Di tengah tren investasi digital yang sedang berkembang, mengerti cara kerja trading kripto menjadi penting, terutama untuk mereka yang ingin mendapat keuntungan dari pasar ini. Salah satu kunci sukses dalam trading kripto adalah memahami analisis teknikal, termasuk mengenal istilah-istilah seperti support dan resistance. Bagi pemula, istilah support dan resistance mungkin terdengar asing, namun memahaminya akan memberikan keuntungan besar dalam strategi trading kripto kamu. Mari kita mulai petualangan ini dengan mengeksplorasi dasar-dasar analisis teknikal dan bagaimana ia diterapkan dalam perdagangan aset kripto.
Dasar-dasar Analisis Teknikal
Sebelum terjun ke analisis teknikal, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu analisis teknikal. Secara umum, ada dua analisis yang sering digunakan pada perdagangan kripto, yaitu analisis fundamental dana analisis teknikal.
Analisis fundamental adalah analisis yang melibatkan evaluasi berbagai faktor ekonomi, keuangan, dan elemen lain yang berpotensi memengaruhi nilai aset. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami nilai intrinsik sebuah aset atau sekuritas.
Sementara Aaalisis teknikal adalah analisis yang dilakukan dengan mangamati pola harga melalui berbagai alat analitik grafik untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah aset kripto, sekaligus memprediksi tren harga di masa depan.
Melalui grafik tersebut, analis dapat mengidentifikasi batas support dan resistance dari aset kripto, serta indikator lain yang membantu menyimpulkan kondisi saat ini dari aset tersebut.
Baca juga: Analisis Fundamental vs Analisis Teknikal: Panduan Lengkap Cara Menggunakannya
Mengenal Support dan Resistance
Dalam analisis teknikal, sangat penting untuk memahami konsep support dan resistance. Support dan resistance pada dasarnya adalah indikator yang ditandai sebagai garis horizontal pada grafik perdagangan. Pola garis horizontal ini memberitahu pergerakan harga aset kripto.
Batas support adalah titik di mana tingkat pembelian aset kripto meningkat secara signifikan. Ini adalah zona di mana permintaan besar muncul karena para pedagang menganggap harga aset tersebut rendah.
Saat harga aset kripto mendekati level support, biasanya terjadi lonjakan permintaan yang cukup untuk menghentikan penurunan harga lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat membalikkan arah harga menjadi naik.
Sebaliknya, batas resistance adalah titik di mana terjadi penawaran yang berlebihan tanpa didukung permintaan yang cukup. Saat harga aset kripto mendekati level resistance, penawaran yang berlimpah sering kali mendorong harga untuk kembali turun.
Umumnya, para pembeli akan berkumpul di garis support dan kemudian menjual aset kripto mereka saat harga mendekati garis resistance.
Contoh Support dan Resistance
Secara sederhananya, batas support adalah level tertinggi harga aset kripto, sedangkan batas resistance adalah harga terendah yang dimiliki oleh aset kripto tersebut.
Untuk memudahkan kamu memahaminya, di bawah ini adalah contoh batas support dan resistance pada grafik aset kripto.
Cara Menggunakan Indikator Support dan Resistance
Cara termudah untuk menggunakan indikator level support dan resistance adalah dengan mengamati grafik pergerakan harga yang berbentuk garis horizontal.
Garis support atau resistance horizontal dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik antara puncak atau lembah tren. Jika batas support atau resistance tertembus, ini berarti telah terjadi perubahan besar dalam sentimen pasar, sebuah konsep yang dikenal sebagai polaritas.
Misalnya, jika harga menembus batas resistance yang telah ditetapkan, level tersebut tidak lagi dianggap sebagai titik penjualan yang optimal, melainkan menjadi titik masuk yang baik bagi pembeli karena menguranginya tekanan jual.
Sebaliknya, jika pembelian menembus batas support, level tersebut akan berubah menjadi batas resistance baru karena para trader tidak lagi tertarik membeli pada harga yang ditetapkan sebelumnya.
Jika harga menembus batas support ke bawah, ini dianggap sebagai perkembangan bearish, dan aset biasanya turun lebih jauh dari harga sebelumnya.
Namun, jika harga menembus batas resistance, kondisi ini dianggap bullish, dan harga cenderung mengikuti tren naik hingga level resistance berikutnya teridentifikasi.
Kesimpulan
Level support dan resistance berperan sebagai penghalang bagi aksi harga crypto selama periode tertentu. Namun, level ini tidak bersifat permanen karena akan bergeser seiring dengan perubahan tingkat penjualan dan pembelian suatu aset. Ketika ini terjadi, polaritas berlaku, mengubah dukungan menjadi resistensi atau sebaliknya.
Kehadiran batas support dan resistance dapat memudahkan para trader crypto untuk mengidentifikasi zona penawaran dan permintaan yang kuat, sehingga identifikasi kedua aspek ini sering dianggap sebagai elemen penting dalam perdagangan.
Baca juga:
Raksasa E-Commerce Jepang akan Jadikan Bitcoin Sebagai Opsi Pembayaran
Airdrop Crypto dan Panduan Cara Mendapatkannya Gratis
Apa Itu Arbitrum (ARB)? Layer2 Terbesar di Ethereum
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.