Bittime - Perdebatan muncul menyusul peluncuran token ZRO milik LayerZero. Alih-alih disambut sukacita, harga token ZRO justru anjlok 24% dalam 24 jam pertama setelah diluncurkan. Penyebabnya? Skema distribusi token yang kontroversial.
Berbeda dari airdrop pada umumnya yang dibagikan secara cuma-cuma, LayerZero mengharuskan penggunanya untuk "berdonasi". Para penggunag harus menyetor 10 sen dolar AS (sekitar Rp 1.645) dalam bentuk stablecoin USDC atau USDT.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Ini dilakukan untuk setiap token ZRO yang mereka klaim. Donasi tersebut dialokasikan ke Protocol Guild, sebuah wadah developer Ethereum.
Proof of Donation Bertujuan Menangkal Bot
LayerZero mengklaim skema "Proof of Donation" ini bertujuan untuk menangkal bot dan entitas fiktif (Sybil entities) yang kerap 'memburu' airdrop untuk keuntungan pribadi. Namun, langkah tersebut justru menuai kritik pedas dari komunitas kripto. Banyak yang beranggapan skema ini bukanlah airdrop melainkan "pajak terselubung."
Baca juga: LayerZero Luncurkan LayerZero Roles, Reward Sesuai Peran Komunitas
"Karena token didapatkan melalui donasi, ini secara teknis bukan airdrop," ujar trader kripto dengan handle @dcfgod. "Tim pengembang LayerZero pun tak pernah menyebutnya sebagai airdrop dalam komunikasi mereka."
LayerZero sendiri bersikukuh bahwa metode distribusi token ini selaras dengan visi protokol mereka dan komitmen jangka panjang terhadap masa depan kripto.
Mereka bahkan berjanji untuk menyamai donasi hingga $10 juta (sekitar Rp164,5 miliar) yang terkumpul ke Protocol Guild, serta mendukung developer Layer 1 di jaringan Ethereum.
Kontroversi ini berimbas langsung pada harga ZRO. Per Jumat, harga ZRO anjlok 23,9% menjadi $3,38 (sekitar Rp 55.500) per token.
Bandingkan dengan harga tertingginya, $4,79 (sekitar Rp 78.400) yang terjadi sehari sebelumnya, ZRO sudah turun hampir 30%. Kapitalisasi pasar ZRO saat ini berada di kisaran $ 845 juta (sekitar Rp 13,8 triliun).
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Akankah ZRO bisa bangkit dan kembali ke harga tertingginya? Kita lihat saja perkembangannya nanti. Yang pasti, peluncuran ZRO menjadi pelajaran berharga bahwa transparansi dan skema distribusi yang adil memegang peranan penting dalam ekosistem kripto.
Baca juga: Airdrop LayerZero: Semua yang Perlu Anda Ketahui
Mengenal LayerZero: Jembatan Penghubung Blockchain
LayerZero hadir sebagai solusi atas fragmentasi likuiditas. Artinya, aktivitas pada setiap blockchain terisolasi dalam ekosistemnya sendiri. Ini tentu menyulitkan pengguna kripto, karena mereka terjebak dalam blockchain tertentu dan tidak bisa dengan mudah mengakses aplikasi yang ada di blockchain lain.
LayerZero adalah sebuah protokol interoperabilitas yang diciptakan untuk menghubungkan blockchain yang berbeda. Dengan model Relayer dan Oracle, LayerZero mampu memvalidasi transaksi lintas blockchain secara akurat.
Sejauh ini, LayerZero berhasil menarik perhatian banyak investor ternama, seperti a16z, Sequoia, Tiger Global, Coinbase Ventures, dan masih banyak lagi. Tim pengembang LayerZero sukses mengumpulkan dana $120 juta dengan valuasi $3 miliar.
Hal ini tentu menjadi bukti prospek cerah LayerZero dan menarik minat banyak pihak untuk bermitra. Saat ini, LayerZero telah menjalin kerja sama dengan protokol kripto terkemuka seperti Uniswap, TraderJoe, Radiant Capital, dan lainnya.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Peluncuran token ZRO yang kontroversial ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya, apakah LayerZero akan mengadakan airdrop token di masa mendatang? Seperti kebanyakan protokol terdesentralisasi lainnya, potensi airdrop token ZRO memang ada. Namun, belum ada informasi resmi terkait hal ini.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Airdrop LayerZero: Semua yang Perlu Anda Ketahui
Ramai! Binance dan Upbit Resmi Listing LayerZero (ZRO)
LayerZero (ZRO) Mulai 20 Juni Listing di Bursa OKX
Klaim Airdrop LayerZero Telah Dibuka, Harus Donasi Sebelum Klaim!
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.