Apakah Anda seorang trader yang ingin mengetahui arah tren pasar dengan lebih baik? Apakah Anda ingin memiliki alat yang bisa memberikan sinyal tren dan titik masuk dan keluar yang optimal? Jika ya, maka Anda perlu mengenal Indikator Supertrend, salah satu alat analisis teknis yang populer dan efektif untuk memahami arah tren pasar.
Apa Itu Indikator Supertrend
Indikator Supertrend adalah alat yang bukan hanya sebuah instrumen, melainkan sebuah kompas yang membimbing para trader melalui tren-tren yang tidak pasti dalam saham, mata uang, komoditas, dan tentu saja, cryptocurrency.
Indikator ini menetapkan level support dan resistance dinamis melalui Garis Atas dan Garis Bawahnya, yang bergerak mengikuti ritme volatilitas pasar. Dengan demikian, Indikator Supertrend bisa memberikan representasi visual dari potensi kelanjutan tren atau pembalikan, serta memberikan sinyal untuk masuk atau keluar dari perdagangan.
Sejarah Indikator Supertrend
Indikator Supertrend adalah alat analisis teknis yang dikembangkan oleh Olivier Seban, seorang trader dan penulis buku Praktik Trading yang Sukses.
Indikator ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011, dan sejak itu telah menjadi populer di kalangan trader, terutama yang menggunakan pendekatan trend following.
Indikator Supertrend memiliki dua fungsi utama: mengidentifikasi arah tren dan memberikan sinyal perdagangan. Indikator ini menghasilkan dua garis pada grafik harga: Garis Atas dan Garis Bawah.
- Garis Atas berwarna merah, dan menunjukkan level resistance dinamis.
- Garis Bawah berwarna hijau, dan menunjukkan level support dinamis.
Garis-garis ini tidak statis, melainkan bergerak mengikuti volatilitas pasar, yang diukur oleh Rentang Sebenarnya Rata-Rata (ATR).
Sumber: TradingAct
Kegunaan Indikator Supertrend
Indikator Supertrend bisa digunakan untuk mengidentifikasi arah tren dengan melihat posisi harga relatif terhadap garis-garis tersebut. Jika harga berada di atas Garis Bawah, maka tren dianggap bullish, dan trader disarankan untuk membeli atau menahan posisi long
Jika harga berada di bawah Garis Atas, maka tren dianggap bearish, dan trader disarankan untuk menjual atau menahan posisi short. Jika harga bergerak melintasi garis-garis tersebut, maka tren dianggap berubah, dan trader disarankan untuk menutup posisi lama dan membuka posisi baru sesuai dengan arah tren baru.
Indikator Supertrend juga bisa digunakan untuk memberikan sinyal perdagangan dengan melihat perubahan warna garis-garis tersebut. Jika Garis Atas berubah dari merah menjadi hijau, maka ini menandakan sinyal beli, dan trader disarankan untuk membuka posisi long atau menambah posisi long yang ada.
Jika Garis Bawah berubah dari hijau menjadi merah, maka ini menandakan sinyal jual, dan trader disarankan untuk membuka posisi short atau menambah posisi short yang ada. Sinyal-sinyal ini bisa digunakan sebagai titik masuk dan keluar yang optimal, karena mereka menunjukkan perubahan momentum pasar.
Indikator Supertrend bisa digunakan untuk berbagai jenis pasar, seperti saham, mata uang, komoditas, dan cryptocurrency. Indikator ini juga bisa digunakan untuk berbagai jangka waktu, dari menit hingga bulan.
Namun, Indikator Supertrend paling cocok untuk pasar yang memiliki tren yang kuat dan volatilitas yang tinggi, karena hal-hal ini akan meningkatkan akurasi dan efektivitas indikator ini.
