Tether (USDT) telah menjadi salah satu kripto paling populer dan kontroversial sejak diluncurkan. Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi Tether dengan lebih mendalam untuk memahami apa itu, bagaimana cara kerjanya, dan proyeksinya di pasar kripto pada tahun 2024.
Apa Itu Tether (USDT)?
Tether (USDT) adalah sebuah stablecoin yang diperkenalkan pada tahun 2014.
Pendiri Tether adalah perusahaan Tether Limited, yang mendirikan cryptocurrency pada tahun 2014. Perusahaan ini berbasis di Hong Kong dan dipimpin oleh Brock Pierce, Reeve Collins, dan Craig Sellars.
Sebagai stablecoin, tujuan utama Tether adalah untuk menyediakan stabilitas nilai dengan dipatok pada mata uang fiat, khususnya dolar AS.
Artinya, setiap unit Tether seharusnya di-backup oleh satu dolar AS yang disimpan dalam cadangan.
Tether sering digunakan dalam trading kripto sebagai alternatif untuk mengonversi ke mata uang fiat tradisional ketika trader ingin mengurangi eksposur terhadap volatilitas pasar.
Cek Harga:
Harga USDT/IDR | Harga BONK/IDR |
Harga BTC/IDR | Harga DOGE/IDR |
Harga ETH/IDR | Harga SEI/IDR |
Mengapa Tether (USDT) Tercipta?
Tujuan utama Tether adalah menyediakan sarana yang sederhana, cepat, dan dapat diandalkan untuk melakukan transaksi di pasar aset kripto.
Sebagai sebuah stablecoin, Tether (USDT) tidak rentan terhadap fluktuasi harga, sebab nilai Tether selalu tetap stabil. Dengan kata lain, 1 USDT setara dengan 1 USD.
Tether berfungsi sebagai alat pertukaran seperti mata uang fiat tradisional dan dapat digunakan sebagai sarana untuk melindungi nilai terhadap perubahan harga di pasar, terutama ketika terjadi penurunan harga.
Di samping itu, USDT memiliki berbagai aplikasi yang luas. Misalnya, USDT dapat dimanfaatkan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) sebagai jaminan untuk pinjaman atau sebagai aset stabil di dalam likuiditas pool.
Selain itu, Tether (USDT) juga banyak digunakan dalam konteks Web 3.0, terutama dalam pembelian token non-fungible (NFT).
Secara ringkas, Tether berperan sebagai tempat perlindungan yang aman dan merupakan alat untuk melakukan diversifikasi investasi.
Bagaimana Cara Kerja Tether?
Tether bekerja dengan cara yang cukup sederhana. Setiap kali seseorang membeli Tether dari Tether Limited atau pertukaran kripto, mereka memberikan dolar AS atau mata uang fiat lainnya ke perusahaan tersebut.
Tether Limited kemudian menerbitkan jumlah Tether yang setara dan menyimpan dolar AS tersebut sebagai cadangan.
Proses semacam ini seharusnya memastikan bahwa nilai setiap Tether setara dengan satu dolar AS.
Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim ini telah menimbulkan kontroversi dan pertanyaan tentang apakah Tether benar-benar sepenuhnya didukung oleh cadangan dollar sesuai dengan apa yang diumumkan.
Kontroversi dan Kritik terhadap Tether
Sejak diluncurkan, Tether telah menjadi subjek kontroversi dan kritik yang berkelanjutan.
Salah satu kritik utama terhadap Tether adalah bahwa klaimnya tentang dukungan penuh terhadap dolar AS belum pernah diaudit secara independen.
Tuntutan tersebut telah menyebabkan spekulasi bahwa Tether mungkin tidak memiliki cadangan yang cukup untuk menjamin nilai setiap Tether.
Selain itu, Tether Limited telah dituduh melakukan penciptaan Tether tambahan tanpa cadangan yang sesuai, yang dapat menyebabkan inflasi tidak terkendali dalam pasokan Tether dan mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.
Baca Juga: Tether USDT Dituduh sebagai Alat Pencucian Uang di Asia Tenggara
Pertimbangan Menggunakan Tether (USDT)
Meskipun kontroversi yang mengelilingi Tether, stablecoin ini telah memiliki dampak yang signifikan di pasar kripto.
Karena kestabilannya terhadap mata uang fiat, Tether sering digunakan sebagai alternatif untuk mengonversi ke dolar AS atau mata uang fiat lainnya saat trader ingin keluar dari posisi kripto.
Hal tersebut telah membuat Tether menjadi salah satu stablecoin paling populer di pasar kripto dan sering menjadi pilihan utama bagi trader dalam melakukan perdagangan atau menyimpan nilai di luar volatilitas kripto.
Untuk lebih lengkap mengenai pertimbangan penggunaan Tether (usdt) di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Stabilitas Nilai
Salah satu alasan utama penggunaan Tether adalah stabilitas nilainya. Tether (USDT) dirancang untuk dipegang pada mata uang fiat, terutama dolar Amerika Serikat (USD).
