Sebagai salah satu proyek kripto platform Terra, USTC, berhasil bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki nilainya. Ya, TerraClassicUSD (USTC) telah naik lebih dari 350 persen selama sebulan terakhir dan berdasarkan data Coinmarketcap per tanggal 5 Desember 2023, aset kripto ini menempati posisi ke-99 dengan kapitalisasi pasar Rp7,6 T. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu USTC, bagaimana cara kerja, kegunaan, serta tokenomic-nya. Mari baca selengkapnya!
Apa Itu TerraClassicUSD (USTC)
TerraClassicUSD adalah nama baru dari TerraUSD (UST). Setelah ekosistem Terra mengalami kegagalan pada tahun 2022, blockchain ini mengubah namanya menjadi Terra Classic, dan native tokennya LUNA dan UST, juga berganti nama menjadi LUNC dan USTC.
Awalnya tujuan utama TerraUSD adalah memberikan manfaat kepada komunitas Terra dan menyediakan solusi yang dapat diskalakan untuk DeFi, khususnya mengatasi masalah adopsi yang sulit dihadapi oleh stablecoin lain seperti Dai. Kelebihan TerraUSD membuatnya menjadi pesaing yang menonjol di dunia stablecoin.
USTC bekerja berdasarkan algoritma, dirancang untuk tetap stabil nilainya dan setara dengan Dolar AS. Namun, saat ini mekanisme algoritmik USTC dinonaktifkan dan token ini diperdagangkan dalam format free-floating, sehingga diharapkan tidak akan berkontribusi terhadap likuiditas dalam jangka pendek.
Cara Kerja USTC
USTC dirancang nilainya setara dengan dolar AS. Untuk mencetak 1 USTC, aset cadangan senilai 1 dolar AS, LUNC, harus di-burn. Sebaliknya, pengguna dapat menukarkan satu USD USTC dengan LUNA kapan saja. Proses ini dilakukan otomatis oleh algoritme Terra untuk menjaga nilai USTC agar tetap terkait dengan dolar.
Proses ini dilakukan otomatis oleh algoritma Terra untuk menjaga nilai USTC agar tetap terkait dengan dolar.
Mekanisme stabilitas USTC bergantung pada aktivitas arbitrase oleh pengguna. Misalnya, ketika harga USTC turun menjadi $0,95 di pasar sekunder, pengguna dapat membeli 100 USTC dengan 95 dolar AS di bursa, dan menukarkan token ini di platform Terra dengan token LUNC senilai 100 dolar AS.
Jika harga 1 USTC melampaui 1 dolar AS, pengguna dapat membeli USTC di platform Terra dan menjualnya di bursa untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, pada 9 Mei 2022, USTC mengalami peristiwa yang mengubah segalanya. UST mengalami depeg atau nilainya tidak lagi sama dengan dolar AS, menciptakan kepanikan di kalangan investor. Reaksi cepat ini terlihat dari penarikan aset dari likuiditas USTC di Curve Finance, protokol penambangan likuiditas terbesar.
Kejatuhan nilai USTC yang tiba-tiba menyebabkan penurunan drastis menjadi sekitar 0,7 dolar AS, memicu penarikan aset senilai sekitar 2 miliar dolar AS dari Anchor Protocol, protokol pertanian hasil USTC terbesar. Harga LUNA pun merosot, dan para pedagang melakukan short-selling terhadap token mereka.
Terra Foundation mencoba mengatasi situasi ini dengan menjual Bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS dari perbendaharaan proyek, namun upaya ini tidak berhasil. Akhirnya, seluruh ekosistem Terra runtuh dalam hitungan hari, menghapus 60 miliar dolar AS dari total kapitalisasi pasar kripto dan menyebabkan kekacauan dalam pasar mata uang kripto secara luas.
USTC, sebagai stablecoin yang tidak dipatok, tetap beredar di pasar sebagai aset spekulatif tanpa arah masa depan yang pasti.
Siapa Pendiri USTC
Do Kwon dan Daniel Shin adalah pendiri Terra. Keduanya mendirikan Terra (LUNA) pada bulan April 2019. Kemudian, pada bulan September 2020, mereka memperkenalkan TerraUSD melalui platform Bittrex Global.
Peran utama di belakang kesuksesan Terraform Labs dipegang oleh Do Kwon, yang menjabat sebagai CEO perusahaan. Do Kwon adalah mantan insinyur perangkat lunak di perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft dan Apple. Sebelum memimpin Terraform Labs, Do Kwon juga menjadi CEO Anyfi, sebuah perusahaan rintisan yang menghadirkan solusi terdesentralisasi untuk jaringan mesh nirkabel. Keberhasilannya tidak hanya diakui di dalam industri blockchain, tetapi juga tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses dunia menurut daftar Forbes 30 Under 30.
Pendiri lainnya, Daniel Shin, membawa keahlian ekonomi dan jiwa wirausaha ke dalam proyek Terra. Sebelum terlibat dengan Terra Alliance, Shin berperan dalam mendirikan Fast Track Asia, sebuah inkubator untuk startup, serta sukses mendirikan dan memimpin TMON (Ticket Monster), sebuah platform e-commerce terkemuka di Korea Selatan. Melalui kombinasi keahlian dan pengalaman mereka, Kwon dan Shin telah membentuk fondasi yang kokoh untuk kesuksesan Terra dan produk-produknya di dunia blockchain.
Tokenomics
Setelah UST berganti nama sebagai USTC, tingkat pasokan token ini mengalami stabilitas yang cukup. Hal ini disebabkan karena penghentian proses pencetakan (minting) dan pengurangan (burning) pasokan token yang berkelanjutan.
Pada bulan September, komunitas Terra memutuskan untuk menghentikan sepenuhnya proses pencetakan USTC baru sebagai upaya agar token tersebut nilainya dapat kembali setara dengan dolar AS. Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, komunitas juga memberikan dukungan pada proposal untuk acara burning USTC.
Hingga tanggal 5 Desember 2023, total pasokan USTC mendekati 9,8 miliar, sementara pasokan yang beredar hampir mencapai 9 miliar.
Kesimpulan
USTC, sebelumnya TerraUSD, awalnya dirancang untuk memberikan manfaat kepada komunitas Terra sebagai solusi DeFi yang dapat diskalakan. Namun, mekanisme algoritmiknya saat ini dinonaktifkan, dan USTC diperdagangkan sebagai free-floating token.
Berita terbaru, komunitas Terra memutuskan untuk menghentikan sepenuhnya proses pencetakan USTC baru dan melakukan burning USTC yang tersedia. Hal ini dilakukan supaya nilai USTC dapat kembali sama dengan dolar AS.
Cara Beli Token USTC di Bittime
Setelah membaca ulasan lengkap mengenai apa itu USTC, apakah kamu tertarik untuk beli dan investasi dengan proyek kripto satu ini? Kamu bisa beli token USTC di platform crypto exchange terbaik di Indonesia, salah satunya Bittime. USTC tersedia di Bittime dalam pairing USTC IDR.
Untuk bisa beli token USTC di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas, ya. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup untuk beli token USTC. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian USTC di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga USTC hari ini, Bitcoin, Ethereum, Solana dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga: Panduan Lebih Lengkap Cara Beli USTC di Bittime
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.