Negara bagian Odisha di India kembali menjadi pusat perhatian karena meningkatnya kasus penipuan kripto. Laporan dari media setempat menyebutkan bahwa polisi telah berhasil menggagalkan operasi sebuah kelompok penipuan kripto internasional di kota Rourkela, Odisha, pada hari Sabtu. Kelompok ini dituduh telah melakukan kecurangan dengan total kerugian mencapai $1,8 juta.
Terungkapnya Jaringan Penipuan Kripto Internasional di India
Penangkapan kelompok penipu kripto internasional di Odisha, India Menurut berita yang beredar, negara bagian Odisha sekali lagi menjadi korban dari kejahatan kripto.
Dalam kasus terbaru, sebuah jaringan mata uang digital yang berbasis di Kamboja berhasil dihentikan oleh kepolisian pada hari Sabtu. Kelompok penipu ini diketahui beroperasi dari berbagai wilayah di India dan telah aktif selama satu tahun terakhir.
Kelompok ini telah memanfaatkan aplikasi seluler yang menyesatkan untuk mengelabui para korban, dengan kerugian mencapai sekitar $1,8 juta.
Baca juga: Malware Baru Sasar Dompet Kripto di MacOS
Strategi Penipuan dengan Aset Kripto Fiktif
Strategi yang digunakan oleh kelompok ini melibatkan penipuan melalui internet dengan menggunakan mata uang kripto fiktif. Berdasarkan laporan kepolisian, para penipu ini umumnya mengembangkan aplikasi palsu dan menjanjikan keuntungan besar untuk mendorong investor membeli saham.
Mereka bahkan mengembangkan sebuah aplikasi yang meniru SEBI India untuk menarik investasi dari dalam dan luar negeri. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa kelompok ini telah menjadi subjek dari lebih dari 210 kasus penipuan di berbagai negara bagian.
Baca juga: Trezor Mengonfirmasi Kebocoran Data, Ancaman Phising Mengintai Pengguna
Peningkatan Kasus Penipuan Kripto di India
India menghadapi peningkatan kasus kejahatan siber, termasuk penipuan mata uang kripto. Belum lama ini, Odisha mengalami kasus penipuan serupa, menjadikannya kasus kedua dalam satu bulan.
Penelitian dari media lokal menunjukkan bahwa penipu kripto dengan mudah mengecoh investor di India, dengan banyak kasus penipuan terjadi melalui aplikasi Telegram.
Faktor seperti kurangnya peraturan, investor yang kurang pengalaman, dan minimnya pengetahuan tentang media digital menjadi penyebab utama masyarakat India rentan terhadap penipuan kripto.
Baca juga: MailerLite Diretas, CoinTelegraph, WalletConnect dan Etitas Web3 Lainnya Jadi Sasaran Phising
Inisiatif Pemerintah India dalam Memerangi Penipuan Kripto
Pemerintah India telah memperketat regulasi untuk mengurangi jumlah penipuan mata uang digital yang terjadi di negara tersebut.
Menurut laporan dari kepolisian siber, ada peningkatan jumlah korban penipuan kripto dan kasus penipuan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah.
Sebagai respons terhadap masalah ini, pemerintah telah meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas perdagangan kripto yang tidak sah. Pemerintah juga telah mengirimkan notifikasi kepada sembilan bursa bitcoin internasional, menuduh mereka melanggar hukum anti pencucian uang di India dan beroperasi tanpa izin yang sah.
Selain itu, pemerintah telah memasukkan aset digital ke dalam daftar pengawasan, yang berarti bursa kripto di India sekarang harus mematuhi undang-undang pencucian uang.
Baca juga:
Pig Butchering Scam: Memahami Skema Penipuan Kripto yang Mengkhawatirkan
Penipuan Kripto Skala Besar: Rug Pulls Menyasar Ribuan Korban
CFTC Gugat Debiex Atas Penipuan Romantis Kripto Senilai $2,3 Juta
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.