Cek Harga:
Harga EOS/IDR | Harga USDT/IDR |
Harga BTC/IDR | Harga DOGE/IDR |
Harga SOL/IDR | Harga SEI/IDR |
Cek Market Crypto Hari Ini:
EOS/IDR | SOL/IDR |
BTC/IDR | USDT/IDR |
ETH/IDR | ARB/IDR |
Bittime - Dalam dunia kripto, keamanan identitas digital adalah hal yang sangat penting. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan keamanan tersebut adalah otentikasi dua faktor (2FA).
Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan otentikasi dua faktor (2FA)? Bagaimana sejarahnya dan mengapa penerapannya sangat penting dalam dunia cryptocurrency? Baca ulasan selengkapnya di artikel ini.
Apa Itu Otentikasi Dua Faktor (2FA)?
Definisi Dasar
Otentikasi dua faktor (2FA) adalah proses keamanan yang melibatkan penggunaan dua metode verifikasi yang berbeda untuk mengonfirmasi identitas pengguna.
Otentifikasi dua faktor bertujuan untuk meningkatkan keamanan dengan memerlukan bukti identitas tambahan selain dari kata sandi.
Bagaimana 2FA Bekerja?
Pada dasarnya, 2FA mengharuskan pengguna untuk memberikan dua bukti identitas yang berbeda untuk mengakses akun mereka.
Otentifikasi dua faktor biasanya melibatkan kombinasi dari sesuatu yang mereka miliki (seperti ponsel atau token fisik) dan sesuatu yang mereka ketahui (seperti kata sandi atau kode pin).
Sejarah Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Sejarah otentikasi dua faktor (2FA) dimulai pada tahun 1980-an dan telah berkembang menjadi salah satu praktik keamanan yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Meskipun terdapat beberapa perubahan dan inovasi sepanjang sejarahnya, konsep dasarnya tetap sama: memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengharuskan pengguna untuk memberikan lebih dari satu bukti identitas untuk mengakses akun atau sistem.
Pada awalnya, otentikasi dua faktor dikembangkan untuk mengatasi masalah keamanan dalam penggunaan sistem komputer dan jaringan.
Pada masa itu, metode otentikasi tunggal seperti kata sandi sering kali tidak cukup aman karena rentan terhadap serangan pencurian atau penebakan kata sandi.
Sebagai respons terhadap tantangan ini, otentikasi dua faktor diperkenalkan untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.
Salah satu contoh awal penggunaan otentikasi dua faktor adalah penggunaan kartu kunci, yang mana pengguna harus memasukkan kata sandi yang diketahui dan juga menekan tombol pada kartu kunci yang menghasilkan kode unik setiap kali mereka ingin mengakses sistem.
Teknologi lain yang digunakan pada awalnya termasuk kartu token yang menghasilkan kode unik atau perangkat keras khusus yang berfungsi sebagai kunci fisik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, otentikasi dua faktor terus berkembang dan mengalami transformasi.
Penggunaan aplikasi autentikator di ponsel pintar menjadi populer pada tahun 2000-an, memungkinkan pengguna untuk menghasilkan kode verifikasi otentikasi langsung dari perangkat mereka tanpa memerlukan perangkat keras tambahan. Ini menyederhanakan proses dan membuat 2FA lebih mudah diadopsi oleh pengguna.
Selain itu, metode otentikasi dua faktor juga terus berevolusi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
Teknologi biometrik seperti sidik jari, pemindaian wajah, atau pemindaian iris semakin umum digunakan sebagai salah satu faktor otentikasi.
Selain itu, pengembangan protokol otentikasi seperti OAuth dan OpenID Connect telah memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai layanan dengan menggunakan satu identitas digital yang terverifikasi.
Penggunaan otentikasi dua faktor terus berkembang seiring dengan meningkatnya ancaman keamanan cyber dan peraturan privasi yang semakin ketat.
Hari ini, hampir semua layanan daring, termasuk cryptocurrency, memungkinkan atau bahkan mewajibkan pengguna untuk mengaktifkan otentikasi dua faktor sebagai langkah keamanan tambahan.
Baca juga:
Cara Beli MANA | Cara Beli SOL |
Cara Beli BTC | Cara Beli USDT |
Cara Beli ETH | Cara Beli MATIC |
Tujuan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Melindungi Akun Pengguna
Tujuan utama 2FA adalah untuk melindungi akun pengguna dari akses yang tidak sah.
Dengan memerlukan verifikasi tambahan, bahkan jika kata sandi diketahui atau dicuri, hacker tidak akan dapat mengakses akun tanpa bukti identitas tambahan.
Mengurangi Risiko Kehilangan Aset
Dalam dunia cryptocurrency, kehilangan akses ke wallet digital dapat berarti kehilangan akses ke aset kripto yang disimpan di dalamnya.
Dengan menerapkan 2FA, pengguna dapat mengurangi risiko kehilangan akses dan dana mereka.
Penerapan Otentifikasi Dua Faktor (2FA) dalam Cryptocurrency
Otentifikasi dua faktor (2FA) adalah metode keamanan yang digunakan dalam cryptocurrency untuk melindungi akun pengguna dari akses yang tidak sah.
