Email spoofing atau pemalsuan email adalah teknik yang sering dimanfaatkan dalam serangan spam dan phishing untuk menipu pengguna agar meyakini bahwa pesan yang mereka terima berasal dari seseorang atau entitas yang dapat mereka percayai atau kenali dalam kehidupan nyata.
Dalam serangan spoofing, pengirim melakukan pemalsuan pada header email sehingga perangkat lunak klien menampilkan alamat pengirim palsu, yang kebanyakan pengguna cenderung terima begitu saja.
Cara Kerja Email Spoofing
Pada dasarnya, pemalsuan email merambah pada desain sistem email yang memperbolehkan pengiriman pesan dengan alamat pengirim yang dapat diatur melalui aplikasi klien.
Server email pengirim tidak memiliki cara untuk memastikan keabsahan alamat pengirim, membuka celah bagi para pelaku email spoofing.
Ketika pengguna menerima pesan palsu, alamat pengirim terlihat sah tanpa memerlukan verifikasi lebih lanjut.
Hal ini membuka peluang bagi pelaku untuk menyisipkan tautan berbahaya, membujuk pengguna membuka lampiran berisiko tinggi, atau bahkan mendapatkan akses ke informasi sensitif.
Ancaman Keamanan Email Spoofing
Ancaman utama dari pemalsuan email melibatkan manipulasi kepercayaan pengguna terhadap sumber pesan.
Dengan memalsukan identitas, para pelaku bisa dengan mudah menyamar sebagai individu atau lembaga terkemuka, membuatnya lebih mungkin bagi pengguna untuk terjebak dalam perangkap phishing atau menyediakan informasi rahasia.
Dampak dari serangan email spoofing bisa merugikan secara finansial dan reputasi.
Pengguna yang tertipu dapat mengalami kerugian dana, sementara perusahaan bisa terkena imbas dari kehilangan kepercayaan pelanggan dan reputasi yang rusak.
Mengidentifikasi Email Spoofing
Meskipun email spoofing dapat sulit dideteksi, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari ancaman ini.
Pengguna dapat memeriksa secara cermat header email untuk memastikan keaslian alamat pengirim.
Penerapan protokol keamanan oleh server penerima dan perangkat lunak anti-malware juga membantu mengurangi risiko dari serangan semacam ini.
Email spoofing telah menjadi ancaman yang berkelanjutan sejak awal perkembangan email.
Memahami cara kerja dan potensi risiko dari teknik ini penting agar pengguna dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Dengan meningkatnya kecerdasan dan kewaspadaan, kita dapat menjaga integritas dan keamanan dalam berkomunikasi melalui email.
Baca Juga:
CyberConnect (CYBER): Masa Depan Jejaring Sosial Web3
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.