Cek Market Crypto Hari Ini:
EOS/IDR | SOL/IDR |
BTC/IDR | USDT/IDR |
ETH/IDR | ARB/IDR |
Bittime - Dalam dunia kripto, konsep data tokenization atau tokenisasi data telah menjadi semakin penting.
Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan data tokenization? Bagaimana cara kerjanya, dan mengapa menjadi hal yang menarik dalam konteks keamanan dan privasi data?
Baca penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Apa Itu Data Tokenization atau Tokenisasi Data?
Definisi Dasar
Data tokenization adalah proses menggantikan data sensitif dengan token atau simbol yang tidak memiliki nilai intrinsik atau informasi sensitif.
Token tersebut kemudian digunakan untuk mewakili data asli, sementara data asli yang sensitif disimpan secara aman di tempat lain.
Sebagai contoh, dalam dunia kripto, data tokenization dapat digunakan untuk melindungi informasi sensitif seperti nomor kartu kredit atau informasi identitas.
Sebagai gantinya, token unik yang secara acak dibuat dapat digunakan untuk mewakili informasi tersebut dalam transaksi atau proses verifikasi.
Baca juga:
Cara Beli MANA | Cara Beli SOL |
Cara Beli BTC | Cara Beli USDT |
Cara Beli ETH | Cara Beli MATIC |
Tujuan Data Tokenization
Keamanan Data
Salah satu tujuan utama dari data tokenization adalah meningkatkan keamanan data.
Dengan menggantikan informasi sensitif dengan token, risiko penyalahgunaan atau pencurian data dapat dikurangi secara signifikan.
Kepatuhan Regulasi
Data tokenization juga dapat membantu organisasi untuk mematuhi peraturan dan regulasi privasi data, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Uni Eropa atau HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act) di Amerika Serikat.
Dengan menggunakan token, informasi sensitif dapat disembunyikan, menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Efisiensi Operasional
Dalam beberapa kasus, data tokenization dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi beban administratif terkait dengan pengelolaan dan pengamanan data sensitif.
Contoh Data Tokenization
Data tokenization adalah proses mengubah data ke dalam format token yang aman dan tidak dapat dibaca, tetapi masih mempertahankan nilai asli dari data tersebut.
Tokenisasi data sering digunakan dalam berbagai bidang seperti keuangan, perbankan, kesehatan, dan e-commerce untuk meningkatkan keamanan dan privasi data.
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan lebih lanjut tentang data tokenization:
Contoh Penggunaan Data Tokenization
1. Pembayaran dengan Kartu Kredit
kotlin
Copy code
Ketika Anda melakukan pembayaran dengan kartu kredit di toko online atau di toko fisik, informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, dan kode CVV akan ditokenisasi. Sebagai contoh, nomor kartu kredit akan digantikan oleh token unik yang tidak memiliki hubungan langsung dengan nomor kartu kredit yang sebenarnya. Dengan cara ini, jika data token tersebut dicuri oleh penyerang, informasi kartu kredit Anda tetap aman karena token tidak dapat digunakan untuk mendapatkan akses ke informasi kartu kredit yang sebenarnya.
2. Data Medis dalam Industri Kesehatan
java
Copy code
Dalam industri kesehatan, informasi medis pasien sering kali harus disimpan dan dipertukarkan dengan cara yang aman dan sesuai dengan regulasi privasi seperti HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act). Misalnya, nomor Kartu Jaminan Sosial (Social Security Number) atau informasi medis pribadi dapat ditokenisasi sehingga hanya pihak yang berwenang yang memiliki kunci de-tokenisasi yang dapat mengakses data yang sebenarnya.
3. Penyimpanan Data Transaksi Keuangan
kotlin
Copy code
Perusahaan-perusahaan keuangan seperti bank atau perusahaan pemrosesan pembayaran menggunakan tokenisasi data untuk menyimpan data transaksi secara aman. Informasi seperti nomor rekening bank, nomor identifikasi pelanggan, atau jumlah transaksi dapat ditokenisasi sehingga hanya dapat diakses oleh pihak yang memiliki otorisasi.
4. Keamanan Akses ke Sistem
kotlin
Copy code
Dalam konteks keamanan akses ke sistem, tokenisasi data digunakan untuk menyimpan kredensial pengguna seperti kata sandi. Sebagai contoh, alih-alih menyimpan kata sandi pengguna secara langsung dalam database, sistem dapat menyimpan token yang dihasilkan dari kata sandi tersebut. Ini membantu mengurangi risiko kebocoran kata sandi jika database disusupi.
5. Program Loyalitas dalam E-commerce
Copy code
Dalam program loyalitas e-commerce, informasi pribadi seperti alamat email atau nomor telepon dapat ditokenisasi untuk menjaga privasi pengguna. Token ini kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan dan memberikan manfaat dari program loyalitas tanpa mengungkapkan informasi pribadi yang sebenarnya.
