan yang tinggi menandakan bahwa jaringan blockchain memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan stabil.
Waktu konfirmasi transaksi mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memvalidasi dan mengkonfirmasi transaksi baru di jaringan blockchain. Semakin cepat waktu konfirmasi transaksi, semakin efisien jaringan dalam memproses transaksi dan memfasilitasi aktivitas perdagangan.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metrik On-Chain adalah alat yang sangat penting untuk menganalisis dan memahami aktivitas jaringan blockchain serta perilaku pasar cryptocurrency.
Dengan memahami metrik On-Chain seperti jumlah transaksi harian, nilai transaksi total, dan tingkat kegiatan jaringan, para investor dan analis dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih informasional dan dapat diandalkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa metrik On-Chain hanya satu dari banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis pasar cryptocurrency. Para pedagang dan investor juga harus memperhatikan faktor-faktor lain seperti analisis fundamental, sentimen pasar, dan berita industri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi pasar dan tren harga cryptocurrency.
Dengan demikian, menggunakan metrik On-Chain dengan bijak dan memadukannya dengan analisis yang komprehensif dapat membantu para pedagang cryptocurrency membuat keputusan perdagangan yang lebih cerdas dan efektif.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Blockchain?
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Pengertian Off-chain dan Perbedaannya dengan On-chain
Apa Itu Bitcoin dan Bagaimana Cara Kerjanya?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.