Hal ini membuatnya lebih stabil daripada beberapa kripto lain yang terkenal karena volatilitas harga yang tinggi.
Dengan menggunakan Tether, para pengguna dapat meminimalkan risiko fluktuasi harga yang signifikan yang sering terjadi di pasar kripto.
2. Kecepatan Transaksi
Transaksi menggunakan Tether (USDT) biasanya lebih cepat dibandingkan dengan transaksi yang melibatkan mata uang fiat tradisional.
Kecepatan ini disokong karena infrastruktur blockchain yang digunakan oleh Tether memungkinkan transfer aset secara langsung antara dompet elektronik, tanpa perlu melalui lembaga keuangan atau prosedur pengawasan yang rumit.
Sehingga memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan efisien bergerak dalam dan keluar dari posisi kripto.
3. Kemudahan Penggunaan
Tether (USDT) dapat digunakan dengan cara yang mirip dengan mata uang fiat tradisional.
Konsep ini memungkinkan para pengguna untuk dengan mudah menggunakan Tether dalam berbagai aktivitas, termasuk perdagangan, investasi, pembayaran, dan transfer dana.
Selain itu, keberadaan Tether memungkinkan para pengguna untuk dengan cepat dan efisien mengonversi kripto lainnya ke mata uang fiat tanpa harus menggunakan jasa perbankan tradisional.
4. Liquidity
Tether (USDT) adalah salah satu stablecoin paling likuid di pasar kripto. Ini berarti bahwa Tether mudah diperdagangkan di berbagai bursa kripto dan memiliki volume perdagangan yang tinggi.
Keberadaan likuiditas yang tinggi membuatnya lebih mudah bagi para pengguna untuk membeli dan menjual Tether dengan harga yang wajar dan dengan biaya transaksi yang rendah.
5. Akses ke Pasar Kripto
Tether (USDT) sering digunakan sebagai mata uang trading pair di berbagai bursa kripto.
Hal ini memungkinkan para pengguna untuk dengan mudah mengakses dan berpartisipasi dalam perdagangan kripto yang beragam tanpa perlu menggunakan mata uang fiat tradisional.
Dengan menggunakan Tether sebagai alat pembayaran, para pengguna dapat dengan mudah berdagang dalam berbagai pasangan kripto tanpa harus melakukan konversi mata uang fiat.
6. Akses ke DeFi dan Produk Keuangan Terdesentralisasi
Tether (USDT) juga digunakan sebagai alat pembayaran dan likuiditas dalam berbagai protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Hal ini memungkinkan para pengguna untuk mengakses berbagai produk dan layanan keuangan terdesentralisasi, seperti pinjaman, pertukaran, dan penyimpanan, tanpa harus menggunakan mata uang fiat tradisional.
Baca Juga: Tether Bantah Tuduhan PBB Terkait USDT
Harga Tether (USDT) di Market Bittime
Sumber gambar: Bittime.com
Menurut pantauan pergerakan Tether (USDT) di Bittime Trade, saat ini, posisi 1 USDT to IDR adalah 15.654.
Titik tertinggi USDT ada pada IDR 15.680 sementara titik terendahnya ada pada 15.605. Jarak yang tidak begitu jauh terpaut tersebut mengindikasikan bahwa USDT bisa dikatakan cukup stabil
Apabila mengacu data grafis Bittime Trade di atas, pada tahun 2024, Tether terus berperan sebagai salah satu stablecoin utama di pasar kripto.
Namun, kekhawatiran tentang keabsahan klaim stabilitasnya tetap ada, dan para regulator terus memperhatikan peran Tether dalam ekosistem kripto.
Diharapkan bahwa Tether dan perusahaan lainnya yang menerbitkan stablecoin akan menghadapi tekanan lebih lanjut untuk melakukan audit transparan tentang cadangan yang mereka klaim.
Kesimpulan
Tether (USDT) telah menjadi bagian integral dari ekosistem kripto sejak diluncurkan. Meskipun klaimnya sebagai stablecoin yang sepenuhnya didukung oleh dolar AS telah menimbulkan kontroversi, Tether tetap menjadi salah satu stablecoin paling populer di pasar kripto.
Namun, dengan terus berkembangnya ekosistem kripto dan meningkatnya perhatian regulator, masa depan Tether dan stablecoin lainnya tetap tidak pasti.
Sebagai investor, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan menggunakan Tether dan melakukan riset yang cermat sebelum membuat keputusan investasi.
Cara Beli Tether (USDT) di Bittime
Anda bisa beli dan jual USDT dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Tether (USDT) tersedia di Bittime dengan pairing USDT/IDR. Untuk bisa beli coin USDT IDR di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas.
Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet.
Sekadar informasi, minimal pembelian aset Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian Tether (USDT) di aplikasi.
Klik untuk tahu panduan lengkap beli USDT di Bittime.
Baca Juga:
Prediksi 2024: Lima Cryptocurrency yang Berpotensi Bullish
USDT vs USDC: Mana yang Lebih Baik?
Mengenal USD Vs USDT: Simak Ulasannya
DAI vs USDT: Siapa yang Lebih Menarik?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.