Decentralized Finance (DeFi) telah menjadi pusat perhatian dalam ekosistem perkembangan kripto. Di antara berbagai protokol dan platform DeFi yang ada, Uniswap (UNI) telah menarik perhatian sebagai salah satu cryptocurrency yang paling revolusioner dan berpengaruh.
Dalam artikel ini, kamu akan memahami tentang Uniswap secara mendalam, mulai dari konsep dasar hingga cara menggunakan platform tersebut.
Apa itu Uniswap (UNI)?
Uniswap adalah protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Diluncurkan pada tahun 2018 oleh Hayden Adams, Uniswap bertujuan untuk memberikan solusi yang efisien dan aman bagi pengguna untuk menukar token ERC-20 tanpa memerlukan order book tradisional.
Ini berarti pengguna dapat melakukan perdagangan langsung antara berbagai token tanpa perlu menunggu likuiditas dari pihak ketiga.
Sejarah Uniswap (UNI)
Sejarah Uniswap dimulai pada tahun 2018 ketika Hayden Adams, seorang insinyur perangkat lunak, mengembangkan protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang revolusioner. Adams, yang pada saat itu bekerja sebagai insinyur di perusahaan lain, terinspirasi oleh ide untuk menciptakan platform perdagangan kripto yang tidak memerlukan order book tradisional.
Pada bulan November 2018, Uniswap diluncurkan secara resmi dengan versi pertamanya, Uniswap v1. Platform ini memperkenalkan model Automated Market Maker (AMM) yang sepenuhnya terdesentralisasi, di mana likuiditas ditentukan oleh kontrak pintar dan bukan oleh order book.
Ini memungkinkan pengguna untuk menukar token ERC-20 tanpa memerlukan pasangan trading, memperkenalkan model yang lebih sederhana dan mudah diakses untuk perdagangan kripto.
Kesuksesan Uniswap v1 mendorong pengembangan versi berikutnya, Uniswap v2, yang diluncurkan pada bulan Mei 2020. Uniswap v2 memperkenalkan beberapa fitur baru, termasuk dukungan untuk lebih banyak pasangan token, perbaikan keamanan, dan kemampuan untuk menambahkan likuiditas dengan token ERC-20 tunggal.
Pada tahun 2020 juga, Uniswap mendapatkan lebih banyak perhatian dari komunitas DeFi dan industri kripto secara keseluruhan karena lonjakan minat dalam perdagangan terdesentralisasi. Ini terutama terjadi selama musim panas tahun 2020, ketika protokol DeFi menarik investasi besar dan menunjukkan pertumbuhan yang pesat.
Uniswap terus berkembang dengan peluncuran Uniswap v3 pada Mei 2021. Versi terbaru ini memperkenalkan konsep konsentrator likuiditas dan manajemen risiko yang lebih canggih, memungkinkan penyedia likuiditas untuk mengoptimalkan penggunaan modal mereka.
Selama perjalanan sejarahnya, Uniswap telah menjadi salah satu protokol DeFi yang paling penting dan berpengaruh dalam ekosistem kripto. Ini tidak hanya membantu memperluas akses ke perdagangan kripto, tetapi juga mendorong inovasi dalam pengembangan protokol DeFi lainnya. Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut dan peningkatan fitur, Uniswap tetap menjadi pusat perhatian dalam revolusi keuangan terdesentralisasi.
Bagaimana Uniswap (UNI) Berfungsi?
Uniswap beroperasi berdasarkan model Automated Market Maker (AMM), yang berarti likuiditas ditentukan oleh kontrak pintar dan bukan oleh order book. Di dalam Uniswap, likuiditas disediakan oleh para penyedia likuiditas yang mendepositkan pasangan token ke dalam pool likuiditas.
Misalnya, jika seseorang ingin menukar token A dengan token B, mereka dapat melakukannya dengan langsung menukar token tersebut dalam pool likuiditas yang sesuai. Harga ditentukan oleh rasio pasokan dari masing-masing token di dalam pool.
Baca Juga: Apa Itu Slippage dalam Kripto
Kelebihan dan Kekurangan Uniswap (UNI)
Meskipun Uniswap menawarkan sejumlah keuntungan signifikan dalam hal desentralisasi, likuiditas, dan biaya, penting untuk mempertimbangkan juga kerugian dan risiko yang terkait dengan penggunaan platform tersebut. Dengan memahami baik kelebihan maupun kekurangan, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih informan tentang apakah Uniswap sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi mereka.
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari penggunaan Uniswap.
Keuntungan Uniswap (UNI)
1. Desentralisasi
Uniswap sepenuhnya terdesentralisasi, artinya tidak ada entitas pusat yang mengontrol platform. Ini memberikan pengguna kontrol penuh atas aset mereka dan menghilangkan risiko manipulasi atau intervensi eksternal.
2. Likuiditas Tinggi
Model Automated Market Maker (AMM) yang digunakan oleh Uniswap memastikan adanya likuiditas yang tinggi untuk berbagai pasangan token. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan dengan cepat dan tanpa terkendala oleh kurangnya likuiditas.
3. Biaya Rendah
Biaya transaksi di Uniswap cenderung lebih rendah daripada bursa sentral yang dioperasikan oleh pihak ketiga. Ini membuatnya lebih terjangkau bagi pengguna dengan dana terbatas untuk terlibat dalam perdagangan kripto.
