Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Dalam blockchain kerap muncul istilah On-Chain vs Off-Chain. Apa sebenarnya fungsi dan perbedaan kedua jenis ini? Simak selengkapnya di sini!
Apa Itu On-Chain vs Off-Chain?
On-chain dan off-chain adalah dua konsep utama yang sering muncul dalam transaksi dunia cryptocurrency. Baik on-chain maupun off-chain memiliki peran dan karakteristik unik dalam ekosistem blockchain.
Pengertian On-Chain vs Off-Chain
On-chain adalah transaksi yang proses pencatatan datanya dilakukan secara langsung ke dalam blockchain. Segala sesuatu yang terjadi di dalam blockchain, seperti transfer aset kripto, disebut sebagai transaksi on-chain. Data transaksi ini terbuka untuk umum, dicatat secara transparan dan tak dapat dibatalkan di blockchain.
Off-Chain adalah transaksi yang terjadi di luar blockchain utama. Ini mencakup serangkaian solusi yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa langsung mencatatnya di blockchain. Off-chain memberikan efisiensi, privasi, dan mengurangi beban pada jaringan utama.
Fungsi On-Chain vs Off-Chain
Fungsi On-Chain
- Mencatat semua transaksi kripto di blockchain.
- Memastikan keamanan dan desentralisasi tinggi.
- Memberikan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
- Cocok untuk transaksi bernilai tinggi.
Fungsi Off-Chain
- Memungkinkan transaksi di lapisan sekunder atau solusi terpisah.
- Mengurangi beban pada blockchain utama untuk meningkatkan skalabilitas.
- Menyediakan privasi karena detail transaksi tidak langsung tercatat di blockchain.
- Ideal untuk transaksi sehari-hari dan pembayaran mikro.
Bagaimana Cara Kerja On-Chain vs Off-Chain
Cara Kerja On-Chain
- Inisiasi transaksi dengan mengirimkan aset kripto dari satu alamat ke alamat lain di blockchain.
- Transaksi ditandatangani digital oleh pengirim menggunakan kunci pribadi.
- Transaksi disiarkan ke jaringan blockchain dan dicatat di mempool.
- Penambang memasukkan transaksi ke dalam blok setelah memecahkan teka-teki kriptografi.
- Blok dikonfirmasi di blockchain, dan transaksi dianggap aman.
Cara Kerja Off-Chain
- Pembuatan lapisan terpisah, seperti saluran pembayaran atau sidechain.
- Pengguna mengunci aset kripto di lapisan off-chain, memungkinkan beberapa transaksi tanpa mencatatnya di blockchain utama.
- Pemrosesan transaksi cepat dan murah terjadi di lapisan off-chain.
- Penyelesaian periodik terjadi di blockchain utama untuk memastikan keamanan dan konsistensi.
Baca juga:
Cara Beli BNT | Cara Beli SOL |
Cara Beli BTC | Cara Beli USDT |
Cara Beli ETH | Cara Beli MATIC |
Perbandingan On-Chain vs Off-Chain
Kelebihan On-Chain
- Keamanan tinggi karena terjadi di blockchain utama.
- Desentralisasi penuh tanpa kebutuhan pihak perantara.
- Transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
- Cocok untuk transaksi bernilai tinggi dan kritis.
Kekurangan On-Chain
- Keterlambatan dalam konfirmasi blok, terutama saat jaringan sibuk.
- Skalabilitas menjadi masalah selama periode tinggi permintaan.
- Biaya transaksi yang mungkin tinggi, terutama pada saat kemacetan.
Kelebihan Off-Chain
- Kecepatan tinggi karena tidak terpengaruh oleh konfirmasi blok.
- Skalabilitas meningkat dengan mengurangi beban di blockchain utama.
- Biaya transaksi seringkali lebih rendah.
- Privasi yang lebih besar karena detail transaksi tidak langsung tercatat di blockchain.
Kekurangan Off-Chain
- Kepercayaan pada operator jaringan atau penyedia solusi off-chain.
- Penundaan dan risiko keamanan saat penyelesaian periodik di blockchain utama.
- Kurang transparan dibandingkan transaksi on-chain.
Masa Depan On-Chain vs Off-Chain
Masa depan on-chain dan off-chain akan terus berkembang seiring dengan inovasi teknologi blockchain. Solusi off-chain yang semakin matang dan diterima secara luas dapat menjadi katalisator untuk adopsi massal kripto dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, pengembangan teknologi blockchain utama akan terus meningkatkan kinerja on-chain, mengatasi masalah skalabilitas, dan mengurangi biaya transaksi.
Cek Harga:
Harga BNT/IDR | Harga UNI/IDR |
Harga SUSHI/IDR | Harga OCEAN/IDR |
Harga THETA/IDR | Harga SEI/IDR |
Kesimpulan On-Chain vs Off-Chain
Keputusan untuk menggunakan on-chain atau off-chain tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Transaksi on-chain cocok untuk situasi di mana keamanan dan transparansi tinggi diperlukan, terutama pada transaksi bernilai tinggi. Di sisi lain, transaksi off-chain memungkinkan kecepatan dan efisiensi, ideal untuk pembayaran sehari-hari.
Dengan pemahaman mendalam tentang perbandingan on-chain vs off-chain, pengguna dapat membuat keputusan yang informasional dan sesuai dengan konteks spesifik dalam ekosistem kripto yang dinamis.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu Super Megacycle & Dampaknya Pada Crypto & Bitcoin
Pengertian Volume dalam Trading Cryptocurrency
Mengenal Secondary Market di Dunia Keuangan
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.