Sudah pernah mendengar istilah sharding dalam blockchain? Pelajari selengkapnya mengenai apa itu sharding, keuntungan hingga dampak lain dari sharding di kesempatan kali ini.
Pengertian Sharding
Sharding adalah metode memecah blockchain (atau jenis database lainnya) menjadi blockchain yang lebih kecil dan terpartisi yang mengelola segmen data tertentu.
Pengaturan ini mengurangi beban dari satu rantai yang menangani semua transaksi dan interaksi di jaringan. Setiap blockchain terpartisi dikenal sebagai shard dan memiliki buku besar khusus.
Shard ini dapat memproses transaksi mereka sendiri, tetapi blockchain beacon atau rantai utama mengelola interaksi antar shard. Ini membuat sharding menjadi Layer 1 jaringan peningkatan skalabilitas, karena ini adalah perubahan pada mainnet suatu blockchain.
Implementasi shard menawarkan skalabilitas yang jauh lebih besar daripada menggunakan satu jaringan.
Pengembang Ethereum memperkenalkan sharding selama proses upgrade Ethereum ke jaringan Proof of Stake yang dapat diskalakan.
Sebagai contoh dalam Ethereum, Beacon Chain akan mengkoordinasikan 64 individual shard. Rantai Ethereum Proof of Work asli akan bergabung dengan rantai Beacon Proof of Stake, dan sharding akan datang kemudian.
Keuntungan Sharding
Salah satu keuntungan dari sharding dalam suatu jaringan adalah kemudahan dan aksesibilitas dalam menjalankan node. Karena data jaringan terbagi di antara shard, tidak lagi diperlukan bagi node validator untuk menyimpan seluruh sejarah blockchain. Sebaliknya, validator hanya perlu menyimpan konfirmasi integritas data.
Jaringan tanpa sharding sering menggunakan rollups untuk meningkatkan skalabilitas. Ini memindahkan transaksi ke luar rantai dan mengemasnya bersama untuk divalidasi di rantai utama.
Jadi, meskipun sharding mungkin tampak seperti pesaing rollups, sebenarnya membuat mereka lebih efisien. Rollups dalam jaringan yang ter-sharding akan dapat melaporkan status mereka dengan lebih efisien, meningkatkan kecepatan mereka.
Kekhawatiran utama dengan sharding adalah kemungkinan pelaku jahat mengambil alih sebuah shard. Shard ini kemudian dapat berdampak negatif pada bagian lain dari jaringan.
Tanpa perawatan dan aturan yang tepat, tugas mengambil alih sebuah shard lebih dapat dicapai daripada mengambil alih seluruh jaringan yang tidak ter-sharding.
Baca Juga:
Tren Crypto 2024: Crypto Narratives dan Penjelasannya
Apa itu Ethereum Cancun dan Bagaimana Pengaruhnya
Upgrade Dencun Ethereum Berpotensi Mengurangi Pembakaran Ether
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.