4. Tidak Memerlukan Registrasi
Tidak seperti beberapa bursa sentral, Uniswap tidak memerlukan proses registrasi atau verifikasi identitas. Ini memungkinkan akses yang lebih mudah bagi pengguna dari berbagai wilayah di seluruh dunia.
Baca Juga: Apa Itu Annual Percentage Yield (APY) Pada DeFi?
Kerugian Uniswap (UNI)
1. Resiko Keamanan
Meskipun Uniswap telah memperbaiki keamanan dari waktu ke waktu, sebagai platform terdesentralisasi, masih ada risiko keamanan yang terkait dengan serangan hacker atau celah keamanan dalam kontrak pintar.
2. Harga yang Tidak Tetap
Karena model AMM, harga di Uniswap bisa lebih tidak stabil daripada bursa sentral yang menggunakan order book. Ini bisa mengakibatkan slippage yang lebih tinggi dan membuat harga tidak tetap selama periode volatilitas tinggi.
3. Keterbatasan Fungsionalitas
Uniswap mungkin tidak memiliki semua fitur yang tersedia di bursa sentral, seperti pesanan limit atau stop loss. Ini dapat membatasi kemampuan pengguna untuk mengelola risiko atau melakukan strategi perdagangan yang kompleks.
4. Ketergantungan pada Jaringan Ethereum
Karena Uniswap dibangun di atas jaringan Ethereum, penggunaannya dapat terbatas oleh masalah skala atau kongesti jaringan yang sering terjadi di Ethereum saat volume transaksi tinggi.
Cara Menggunakan Uniswap (UNI)
Berikut beberapa cara menggunakan Uniswap (UNI).
1. Menghubungkan Dompet Ethereum
Langkah pertama adalah menghubungkan dompet Ethereum Anda ke Uniswap, seperti MetaMask atau WalletConnect.
2. Pilih Pasangan Token
Pilih pasangan token yang ingin Anda tukar di Uniswap. Pastikan untuk memeriksa likuiditas dan harga sebelum melakukan transaksi.
3. Konfirmasi Transaksi
Setelah memilih pasangan token, masukkan jumlah yang ingin Anda tukarkan dan konfirmasikan transaksi Anda melalui dompet Ethereum Anda.
4. Tunggu Transaksi Selesai
Tunggu hingga transaksi selesai diproses. Waktu yang diperlukan bisa bervariasi tergantung pada kondisi jaringan Ethereum.
Risiko dan Pertimbangan
Meskipun Uniswap menawarkan banyak keuntungan, penting untuk diingat bahwa perdagangan di platform DeFi juga melibatkan risiko. Salah satunya adalah risiko kehilangan dana karena volatilitas harga atau kerugian karena kekurangan keamanan dalam kontrak pintar.
Kesimpulan
Uniswap telah mengubah lanskap perdagangan kripto dengan memperkenalkan model AMM yang inovatif dan terdesentralisasi. Dengan likuiditas yang tinggi, biaya rendah, dan akses yang mudah bagi pengguna, Uniswap terus menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin terlibat dalam ekosistem DeFi.
Namun, seperti halnya dengan setiap investasi dan perdagangan kripto, penting untuk melakukan riset Anda sendiri dan memahami risiko yang terlibat sebelum terlibat sepenuhnya.
Dengan memahami konsep dasar dan cara kerja Uniswap, Anda siap untuk mulai menjelajahi dunia perdagangan terdesentralisasi dan mengambil bagian dalam revolusi keuangan yang sedang berlangsung.
Cara Beli UNI di Bittime
Setelah mengetahui apa itu UNI dan cara kerjanya, apakah kamu tertarik untuk beli dan investasi aset kripto satu ini? Kamu bisa melakukannya di Bittime. Token UNI tersedia di Bittime dalam pairing UNI IDR.
Di bawah ini adalah panduan cara beli token UNI di Bittime.
- Daftar akun di Bittime menggunakan email yang aktif.
- Selesaikan proses verifikasi identitas.
- Setelah akun terverifikasi, buka aplikasi Bittime.
- Pilih menu Pasar atau klik ikon bergambar grafik.
- Pilih pairing IDR untuk beli UNI dengan Rupiah.
- Klik ‘Beli’.
- Pilih tipe order yang akan digunakan. Tersedia limit order, market order, dan stop order.
- Masukkan nominal rupiah untuk beli UNI.
- Klik tombol 'Beli UNI’.
- Akan muncul pop up notifikasi. Baca dengan teliti dan klik ‘Konfirmasi’.
- Masukkan enam digit PIN Transaksi.
- Aplikasi akan menampilkan notifikasi pesanan berhasil.
Panduan lengkap tentang cara beli UNI, klik di sini.
Selain beli token UNI, kamu juga bisa beli berbagai aset kripto seperti BTC, ETH, SOL, ADA, AVAX, DOGE, dan masih banyak lainnya. Jangan lupa, pantau terus pergerakan grafik harga ORDI, BTC, ETH, SOL, hari ini untuk mengetahui tren crypto market di Bittime.
Transaksi jual beli aset kripto di Bittime mudah, aman, dan instan. Bittime resmi terdaftar dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Baca Juga:
Kenali Jupiter (JUP), DEX Solana Saingan Uniswap
Mengenal Vitalik Buterin, Tokoh Dibalik Ethereum
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.