Memahami Mekanika: Formula dan Parameter
Untuk memahami mekanika dari Indikator Supertrend, kita perlu mengetahui formula dan parameter yang digunakan dalam perhitungannya. Formula dasar dari Indikator Supertrend adalah sebagai berikut:
- Garis Atas = (Titik Tertinggi + Titik Terendah) / 2 + (Faktor Pengali x ATR)
- Garis Bawah = (Titik Tertinggi + Titik Terendah) / 2 - (Faktor Pengali x ATR)
Dari formula tersebut, kita bisa melihat bahwa Indikator Supertrend terdiri dari dua komponen utama: Rentang Sebenarnya Rata-Rata (ATR) dan faktor pengali. Mari kita bahas masing-masing komponen ini.
Baca Juga:
Apa Itu Bullish Divergence dalam Trading Kripto?
Kenali Siklus Psikologi Pasar Crypto & Cara Menghadapinya
Memahami Retracement Fibonacci Level dalam Trading
Rentang Sebenarnya Rata-Rata (ATR)
Rentang Sebenarnya Rata-Rata (ATR) adalah sebuah indikator yang mengukur volatilitas pasar. Volatilitas adalah ukuran dari pergerakan harga, yang menunjukkan seberapa besar fluktuasi harga dalam periode tertentu. Volatilitas bisa digunakan untuk menilai risiko dan peluang yang ada di pasar, serta untuk menentukan ukuran posisi dan stop loss.
ATR menghitung volatilitas dengan menggunakan rentang sebenarnya, yaitu perbedaan antara titik tertinggi dan titik terendah dalam satu periode. ATR kemudian mengambil rata-rata dari rentang sebenarnya selama beberapa periode, biasanya 14. Dengan demikian, ATR memberikan gambaran tentang seberapa besar pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu.
ATR bisa digunakan untuk menyesuaikan Indikator Supertrend dengan volatilitas pasar. Semakin tinggi ATR, semakin besar jarak antara garis Supertrend dan harga, dan sebaliknya. Dengan demikian, Indikator Supertrend bisa mengikuti perubahan volatilitas pasar, dan memberikan level support dan resistance yang lebih akurat.
Faktor Pengali
Faktor pengali adalah sebuah parameter yang menentukan seberapa sensitif Indikator Supertrend terhadap pergerakan harga. Faktor pengali adalah sebuah angka yang dikalikan dengan ATR untuk menghasilkan jarak antara garis Supertrend dan harga. Faktor pengali bisa disesuaikan oleh trader sesuai dengan preferensi mereka.
Faktor pengali bisa memengaruhi frekuensi dan kualitas sinyal yang dihasilkan oleh Indikator Supertrend. Semakin besar faktor pengali, semakin besar jarak antara garis Supertrend dan harga, dan semakin sedikit sinyal yang dihasilkan. Ini bisa mengurangi risiko sinyal palsu, tetapi juga bisa mengurangi peluang perdagangan. Sebaliknya, semakin kecil faktor pengali, semakin kecil jarak antara garis Supertrend dan harga, dan semakin banyak sinyal yang dihasilkan. Ini bisa meningkatkan peluang perdagangan, tetapi juga bisa meningkatkan risiko sinyal palsu.
Faktor pengali standar yang digunakan oleh Indikator Supertrend adalah 3, tetapi trader bisa menyesuaikannya sesuai dengan gaya trading dan kondisi pasar mereka. Secara umum, faktor pengali yang lebih besar cocok untuk jangka waktu yang lebih panjang dan pasar yang kurang volatil, sedangkan faktor pengali yang lebih kecil cocok untuk jangka waktu yang lebih pendek dan pasar yang lebih volatil.
Pengaturan Indikator Supertrend di TradingView
Untuk menggunakan Indikator Supertrend di TradingView, kita perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buka grafik harga dari aset yang ingin kita analisis, misalnya Bitcoin.
- Klik pada ikon indikator di bagian atas grafik, dan ketik “Supertrend” di kotak pencarian.
- Pilih Indikator Supertrend dari daftar yang muncul, dan klik "Tambahkan ke Grafik
Indikator Supertrend menjadi faktor penting dalam trading bagi seorang trader kripto. Dengan memanfaatkan tools tersebut, anda dapat mengetahui tren pasar sehingga membantu anda untuk masuk atau keluar dari pasar.
Baca juga:
Memahami Fakeouts dalam Trading
Apa itu Death Cross Pada Trading Crypto
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.