Salah satu teknologi penting yang hadir di dunia web3 adalah Airnode. Sebuah komponen yang menjembatani penyedia data dengan aplikasi desentralisasi. Baca penjelasannya di sini.
Pengertian Airnode pada Web3
Airnode adalah komponen penting dalam ekosistem Web3 yang berfungsi sebagai penyedia API desentralisasi.
Dalam konteks Web3, yang menekankan desentralisasi dan autonomi, Airnode memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan dan data terdesentralisasi kepada pengguna.
Dengan kata lain, Airnode berperan sebagai jembatan antara penyedia data dan aplikasi desentralisasi.
Awal Kemunculan Airnode Web3
Airnode pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari proyek Chainlink pada tahun 2020.
Chainlink, sebuah platform Oracle terkemuka, berkomitmen untuk memungkinkan smart contract di blockchain untuk berinteraksi dengan data di luar blockchain.
Dalam hal ini, Airnode menjadi solusi untuk menyederhanakan dan mendekatkan koneksi antara aplikasi desentralisasi (dApps) dan data di dunia nyata.
Pada awalnya, Airnode diciptakan untuk mendukung jaringan Ethereum, tetapi kemudian berkembang untuk mendukung berbagai blockchain lainnya.
Hal ini mencerminkan visi Web3 yang mencakup interoperabilitas antarplatform, memungkinkan pengembang untuk mengakses dan menggunakan data di berbagai blockchain dengan lebih mudah.
Fungsi Airnode pada Web3
1. Penyedia Layanan Oracle Desentralisasi
Airnode bertindak sebagai penyedia layanan Oracle desentralisasi, memungkinkan smart contract di blockchain untuk mendapatkan akses ke data eksternal tanpa harus bergantung pada entitas terpusat.
Tindakan ini menjadi pemicu untuk meningkatnya keamanan dan ketahanan sistem.
2. Pengelolaan Permintaan Data
Airnode bertugas untuk mengelola permintaan data dari smart contract dan mengarahkannya ke penyedia data yang sesuai.
Dengan demikian, Airnode berfungsi sebagai pengelola perantara yang efisien antara sumber data dan kontrak pintar.
3. Desentralisasi dan Autonomi
Airnode diimplementasikan secara desentralisasi, menghilangkan titik kegagalan tunggal dan meningkatkan keandalan sistem.
Selain itu, fungsionalitasnya dapat diotomatisasi sepenuhnya, mendukung visi autonomi dalam ekosistem Web3.
4. Mendukung Berbagai Blockchain
Awalnya dikembangkan untuk Ethereum, Airnode telah berkembang untuk mendukung berbagai blockchain lainnya.
Sehingga menciptakan konektivitas yang lebih luas dan memungkinkan aplikasi desentralisasi untuk beroperasi di berbagai jaringan blockchain.
5. Kontrak Pintar dan Perjanjian Oracle
Airnode menyediakan perjanjian oracle, yang merupakan kumpulan parameter dan peraturan yang menentukan cara Airnode akan memberikan data.
Sehingga hal ini memastikan integritas dan konsistensi data yang diakses oleh smart contract.
6. Tokenomics dan Imbalan
Sebagai bagian dari ekosistem Web3, Airnode dapat dihubungkan dengan tokenomics, di mana penyedia data dapat menerima imbalan dalam bentuk token kripto sebagai imbalan atas data yang mereka sediakan.
Sehingga mendorong partisipasi dan menyediakan insentif ekonomi untuk penyedia data.
7. Kompatibilitas dengan Standard Web3
Airnode dikembangkan dengan mempertimbangkan standar Web3 seperti ERC-20 dan ERC-721.
Memastikan bahwa integrasi dengan proyek dan aplikasi Web3 yang ada dapat dilakukan dengan mudah.
Bagaimana Cara Kerja Airnode pada Web3
Cara kerja Airnode pada Web3 melibatkan beberapa langkah kunci:
a. Permintaan Data dari Smart Contract
Smart contract di blockchain memulai permintaan data untuk mendapatkan informasi eksternal yang diperlukan untuk eksekusi fungsi atau logika kontrak.
b. Airnode Menerima Permintaan
Airnode menerima permintaan data dari smart contract dan memahami parameter-parameter yang diperlukan, termasuk jenis data yang diminta dan format output yang diinginkan.
c. Routing Permintaan ke Penyedia Data
Berdasarkan parameter permintaan, Airnode merutekan permintaan ke penyedia data yang sesuai.
Penyedia data dapat berada di luar blockchain atau di berbagai blockchain tergantung pada integrasi Airnode.
d. Penyedia Data Menyediakan Informasi
Penyedia data merespons permintaan dengan memberikan informasi yang diminta, seperti harga pasar terkini, suhu cuaca, atau data lainnya sesuai kebutuhan smart contract.
e. Pengembalian Data ke Smart Contract
Setelah mendapatkan data, Airnode mengembalikan informasi tersebut ke smart contract asal.
Smart contract kemudian dapat melanjutkan eksekusi logikanya berdasarkan data yang diterima.
Dengan cara kerja ini, Airnode berfungsi sebagai perantara yang andal dan desentralisasi antara smart contract dan sumber data eksternal, mendukung eksekusi kontrak pintar dengan data yang akurat dan dapat diandalkan.
Kesimpulan
Dengan pemahaman lebih dalam tentang cara kerja Airnode pada Web3, kita dapat mengakui peran kritisnya dalam mendukung desentralisasi, autonomi, dan konektivitas dalam ekosistem blockchain.
Airnode membawa inovasi penting dalam cara smart contract mendapatkan dan menggunakan data dari dunia nyata, menciptakan dasar untuk aplikasi desentralisasi yang lebih kuat dan responsif.
Seiring dengan terus berkembangnya ekosistem Web3, Airnode dapat menjadi elemen kunci dalam menghubungkan blockchain dengan dunia luar dan memfasilitasi pertumbuhan teknologi yang lebih canggih.
Baca Juga:
Solana Mobile Hadirkan Smartphone Web3 Baru
Apa Itu Node dan Cara Kerjanya dalam Blockchain
Apa Perbedaan Web2 vs Web3? Simak Penjelasannya!
Apa Itu Hooked Protocol (HOOK)? Pelopor Platform Belajar Web3
Apa Itu Yield Guild Games? DAO Game Web3 Pertama dan Terbesar di Dunia
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.