Metode ini melibatkan penggunaan dua lapisan atau faktor keamanan yang berbeda untuk mengonfirmasi identitas pengguna sebelum memberikan akses ke akun atau dana kripto.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan otentifikasi dua faktor dalam cryptocurrency:
1. Penggunaan Aplikasi Autentikator
Salah satu cara paling umum untuk menerapkan otentifikasi dua faktor dalam cryptocurrency adalah dengan menggunakan aplikasi autentikator seperti Google Authenticator atau Authy.
Setelah mengaktifkan 2FA di akun cryptocurrency mereka, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode verifikasi enam digit yang dihasilkan secara acak oleh aplikasi autentikator setiap kali mereka masuk ke akun mereka.
Kode ini berubah setiap beberapa detik dan hanya dapat digunakan sekali, sehingga memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap akses yang tidak sah.
2. Penggunaan Pesan Teks (SMS)
Metode otentikasi dua faktor lainnya yang umum digunakan adalah penggunaan pesan teks (SMS).
Ketika pengguna mencoba untuk masuk ke akun cryptocurrency mereka, mereka akan menerima pesan teks yang berisi kode verifikasi yang harus dimasukkan untuk mengonfirmasi identitas mereka.
Namun, metode ini menjadi kurang disukai karena rentan terhadap serangan phishing dan pembajakan nomor telepon.
3. Kunci Fisik (Hardware Token)
Kunci fisik atau hardware token adalah perangkat fisik yang digunakan untuk menghasilkan kode verifikasi otentikasi dua faktor.
Pengguna perlu menyentuhkan atau memasukkan kunci fisik ke dalam perangkat mereka untuk mendapatkan kode verifikasi unik.
Kunci fisik memiliki keunggulan karena tidak rentan terhadap serangan phishing dan tidak memerlukan koneksi internet, namun mereka dapat menjadi mahal dan kurang nyaman digunakan.
4. QR Code
Beberapa platform cryptocurrency menyediakan opsi otentikasi dua faktor dengan QR code.
Pengguna akan memindai QR code yang ditampilkan di platform menggunakan aplikasi autentikator mereka, yang kemudian akan menghasilkan kode verifikasi yang diperlukan.
Metode ini memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan 2FA dengan cepat dan mudah, namun juga memiliki kekurangan dalam hal keamanan jika QR code disalin atau dibagikan dengan cara yang tidak aman.
5. Email
Metode lain yang kurang umum tetapi masih digunakan adalah melalui email.
Saat pengguna mencoba masuk ke akun mereka, mereka akan menerima email yang berisi kode verifikasi atau tautan yang harus diklik untuk mengonfirmasi identitas mereka.
Namun, metode ini juga rentan terhadap serangan phishing jika akun email pengguna dikompromikan.
Manfaat Otentifikasi Dua Faktor dalam Cryptocurrency
Keamanan Tambahan
Otentifikasi dua faktor memberikan lapisan keamanan tambahan terhadap akses yang tidak sah ke akun cryptocurrency, karena memerlukan lebih dari sekadar kata sandi untuk mengaksesnya.
Perlindungan Terhadap Pencurian
Dengan menggunakan 2FA, bahkan jika kata sandi pengguna dicuri, penyerang masih memerlukan akses ke perangkat otentikasi atau informasi kedua faktor lainnya untuk masuk ke akun.
Kepatuhan Terhadap Regulasi
Beberapa regulasi, seperti GDPR, mendorong penggunaan otentikasi dua faktor untuk melindungi data pribadi pengguna, sehingga menerapkan 2FA membantu dalam mematuhi persyaratan tersebut.
Peningkatan Kepercayaan
Dengan menyediakan fitur keamanan tambahan, platform cryptocurrency dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap layanan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan adopsi dan penggunaan cryptocurrency.
Dengan menerapkan otentikasi dua faktor, pengguna cryptocurrency dapat meningkatkan keamanan akun mereka dan melindungi dana kripto mereka dari akses yang tidak sah.
Oleh karena itu, penting bagi platform cryptocurrency untuk menyediakan opsi 2FA dan mendorong pengguna untuk mengaktifkannya untuk melindungi keamanan akun mereka.
Kesimpulan
Otentikasi dua faktor (2FA) adalah alat penting dalam meningkatkan keamanan identitas digital dalam dunia kripto.
Dengan memerlukan verifikasi tambahan selain dari kata sandi, 2FA membantu melindungi akun pengguna dan aset kripto dari akses yang tidak sah.
Dalam menghadapi ancaman keamanan cyber yang semakin kompleks, penerapan 2FA adalah langkah yang sangat disarankan bagi semua pengguna cryptocurrency untuk melindungi diri mereka sendiri dan mengamankan aset digital mereka.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu Node dan Cara Kerjanya dalam Blockchain
6 Keuntungan Staking USDT yang Sayang Dilewatkan
Staking USDT vs. Staking Kripto Lainnya: Mana yang Lebih Menguntungkan?
7 Tips Maksimalkan Keuntungan Staking USDT
Staking vs Lending, Mana Paling Untung?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.