Anda mungkin pernah mendengar istilah spatial narrative, tetapi apakah Anda tahu apa artinya? Spatial narrative adalah potensi bercerita dari arsitektur, yaitu bagaimana ruang-ruang yang dibangun dapat menyampaikan pesan dan cerita kepada pengamat.
Spatial narrative juga dapat diterapkan dalam media virtual, seperti game, film, atau aplikasi yang memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), atau Mixed Reality (MR). Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, cara kerja, dan contoh dari spatial narrative.
Apa Itu Spatial Narrative
Spatial narrative adalah cara bercerita dengan menggunakan ruang sebagai media, struktur, dan makna. Ruang di sini dapat berupa ruang fisik, seperti bangunan, kota, atau taman, atau ruang digital, seperti dunia maya, metaverse, atau hologram.
Spatial narrative menggambarkan bagaimana proses pengalaman bergerak melalui ruang-ruang tersebut dan menafsirkan pesan-pesan yang terkandung dalam arsitektur dapat mempengaruhi perasaan dan emosi pengamat.
Spatial narrative dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu spatial narrative eksplisit dan spatial narrative implisit.
Spatial narrative eksplisit adalah spatial narrative yang memiliki narasi yang jelas dan terstruktur, seperti dalam film, game, atau buku.
Spatial narrative implisit adalah spatial narrative yang memiliki narasi yang lebih samar dan terbuka, seperti dalam seni, arsitektur, atau lingkungan. Spatial narrative implisit lebih mengandalkan interpretasi dan imajinasi pengamat untuk membangun cerita.
Cara Kerja Spatial Narrative
Spatial narrative bekerja dengan menggunakan beberapa elemen, seperti ruang, waktu, karakter, plot, dan tema. Elemen-elemen ini saling berinteraksi dan berkontribusi dalam membentuk spatial narrative. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing elemen tersebut:
- Ruang: Ruang adalah media utama dari spatial narrative, yang dapat berupa ruang fisik atau digital. Ruang dapat memiliki bentuk, warna, tekstur, suara, cahaya, dan ornamen yang dapat menyampaikan pesan dan cerita. Ruang juga dapat memiliki fungsi, simbol, dan konteks yang dapat memberikan makna dan nilai kepada spatial narrative.
- Waktu: Waktu adalah elemen yang menentukan urutan dan durasi dari spatial narrative. Waktu dapat bersifat linier, yaitu mengikuti alur kronologis, atau non-linier, yaitu mengikuti alur yang acak atau bergantung pada pilihan pengamat. Waktu juga dapat bersifat statis, yaitu tidak berubah, atau dinamis, yaitu berubah seiring dengan pergerakan atau interaksi pengamat.
- Karakter: Karakter adalah elemen yang memberikan identitas dan kepribadian kepada spatial narrative. Karakter dapat berupa manusia, hewan, benda, atau abstraksi yang dapat berperan sebagai protagonis, antagonis, atau pendukung dalam spatial narrative. Karakter juga dapat berupa pengamat itu sendiri, yang dapat berinteraksi dan berpartisipasi dalam spatial narrative.
- Plot: Plot adalah elemen yang memberikan struktur dan alur kepada spatial narrative. Plot dapat berupa rangkaian peristiwa, konflik, dan resolusi yang membentuk cerita. Plot juga dapat berupa tema, pesan, atau tujuan yang ingin disampaikan oleh spatial narrative. Plot dapat bersifat eksplisit, yaitu jelas dan terarah, atau implisit, yaitu samar dan tergantung pada interpretasi pengamat.
- Tema: Tema adalah elemen yang memberikan makna dan nilai kepada spatial narrative. Tema dapat berupa ide, gagasan, atau konsep yang ingin diungkapkan oleh spatial narrative. Tema juga dapat berupa emosi, perasaan, atau suasana yang ingin ditimbulkan oleh spatial narrative. Tema dapat bersifat universal, yaitu dapat dipahami oleh semua orang, atau spesifik, yaitu hanya dapat dipahami oleh orang tertentu.
Contoh Spatial Narrative
Spatial narrative dapat ditemukan di berbagai media, baik fisik maupun digital. Berikut adalah beberapa contoh spatial narrative yang populer dan menarik:
ZanZarah
ZanZarah adalah sebuah game yang menggabungkan spatial narrative eksplisit dan implisit. Game ini mengisahkan tentang seorang gadis yang terjebak di dunia fantasi yang penuh dengan peri dan makhluk ajaib. Game ini menggunakan ruang digital yang memiliki bentuk, warna, dan suara yang indah dan menawan, serta memiliki fungsi, simbol, dan konteks yang berbeda-beda.
Game ini juga menggunakan waktu yang non-linier dan dinamis, yang bergantung pada pilihan dan aksi pemain. Game ini memiliki karakter yang beragam dan menarik, baik protagonis, antagonis, maupun pendukung. Game ini memiliki plot yang eksplisit, yaitu mengikuti alur cerita yang ditentukan, dan implisit, yaitu mengandung tema-tema yang dapat diinterpretasikan oleh pemain. Game ini memiliki tema yang universal, yaitu tentang petualangan, persahabatan, dan cinta, serta spesifik, yaitu tentang dunia peri dan magis.
Trajan’s Column
Trajan’s Column adalah sebuah monumen yang menggunakan spatial narrative eksplisit. Monumen ini dibangun untuk menghormati kaisar Romawi Trajan dan prestasinya dalam perang melawan Dacia. Monumen ini menggunakan ruang fisik yang memiliki bentuk silinder yang tinggi, dengan relief yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam perang tersebut. Monumen ini juga menggunakan waktu yang linier dan statis, yang mengikuti urutan kronologis dari perang tersebut.
Monumen ini memiliki karakter yang jelas, yaitu Trajan sebagai protagonis, Dacia sebagai antagonis, dan tentara Romawi sebagai pendukung. Monumen ini memiliki plot yang eksplisit, yaitu mengisahkan tentang perang antara Romawi dan Dacia. Monumen ini memiliki tema yang spesifik, yaitu tentang kejayaan dan kekuasaan Romawi.
The infinite canvas
The infinite canvas adalah sebuah proyek yang menggunakan spatial narrative implisit. Proyek ini adalah sebuah instalasi seni yang memungkinkan pengunjung untuk berpartisipasi dalam menciptakan karya seni digital yang tak terbatas. Proyek ini menggunakan ruang digital yang memiliki bentuk, warna, dan suara yang bervariasi dan dapat diubah-ubah oleh pengunjung.
Proyek ini juga menggunakan waktu yang non-linier dan dinamis, yang bergantung pada interaksi dan kolaborasi pengunjung. Proyek ini tidak memiliki karakter yang tetap, tetapi pengunjung dapat menjadi karakter yang berbeda-beda dalam proyek ini. Proyek ini tidak memiliki plot yang tetap, tetapi pengunjung dapat membuat plot yang berbeda-beda dalam proyek ini. Proyek ini memiliki tema yang universal, yaitu tentang kreativitas, ekspresi, dan kebebasan.
Demikianlah penjelasan singkat tentang spatial narrative, pengertian, cara kerja, dan contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang spatial narrative.
Baca Juga:
Komputasi Spasial: Pengertian, Cara Kerja, Contoh, dan Manfaatnya
Kenali Spatial Web dan Penggunaannya dalam Dunia Usaha
Masa Depan Spatial Computing, Render (RNDR), dan XR
Top 10 Perusahaan Spatial Computing di 2024
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.