Bittime - Aset real estat adalah salah satu jenis investasi yang paling diminati oleh banyak orang. Namun, memiliki aset real estat juga memiliki tantangan tersendiri, seperti biaya yang tinggi, proses administrasi yang rumit, dan likuiditas yang rendah.
Apakah ada cara untuk mengatasi masalah-masalah ini? Jawabannya adalah tokenisasi. Kamu bisa mengetahuinya di artikel ini!
Cek Market Crypto Hari Ini:
Apa itu Tokenisasi?
Tokenisasi adalah proses mengubah aset berbentuk nyata menjadi aset digital yang disebut token. Token ini bisa dipindahkan, disimpan, dan direkam di dalam blockchain, yaitu sebuah sistem pencatatan transaksi yang terdesentralisasi, transparan, dan aman.
Dengan tokenisasi, aset real estat bisa dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dimiliki oleh banyak orang dengan harga yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Apa itu Liquidity Provider Token (LP Token)?
Bagaimana Tokenisasi Bekerja?
Untuk melakukan tokenisasi, aset real estat harus diapresiasi terlebih dahulu oleh pihak yang berwenang, seperti notaris, pengacara, atau lembaga penilai. Kemudian, nilai aset tersebut dibagi menjadi sejumlah token yang sesuai dengan persentase kepemilikan.
Misalnya, sebuah rumah senilai 1 miliar rupiah bisa dibagi menjadi 100.000 token, di mana setiap token bernilai 10.000 rupiah dan mewakili 0,01% kepemilikan rumah tersebut.
Setelah itu, token-token tersebut bisa dijual kepada investor melalui platform tokenisasi yang terhubung dengan blockchain. Investor bisa membeli token sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka, tanpa harus membeli seluruh aset.
Investor juga bisa menjual token mereka kapan saja di pasar sekunder, tanpa harus menunggu pembeli aset utuh. Dengan demikian, tokenisasi meningkatkan likuiditas aset real estat.
Apa Keuntungan Tokenisasi?
Tokenisasi memiliki beberapa keuntungan, baik bagi pemilik aset maupun investor, antara lain:
Meningkatkan aksesibilitas
Tokenisasi memungkinkan orang yang tidak memiliki modal besar untuk berinvestasi di aset real estat. Dengan tokenisasi, investor bisa memiliki bagian dari aset real estat dengan harga yang lebih rendah dan fleksibel.
Mengurangi biaya
Tokenisasi mengeliminasi biaya-biaya yang biasanya dikeluarkan untuk memiliki aset real estat, seperti biaya notaris, pajak, perantara, dan lain-lain. Tokenisasi juga menghemat biaya transaksi, karena menggunakan blockchain yang lebih efisien dan murah.
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Meningkatkan transparansi
Tokenisasi membuat semua informasi tentang aset real estat, seperti lokasi, kondisi, nilai, riwayat, dan kepemilikan, tersedia di blockchain yang bisa diakses oleh siapa saja. Tokenisasi juga memastikan bahwa tidak ada manipulasi atau penipuan dalam proses jual beli token.
Meningkatkan diversifikasi
Tokenisasi memungkinkan investor untuk memiliki berbagai jenis aset real estat di berbagai lokasi dan pasar, tanpa harus terbatas oleh geografi atau preferensi. Tokenisasi juga memungkinkan investor untuk mengalokasikan portofolio mereka sesuai dengan risiko dan imbal hasil yang diinginkan.
Apa Tantangan Tokenisasi?
Tokenisasi juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
Regulasi
Tokenisasi masih berada di wilayah abu-abu dalam hal regulasi, karena berbeda-beda di setiap negara dan wilayah. Tokenisasi harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku, seperti hukum properti, pajak, perlindungan konsumen, dan anti pencucian uang.
Tokenisasi juga harus mendapatkan izin dan lisensi dari otoritas yang berwenang, seperti otoritas pasar modal, bank sentral, atau lembaga lainnya.
Adopsi
Tokenisasi masih membutuhkan edukasi dan sosialisasi yang lebih luas kepada masyarakat, terutama yang belum familiar dengan konsep blockchain dan aset digital.
Tokenisasi juga harus menawarkan nilai tambah dan kepercayaan yang lebih tinggi kepada investor, agar mereka mau berpartisipasi dalam platform tokenisasi.
Teknologi
Tokenisasi masih menghadapi tantangan teknis, seperti skalabilitas, interoperabilitas, keamanan, dan standarisasi.
Tokenisasi harus menggunakan teknologi blockchain yang mampu menangani volume transaksi yang besar, berinteraksi dengan blockchain lainnya, melindungi data dan aset dari serangan siber, dan mengikuti standar yang disepakati oleh industri.
Baca Juga: Apa Itu Standar Token SPL dan Token-2022 Solana
Apa Contoh Tokenisasi?
Tokenisasi sudah mulai diterapkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Swiss, dan lain-lain. Beberapa contoh tokenisasi aset real estat adalah:
RealT
RealT adalah sebuah platform tokenisasi aset real estat di Amerika Serikat yang menggunakan blockchain Ethereum. RealT memungkinkan investor untuk membeli token yang mewakili bagian dari properti sewaan di berbagai kota, seperti Detroit, Miami, dan Atlanta. Investor bisa mendapatkan pendapatan sewa secara harian dan menjual token mereka di pasar sekunder.
BrickMark
BrickMark adalah sebuah perusahaan manajemen aset real estat yang berbasis di Swiss yang menggunakan blockchain Stellar. BrickMark telah melakukan tokenisasi terhadap sebuah gedung perkantoran mewah di Zurich senilai 134 juta franc Swiss.
Investor bisa membeli token BrickMark yang memberikan hak atas pendapatan sewa dan kenaikan nilai aset.
Liquidity
Liquidity adalah sebuah platform tokenisasi aset real estat yang berbasis di Inggris yang menggunakan blockchain Tezos. Liquidity memungkinkan investor untuk membeli token yang mewakili bagian dari properti residensial di London.
Investor bisa mendapatkan dividen secara triwulanan dan menjual token mereka di pasar sekunder.
Kesimpulan
Tokenisasi adalah cara baru untuk memiliki aset real estat dengan menggunakan blockchain. Tokenisasi memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan aksesibilitas, mengurangi biaya, meningkatkan transparansi, dan meningkatkan diversifikasi.
Namun, tokenisasi juga memiliki tantangan, seperti regulasi, adopsi, dan teknologi. Tokenisasi sudah mulai diterapkan di beberapa negara, dengan beberapa contoh seperti RealT, BrickMark, dan Liquidity. Tokenisasi merupakan salah satu inovasi yang berpotensi mengubah industri aset real estat di masa depan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Apa itu Liquidity Provider Token (LP Token)?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.