Untuk mengatasi beban kerja yang makin besar serta penanganan transaksi agar lebih cepat, maka virtual scaling pada blockchain penting untuk dilakukan. Namun, apa itu virtual scaling dan apa dampaknya? Simak artikel berikut ini.
Pengertian Virtual Scaling
Virtual Scaling, atau biasa disebut dengan Vertical Scaling adalah pendekatan meningkatkan kinerja suatu sistem atau aplikasi dengan meningkatkan kapasitas atau daya tampung pada sebuah node tunggal.
Dalam konteks blockchain, vertical scaling berfokus pada peningkatan kemampuan suatu node atau server dalam mengelola beban kerja yang lebih besar tanpa harus menambahkan node tambahan.
Alasan Terjadinya Vertical Scaling
1. Penanganan Beban Kerja yang Meningkat
Dengan pertumbuhan pesat penggunaan blockchain dan meningkatnya kompleksitas transaksi, terjadi peningkatan beban kerja yang harus ditangani oleh jaringan.
Vertical scaling memungkinkan blockchain untuk mengatasi lonjakan beban kerja tanpa harus merombak seluruh infrastruktur atau menambahkan node secara horizontal.
2. Meningkatkan Kapasitas Transaksi
Vertical scaling bertujuan untuk meningkatkan kapasitas transaksi pada satu node, memungkinkan lebih banyak transaksi diproses secara simultan.
Ini penting dilakukan dalam rangka untuk mencegah kemacetan transaksi dan memastikan kinerja blockchain tetap optimal bahkan ketika ada lonjakan aktivitas.
3. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Dengan meningkatkan kemampuan satu node, vertical scaling dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya.
Hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan energi yang terkait dengan menjalankan sejumlah besar node.
4. Penanganan Smart Contracts yang Kompleks
Smart contracts yang semakin kompleks memerlukan lebih banyak daya komputasi.
Vertical scaling memungkinkan pengembangan dan pelaksanaan smart contracts yang lebih kompleks tanpa mengorbankan kinerja.
Dampak Vertical Scaling pada Blockchain
1. Kinerja yang Lebih Baik
Salah satu dampak positif dari vertical scaling adalah peningkatan kinerja secara keseluruhan.
Dengan kemampuan tambahan pada satu node, waktu pemrosesan transaksi dapat dipercepat, dan jaringan dapat menangani lebih banyak permintaan.
2. Skalabilitas Lebih Mudah Dikelola
Vertical scaling dapat memberikan solusi yang lebih mudah dikelola dalam hal skalabilitas.
Tindakan ini terjadi karena tidak memerlukan koordinasi dan manajemen tambahan yang terkait dengan penambahan node secara horizontal.
3. Peningkatan Kapasitas Penanganan Lonjakan Transaksi
Dengan meningkatkan kapasitas satu node, vertical scaling memungkinkan blockchain untuk lebih baik menangani lonjakan transaksi yang mungkin terjadi karena peristiwa khusus atau popularitas aplikasi blockchain yang meningkat.
4. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Vertical scaling dapat menghasilkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien, mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan yang terkait dengan menjalankan infrastruktur blockchain.
5. Peningkatan Kemampuan Smart Contracts
Dengan vertical scaling, smart contracts yang lebih kompleks dapat dijalankan tanpa mengorbankan performa.
Hal ini membuka pintu untuk pengembangan aplikasi dan ekosistem yang lebih canggih.
Bagaimana Prosedur Virtual Scaling
Prosedur virtual scaling melibatkan beberapa langkah kunci:
1. Evaluasi Kinerja Sistem
Sebelum melakukan vertical scaling, evaluasi kinerja sistem harus dilakukan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan kapasitas.
2. Pemilihan Perangkat Keras yang Sesuai
Pemilihan perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan sistem sangat penting.
Ini bisa melibatkan peningkatan RAM, CPU, atau kapasitas penyimpanan.
3. Penyesuaian Konfigurasi
Konfigurasi node atau server harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan pada perangkat keras, melibatkan penyesuaian pengaturan sistem operasi, pengaturan jaringan, dan konfigurasi aplikasi blockchain.
4. Uji Coba Kinerja
Setelah perubahan dilakukan, uji coba kinerja harus dilakukan untuk memastikan bahwa peningkatan kapasitas berdampak positif tanpa mengorbankan stabilitas sistem.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Vertical Scaling
Waktu yang diperlukan untuk vertical scaling dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kompleksitas sistem, ukuran jaringan, dan skala perubahan perangkat keras.
Proses ini dapat memakan waktu mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada sejauh mana perubahan yang diperlukan dan seberapa baik persiapan sebelumnya telah dilakukan.
Kesimpulan
Vertical scaling pada blockchain adalah salah satu pendekatan yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.
Dengan fokus pada peningkatan kemampuan satu node, blockchain dapat lebih baik menangani beban kerja yang meningkat tanpa perlu memperkenalkan kompleksitas tambahan dari penambahan node secara horizontal.
Meskipun bukan solusi satu ukuran untuk semua, vertical scaling tetap menjadi strategi yang penting dalam menghadapi tuntutan pertumbuhan dan kompleksitas aplikasi blockchain di masa depan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, implementasi vertical scaling dapat memberikan dampak positif pada kinerja dan efisiensi blockchain, membuka pintu untuk ekosistem yang lebih kuat dan scalable.
Baca Juga:
Apa Itu Blockchain Consensus Algorithm?
Kegunaan Blockchain di Bidang IoT
Apa itu Mainnet dalam Blockchain & Kenapa Sangat Penting?
Apa Itu Blockchain Oracles? Jenis dan Contohnya
Apa yang Membuat Blockchain Aman? Simak Penjelasannya!
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.