Jakarta, Bittime - Apakah Anda ingin memaksimalkan keuntungan dalam investasi Bitcoin dengan minim aset kripto sekaligus? Dengan Filosofi 'Pinjam Dulu Seratus', pelajari bagaimana trading Perpetual Futures dapat menjadi solusi cerdas untuk mengembangkan portofolio Anda!
Apa itu Kontrak Perpetual Futures ?
Kontrak Perpetual Futures adalah bentuk unik dari kontrak berjangka yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas maksimum kepada para trader. Tidak seperti kontrak berjangka tradisional, kontrak ini tidak memiliki tanggal jatuh tempo, yang berarti pengguna dapat memegang posisi tanpa batas waktu. Dengan melakukan posisi beli (long) atau posisi jual (short), pengguna berpotensi meraih keuntungan dari pergerakan harga aset kripto baik naik maupun turun.
BACA JUGA: CARA MEMBELI BITCOIN
A. Poin-Poin Kunci Trading Perpetual Futures
Sumber: Bitrue
- Dana trading Futures
Untuk transaksi Futures, Biasanya pada platform exchange, Dana trading futures akan dibedakan antara dana futures dengan dana trading spot serta staking. Dana Futures memiliki risiko akan likuidasi, yang juga mempengaruhi margin yang akan terima pada perdagangan futures. Pada bagian ini user dapat mentransfer jumlah dana dari akun spot ke akun futures.
Bisa dilihat di sisi kanan pada gambar, Anda dapat melihat ikon dua panah. Klik ikon ini untuk memulai proses pendanaan. Anda dapat memindahkan aset(USDT) dari akun sport saat ini ke akun futures, atau sebaliknya.Setelah itu user bisa memulai pembelian kontrak perpetual USDT.
- Mode Margin
Terdapat dua mode margin yang berbeda yaitu Cross dan Isolated.
- Margin cross akan menggunakan semua dana yang tersedia di akun futures Anda sebagai margin. Ini termasuk potensi keuntungan yang belum terealisasi dari posisi terbuka lainnya.
- Isolated margin hanya akan menggunakan jumlah awal yang ditentukan sebagai margin.
- Leverage Multiple
Kontrak perpetual memungkinkan user menggandakan keuntungan dan kerugian pada posisi user melalui sistem yang dikenal sebagai leverage. Misalnya, jika user memilih leverage multiplier sebesar 3x dan nilai aset awal sebesar $1, maka aset user akan naik $1 * 3 = $3. Sebaliknya, jika nilai aset turun sebesar $1, user akan kehilangan $3.
- Long / Short
Tidak seperti perdagangan spot biasa, dengan kontrak perpetual, user dapat melakukan mekanisme beli (long) atau jual (short).
Untuk beli (long) berarti user menargetkan nilai aset yang dibeli akan naik seiring waktu, dan akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan ini. Sebaliknya, user akan kehilangan uang jika nilai aset turun.
Untuk jual (short) adalah kebalikannya - user menargetkan nilai aset ini akan turun seiring waktu. Anda akan mendapatkan keuntungan saat nilai turun, dan kehilangan uang saat nilainya naik.
Ada beberapa faktor lain yang harus diperhatikan seperti:
-
Stop Limit / Stop Loss:
Platform trading biasanya menyediakan fitur Stop Limit / Stop Loss bagi pengguna untuk secara otomatis mengatur titik harga di mana system akan menjual seluruh atau sebagian posisi mereka ketika harga pasar aset mencapai nilai tertentu. Ini mirip dengan trigger order atau stop market yang digunakan dalam perdagangan spot.
Contoh :
Jika Anda memiliki posisi long dalam BTC/USDT dan harga pembukaannya adalah 25.000 USDT,
Jika Anda mengatur perintah stop-limit dengan harga pemicu 30.000 USDT, sistem akan secara otomatis menutup posisi Anda ketika harga pasar mencapai 30.000 USDT.
Jika Anda mengatur perintah stop-loss dengan harga pemicu 20.000 USDT, sistem akan secara otomatis menutup posisi Anda ketika harga pasar mencapai 20.000 USDT.
- Funding Costs : Jumlah dana yang dimasukan pada saat trading futures
- Mark Price: Harga yang digunakan pada saat beli(long) atau jual(short)
- Liquidation-Settlement Setiap 1 Jam
- Sistem Tingkat Margin Pemeliharaan Bertingkat
- Forced Partial Liquidation
BACA JUGA : 200 HARI MENJELANG HALVING, BAGAIMANA PREDIKSINYA
Perbedaan Spot Market dan Perpetual Futures
Spot Market mengacu pada pembelian dan penjualan instan aset kripto. Transaksi selesai dan aset langsung ditransfer ke dompet digital pembeli. Sebaliknya, Perpetual Futures memungkinkan investor untuk "bertaruh" pada pergerakan harga aset kripto tanpa benar-benar memiliki aset tersebut. Ini memungkinkan leverage yang lebih tinggi dan potensi keuntungan yang lebih besar, yang menjelaskan konsep ‘Pinjam Dulu Seratus’.
Perbedaan Future dan Perpetual Futures
Traditional Futures memiliki tanggal kadaluarsa yang tetap, sedangkan Perpetual Futures tidak. Kontrak Perpetual Futures terus berjalan hingga trader memutuskan untuk menutup posisinya. Ini memberikan kelebihan dalam fleksibilitas dan memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga kripto tanpa harus mengkhawatirkan tanggal kedaluwarsa kontrak.
Dengan memanfaatkan trading Perpetual Futures, peluang untuk menghasilkan profit di pasar kripto menjadi lebih luas. Strategi ‘Pinjam Dulu Seratus’ dapat membantu investor untuk mengoptimalkan portofolio mereka, namun juga penting untuk memahami risiko yang terlibat dan memiliki strategi manajemen risiko yang efektif untuk mengantisipasi fluktuasi harga yang volatil dalam pasar kripto.
BACA JUGA : CARA STAKING ETH DAN DAPAT APY 10%
Ketahui Hal Lainnya Bersama Bittime:
- Kumpulan artikel edukasi tentang blockchain, web3 dan kripto DI SINI
- Ketahui hal yang ingin ditanyakan seputar Bittime DI SINI
Mulai langkah awal perjalanan kripto kamu bersama Bittime dan unduh aplikasi Bittime di sini:
- Daftar akun Bittime : Unduh di sini
- Pengguna iOS : Unduh di sini
- Pengguna Android: Unduh di sini
Temukan Bittime di sini:
- Instagram: @bittimeofficial
- Twitter: @BittimeID
- Telegram: @BittimeOfficial
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan nasihat, rekomendasi, tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas berisiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, dimana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar atau harga aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.