Byzantine Fault Tolerance (BTF) menjadi salah satu cara untuk mengamankan block aset-aset kripto. Apa itu Byzantine Fault Tolerance? Seperti apa contoh kasusnya? Baca di sini.
Apa itu Byzantine Fault Tolerance (BFT)?
Byzantine Fault Tolerance (BFT) adalah konsep dalam dunia komputasi dan teknologi blockchain yang merujuk pada kemampuan suatu sistem untuk tetap beroperasi dengan benar meskipun terdapat komponen atau node yang bermasalah atau tidak dapat diandalkan.
Pada konteks Byzantine Fault Tolerance (BFT), komponen atau node yang bermasalah sering disebut sebagai Byzantine Fault.
Konsep BFT muncul untuk mengatasi masalah ketidakpastian atau kesalahan dalam sistem yang dapat disebabkan oleh node yang bersifat tidak dapat dipercaya, bermasalah, atau mungkin bersifat jahat.
Sistem yang menerapkan BFT dirancang untuk tetap konsisten dan dapat diandalkan bahkan jika sejumlah node mengalami kegagalan atau melakukan tindakan yang tidak sesuai.
Bagaimana Byzantine Fault Tolerance Muncul?
Istilah "Byzantine Fault Tolerance" pertama kali muncul dalam sebuah makalah berjudul "The Byzantine Generals' Problem" yang ditulis oleh Leslie Lamport, Robert Shostak, dan Marshall Pease pada 1982.
Dalam makalah tersebut, para penulis menggambarkan suatu skenario ketika sekelompok jenderal Byzantine hendak menyerang atau mundur, dan mereka harus mencapai kesepakatan tentang langkah yang akan diambil.
Dalam konteks ini, beberapa jenderal mungkin bersifat tidak dapat dipercaya atau bahkan malah memberikan informasi yang salah.
Byzantine Fault Tolerance muncul sebagai solusi untuk menangani masalah ini dan memastikan bahwa keputusan yang diambil masih konsisten meskipun sebagian jenderal bersifat tidak dapat dipercaya.
Fungsi Byzantine Fault Tolerance
1. Keandalan Sistem
Salah satu fungsi utama BFT adalah meningkatkan keandalan dan ketahanan suatu sistem terhadap kesalahan atau perilaku jahat yang mungkin terjadi pada beberapa komponen.
Dengan menerapkan Byzantine Fault Tolerance (BFT), sistem dapat tetap beroperasi dengan benar meskipun beberapa node mengalami kegagalan atau berperilaku tidak sesuai.
2. Konsensus Toleransi Fault
BFT memungkinkan sistem untuk mencapai konsensus di antara node-node yang dapat dipercaya, meskipun beberapa node mungkin memberikan informasi yang tidak akurat atau bertindak tidak sesuai.
3. Keamanan dan Integritas Data
Dengan menerapkan BFT, sistem dapat memberikan tingkat keamanan dan integritas data yang tinggi.
Praktik ini penting diimplementasikan dalam aplikasi yang memerlukan kepercayaan dan keandalan tinggi, seperti sistem keuangan, infrastruktur kritis, dan jaringan blockchain.
Contoh Kasus Byzantine Fault Tolerance dalam Cryptocurrency
Contoh kasus Byzantine Fault Tolerance (BFT) dalam cryptocurrency dapat diilustrasikan melalui penggunaan Practical Byzantine Fault Tolerance (PBFT) dalam jaringan blockchain.
PBFT adalah suatu algoritma konsensus yang memungkinkan node-node (validator) dalam jaringan mencapai kesepakatan terkait urutan transaksi, meskipun beberapa node mungkin bersifat tidak dapat dipercaya atau memberikan informasi yang tidak akurat.
Kondisi semacam ini menjadi kunci untuk menjaga keandalan dan konsistensi dalam lingkungan yang mungkin terdapat Byzantine Fault.
Penggunaan PBFT dalam Jaringan Blockchain
Misalkan kita memiliki jaringan blockchain yang menggunakan PBFT sebagai algoritma konsensusnya.
Dalam sistem ini, terdapat sejumlah node validator yang bertanggung jawab untuk memverifikasi dan mencapai kesepakatan terkait blok transaksi baru yang akan ditambahkan ke blockchain.
Setiap validator memiliki peran yang setara dan berpartisipasi dalam proses konsensus.
Berikut adalah langkah-langkah dan contoh kasus penggunaan PBFT dalam jaringan blockchain:
1. Proposal Blok
Seorang validator yang berperan sebagai pemimpin (leader) mengusulkan blok transaksi baru. Pemimpin ini akan menyusun blok dengan transaksi yang telah diverifikasi.
2. Pre-Prepare
Pemimpin mengirim pesan pre-prepare ke semua validator lainnya, berisi informasi tentang blok yang diusulkan. Setiap validator menerima pesan ini dan memeriksa keabsahan blok.
3. Prepare
Validator yang menerima blok memeriksa transaksi dan mengirim pesan prepare kepada semua validator lainnya untuk menyatakan bahwa mereka setuju dengan blok tersebut.
Dalam langkah ini, validator juga menyatakan bahwa mereka telah melihat pesan pre-prepare.
4. Commit
Setelah menerima cukup banyak prepare dari validator lainnya, validator mengirim pesan commit.
Pesan commit ini menandakan bahwa validator bersedia untuk menambahkan blok ke dalam blockchain.
5. Verifikasi dan Penambahan ke Blockchain
Validator yang telah mengirim pesan commit menunggu hingga jumlah pesan commit mencapai ambang batas tertentu.
Jika sudah mencukupi, blok transaksi tersebut dianggap sah dan ditambahkan ke dalam blockchain.
Kesimpulan
Byzantine Fault Tolerance (BFT) adalah konsep yang memainkan peran kunci dalam menjaga keandalan, keamanan, dan konsistensi dalam sistem yang rentan terhadap kesalahan atau perilaku tidak dapat dipercaya.
Dalam dunia cryptocurrency dan teknologi blockchain, penerapan BFT memberikan fondasi yang kokoh untuk mencapai konsensus distribusi dan memastikan keandalan operasional dalam situasi di ketika beberapa node mungkin tidak dapat dipercaya.
Dengan memahami konsep ini, kita dapat lebih baik menghargai betapa pentingnya BFT dalam membangun sistem yang dapat diandalkan dan aman.
Baca Juga:
Memahami Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal dalam Dunia Kripto
Apa Itu Bullish Divergence dalam Trading Kripto?
Apa itu Kontrak Pintar (Smart Contract) dalam Blockchain?
Apa Itu Kriptografi dan Bagaimana Cara Kerjanya, Cek Disini
Mengenal Jenis-jenis Node dan Fungsinya dalam Crypto
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.