Penjelasan Tentang Data Tokenization
Data tokenization bekerja dengan menggantikan data asli dengan token unik yang secara acak dihasilkan dan tidak memiliki hubungan langsung dengan data asli.
Proses tokenisasi ini biasanya dilakukan menggunakan algoritma kriptografi yang kuat untuk memastikan bahwa token yang dihasilkan tidak dapat diurai atau ditebak kembali menjadi data asli.
Proses tokenisasi data melibatkan beberapa langkah
Identifikasi Data Sensitif
Pertama, data yang dianggap sensitif dan perlu dilindungi ditentukan.
Identifikasi ini bisa berupa nomor kartu kredit, informasi medis, informasi keuangan, atau data pribadi lainnya.
Penghasilan Token
Data sensitif tersebut kemudian diubah menjadi token menggunakan algoritma tokenisasi.
Proses ini menghasilkan token yang tidak dapat diubah kembali menjadi data asli tanpa kunci de-tokenisasi yang sesuai.
Penyimpanan dan Penggunaan Token
Token yang dihasilkan kemudian disimpan dan digunakan dalam sistem. Data asli yang sensitif tidak disimpan dalam bentuk mentah, hanya token yang diketahui oleh sistem.
De-Tokenisasi (Opsional)
Jika data asli dibutuhkan, token dapat di-de-tokenisasi dengan menggunakan kunci de-tokenisasi yang sesuai.
Kunci de-tokenisasi ini biasanya hanya dimiliki oleh pihak yang berwenang untuk mengakses data asli.
Baca Juga: Apa Itu TokenFi (TOKEN)? Proyek Floki Inu untuk Tokenisasi Aset
Manfaat dari Data Tokenization Termasuk
- Keamanan: Data token tidak dapat diurai kembali menjadi data asli tanpa kunci yang sesuai, sehingga meningkatkan keamanan data.
- Privasi: Data sensitif tetap terlindungi karena hanya token yang disimpan dan digunakan dalam sistem.
- Kepatuhan: Membantu perusahaan memenuhi persyaratan peraturan privasi dan kepatuhan seperti GDPR, HIPAA, atau PCI DSS.
- Kemudahan Manajemen: Memfasilitasi manajemen data sensitif dengan mengurangi risiko kebocoran atau penyalahgunaan data.
Dengan menggunakan teknologi data tokenization, organisasi dapat memastikan bahwa data sensitif mereka tetap aman dan terlindungi, sambil mematuhi persyaratan privasi dan kepatuhan yang berlaku.
Cek Harga:
Harga EOS/IDR | Harga USDT/IDR |
Harga BTC/IDR | Harga DOGE/IDR |
Harga SOL/IDR | Harga SEI/IDR |
Perbandingan Data Tokenization dengan Data Enkripsi
Data Enkripsi
Data enkripsi adalah proses mengubah data menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi yang sesuai.
Dalam enkripsi, data asli tetap ada, tetapi hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki kunci enkripsi yang tepat.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara data tokenization dan data enkripsi adalah bahwa dalam tokenisasi, data asli tidak disimpan secara bersamaan dengan token yang digunakan untuk mewakili data tersebut.
Di sisi lain, dalam enkripsi, data asli tetap ada, tetapi diubah menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi yang sesuai.
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan data tokenization adalah bahwa data asli sensitif tidak disimpan di tempat yang sama dengan token, sehingga risiko penyalahgunaan data dapat dikurangi.
Namun, kelemahannya adalah bahwa jika seseorang dapat mengaitkan token dengan data asli, maka keamanan data tersebut dapat terancam.
Sementara itu, keuntungan enkripsi adalah bahwa data asli tetap ada dan hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki kunci enkripsi yang tepat.
Kelemahannya adalah bahwa jika kunci enkripsi tersebut hilang atau diretas, maka data tersebut dapat hilang secara permanen.
Kesimpulan
Data tokenization atau tokenisasi data adalah teknik yang penting dalam dunia kripto untuk meningkatkan keamanan dan privasi data sensitif.
Dengan menggantikan data asli dengan token, risiko penyalahgunaan atau pencurian data dapat dikurangi, sementara masih memungkinkan penggunaan data tersebut untuk tujuan yang sah.
Meskipun demikian, penting untuk memahami perbedaan antara data tokenization dan data enkripsi, serta keuntungan dan kelemahan masing-masing teknik, untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Airdrop Chapter 1 dari Puffer Finance (PUFFER), Bagaimana Mengklaimnya?
7 Tips Maksimalkan Keuntungan Staking USDT
Staking vs Lending, Mana Paling Untung?
7 Tips Maksimalkan Keuntungan Staking USDT
Pengertian Volume dalam Trading Cryptocurrency
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.