Bittime - Cryptocurrency adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan menciptakan nilai baru. Cryptocurrency memiliki banyak potensi untuk memberikan keuntungan bagi para trader, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi.
Trading cryptocurrency bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda menggunakan instrumen derivatif seperti futures dan opsi.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Apa Itu Derivatif?
Derivatif adalah kontrak yang mengikuti harga aset acuan, seperti Bitcoin atau Ether. Derivatif memungkinkan trader untuk meningkatkan eksposur atau melindungi posisi mereka dari pergerakan harga yang tidak menguntungkan.
Derivatif juga menawarkan kemungkinan untuk menggunakan leverage, yaitu pinjaman dari bursa untuk meningkatkan modal trading.
Namun, trading derivatif cryptocurrency juga memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri.
Banyak trader yang sering salah paham atau kurang paham tentang cara kerja derivatif cryptocurrency, terutama di bursa-bursa yang berada di luar lingkup keuangan tradisional. Kesalahan-kesalahan ini bisa berakibat fatal bagi akun trading Anda.
Berikut adalah tiga kesalahan besar yang harus dihindari saat trading derivatif cryptocurrency:
Baca Juga: Apa Itu Algo Trading (Algorithmic Trading): Keistimewaan dan Cara Penggunaannya
1. Tidak memperhatikan perbedaan harga antara spot dan derivatif
Harga derivatif cryptocurrency tidak selalu sama dengan harga spot, yaitu harga aset acuan di bursa-bursa biasa.
Perbedaan harga ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti permintaan dan penawaran, biaya transaksi, bunga pinjaman, dan ekspektasi pasar.
Salah satu contoh perbedaan harga yang sering terjadi adalah diskon atau premi. Diskon berarti harga derivatif lebih rendah dari harga spot, sedangkan premi berarti harga derivatif lebih tinggi dari harga spot.
Diskon atau premi bisa menunjukkan sentimen pasar yang bearish atau bullish, atau bisa juga disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti airdrop, fork, atau pembagian dividen.
Trader harus memperhatikan perbedaan harga ini karena bisa mempengaruhi strategi dan profitabilitas trading. Misalnya, jika Anda membeli derivatif dengan harga diskon, Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih besar jika harga spot naik. Namun, jika harga spot turun, Anda bisa mengalami kerugian lebih besar.
Sebaliknya, jika Anda membeli derivatif dengan harga premi, Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih kecil jika harga spot naik, tetapi Anda bisa mengurangi kerugian jika harga spot turun.
2. Tidak mengelola margin dengan baik
Margin adalah jaminan yang harus disetorkan oleh trader untuk membuka dan mempertahankan posisi derivatif. Margin bisa berupa aset acuan, seperti Bitcoin atau Ether, atau aset lain, seperti stablecoin atau mata uang fiat.
Margin bertujuan untuk melindungi bursa dari risiko gagal bayar trader jika harga bergerak melawan posisi mereka.
Trader harus mengelola margin dengan baik karena margin bisa berubah-ubah sesuai dengan pergerakan harga. Ini disebut dengan konveksitas. Konveksitas berarti nilai margin dalam dolar AS akan naik jika harga aset acuan naik, dan sebaliknya.
Konveksitas bisa memberikan keuntungan bagi trader karena bisa meningkatkan leverage, yaitu rasio antara nilai posisi dengan nilai margin. Namun, konveksitas juga bisa memberikan kerugian bagi trader karena bisa menurunkan leverage.
Trader harus berhati-hati dalam menyesuaikan leverage karena leverage bisa memperbesar keuntungan atau kerugian. Leverage yang terlalu tinggi bisa membuat trader mudah terkena likuidasi, yaitu penutupan paksa posisi oleh bursa jika margin tidak mencukupi.
Likuidasi bisa menghapus seluruh margin trader dan menyebabkan kerugian total. Leverage yang terlalu rendah bisa membuat trader kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Trader juga harus memilih antara margin silang atau margin terisolasi. Margin silang berarti margin yang sama digunakan untuk beberapa posisi, sedangkan margin terisolasi berarti margin yang berbeda digunakan untuk setiap posisi.
Margin silang bisa memberikan fleksibilitas bagi trader karena bisa menggunakan margin yang tersisa untuk membuka posisi baru atau menambah margin yang ada.
Namun, margin silang juga bisa meningkatkan risiko likuidasi karena semua posisi bisa terpengaruh oleh pergerakan harga.
Margin terisolasi bisa memberikan perlindungan bagi trader karena bisa membatasi kerugian hanya pada posisi tertentu. Namun, margin terisolasi juga bisa mengurangi potensi keuntungan karena membutuhkan margin yang lebih besar.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
3. Tidak memahami cara kerja opsi
Opsi adalah jenis derivatif yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pembeli untuk membeli atau menjual aset acuan pada harga dan waktu yang ditentukan.
Opsi bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti spekulasi, lindung nilai, atau arbitrase.
Opsi memiliki dua jenis, yaitu call dan put. Call adalah opsi untuk membeli aset acuan, sedangkan put adalah opsi untuk menjual aset acuan.
Trader harus memahami cara kerja opsi karena opsi memiliki karakteristik yang berbeda dari derivatif lain, seperti futures. Opsi memiliki nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik.
Nilai intrinsik adalah selisih antara harga aset acuan dengan harga kesepakatan opsi, jika opsi tersebut menguntungkan.
Nilai ekstrinsik adalah selisih antara harga opsi dengan nilai intrinsik, yang mencerminkan faktor-faktor lain, seperti volatilitas, waktu, dan bunga.
Trader harus memperhatikan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik karena bisa mempengaruhi harga opsi. Nilai intrinsik bisa naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga aset acuan, sedangkan nilai ekstrinsik bisa berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
Trader juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga opsi, seperti delta, gamma, theta, vega, dan rho. Faktor-faktor ini disebut dengan istilah Yunani, dan mengukur sensitivitas harga opsi terhadap perubahan variabel-variabel yang terkait.
Trader harus berhati-hati dalam membeli atau menjual opsi karena opsi memiliki risiko yang tinggi. Pembeli opsi bisa kehilangan seluruh premi yang dibayarkan jika opsi tidak menguntungkan atau kadaluarsa.
Penjual opsi bisa menghadapi kerugian yang tidak terbatas jika harga aset acuan bergerak melawan posisi mereka. Trader juga harus mempertimbangkan biaya transaksi, likuiditas, dan volatilitas pasar saat trading opsi.
Baca Juga: Apa Itu Coin Margined Trading?
Kesimpulan
Trading derivatif cryptocurrency adalah aktivitas yang menantang dan menarik, tetapi juga berisiko. Trader harus menghindari kesalahan-kesalahan besar yang bisa merugikan akun trading mereka, seperti tidak memperhatikan perbedaan harga antara spot dan derivatif, tidak mengelola margin dengan baik, dan tidak memahami cara kerja opsi.
Trader harus belajar dan berlatih terus-menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam trading derivatif cryptocurrency. Trader juga harus selalu berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan trading.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Apa Itu Algo Trading (Algorithmic Trading): Keistimewaan dan Cara Penggunaannya
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.