EMA (Exponential Moving Average) merupakan jenis rata-rata bergerak (MA) yang memberikan penekanan lebih besar pada data harga terkini.
Oleh karena itu, EMA lebih disukai oleh para trader yang mencari perubahan harga terbaru dari suatu aset.
Berbeda dengan jenis rata-rata bergerak lainnya, rata-rata bergerak eksponensial (EMA) bersifat responsif terhadap perubahan harga aset di pasar keuangan.
Garis EMA digambarkan dengan menggunakan indikator ini dan banyak digunakan oleh para trader yang ingin mengamati serta merespons perubahan terbaru pada harga aset, saham, atau kriptokurensi tertentu.
Grafik dari exponential moving average (EMA) biasanya terdiri dari tiga garis, lihat gambar di bawah:
Setiap kali lilin berada di atas garis EMA (Exponential Moving Average), hal ini menunjukkan tren naik atau dengan kata lain, sinyal bullish.
Perhatikan bagaimana garis kuning bergerak merespons perubahan harga yang tiba-tiba pada grafik di atas?
Amati dari sisi kiri, bagaimana dua lilin terbentuk di atas garis EMA kuning dan diikuti oleh pola bullish. Harga aset tetap bullish selama tidak turun cukup untuk melintasi garis EMA ungu.
Namun, menuju akhir grafik, sebuah lilin besar turun di bawah garis ungu dan pasar terus mengalami penurunan.
Inilah sebabnya mengapa EMA sangat diapresiasi oleh para trader karena memungkinkan mereka untuk memprediksi harga berikutnya dengan menganalisis pola harga terbaru dari aset di pasar keuangan.
Mengapa EMA (Exponential Moving Average) Digunakan?
EMA merupakan salah satu indikator teknikal teratas yang memiliki reputasi dalam memprediksi arah pasar.
EMA sering digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya untuk mengkonfirmasi dan menilai perubahan penting dalam pasar.
Indikator ini terutama efektif bagi para trader yang memilih bertransaksi di pasar yang bergerak dengan cepat. EMA (Exponential Moving Average) juga sering digunakan untuk mendeteksi bias perdagangan.
Perhitungan EMA sedikit lebih rumit karena memberikan bobot lebih besar pada input harga yang paling terkini.
Meskipun EMA dan SMA (Simple Moving Averages) sama-sama memberikan kontribusi yang signifikan, EMA lebih responsif terhadap pembalikan pasar dan perubahan harga yang cepat.
Apa Pengaturan Terbaik untuk EMA (Exponential Moving Average)?
- EMA 8-hari dan 20-hari lebih populer di kalangan trader harian.
- EMA 50-hari dan 200-hari lebih banyak digunakan oleh trader jangka panjang.
Rumus EMA (Exponential Moving Average)
EMA= Exponential Moving Average
Smoothing= 2
Anda dapat meningkatkan faktor smoothing jika ingin pengamatan harga terbaru memiliki pengaruh yang lebih besar pada indikator teknis EMA.
EMA (Exponential Moving Average) bukan satu-satunya indikator teknikal yang digunakan oleh para trader ketika menganalisis grafik aset di pasar keuangan.
Indikator teknikal lain yang umum digunakan melibatkan indeks kekuatan relatif (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), volume saldo (indikator OBV), indikator Aroon, dan osilator stokastik.
Setiap indikator ini bekerja pada mekanisme yang berbeda, di mana beberapa memberikan bobot lebih besar pada harga, yang lain fokus pada volume, sedangkan beberapa dari mereka mempertimbangkan kedua variabel.
Saat berdagang, bermanfaat untuk menggunakan berbagai indikator sebelum berinvestasi dalam suatu aset. Apakah Anda tertarik untuk menggunakan indikator EMA (Exponential Moving Average)?
Baca Juga:
Apa Itu Supercycle Dalam Crypto?
Apa Itu ConsenSys? Siapa Pendiri ConsenSys?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.