Bittime – Harga token OMNI, aset kripto asli dari Omni Network yang baru diluncurkan hari ini, anjlok 44% menurut data dari CoinGecko.
Saat ini, harga OMNI berada di sekitar $30.03 dengan kapitalisasi pasar $318 juta dan valuasi penuh terdilusi (fully diluted valuation) di atas $3 miliar. Volume perdagangan OMNI dalam 24 jam terakhir mencapai hampir $447 juta.
Penurunan Harga OMNI karena Nilai Intrinsik Token?
Penurunan harga ini mungkin tidak terkait langsung dengan nilai intrinsik token OMNI itu sendiri. Penurunan ini bisa jadi mengikuti tren pergerakan pasar kripto secara keseluruhan.
Bitcoin (BTC) sendiri tercatat turun lebih dari 12% dalam tujuh hari terakhir, bahkan sempat menyentuh level di bawah $60.000 di beberapa bursa terpusat.
Penurunan Bitcoin ini kemudian diikuti oleh penurunan harga token lainnya. Akibatnya, investor melihat peluang beli baru pada aset kripto utama yang harganya sedang turun.
Baca Juga: Bagaimana Jaringan Layer-2 Coinbase Bisa Mengalami Lonjakan $4 Miliar (TVL)?
Sebagai token yang didistribusikan melalui airdrop, investor melihat OMNI sebagai sumber likuiditas baru. Mereka menjual OMNI dan menggunakan dana tersebut untuk membeli aset kripto utama lainnya.
Hal serupa juga terjadi pada PRCL, token airdrop dari Parcl, bursa derivatif berbasis aset dunia nyata. Harga PRCL hari ini mencapai titik terendah di $0.4658 setelah turun 25%.
Meskipun tidak dapat dipastikan, harga token-token airdrop seperti OMNI dan PRCL ini berpotensi pulih dalam beberapa hari ke depan, setelah pergerakan akumulasi investor ke aset kripto utama mereda.
Trader bernama Rekt Capital di platform X berpendapat bahwa koreksi sebelum halving (pengurangan separuh jumlah Bitcoin yang ditambang) sedang terjadi, seperti yang terlihat pada siklus halving sebelumnya.
Tahap selanjutnya, menurut Rekt Capital, adalah periode akumulasi diikuti oleh tren kenaikan harga tajam (parabolic uptrend) yang dipicu oleh Bitcoin.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Akankah Harga OMNI dan Token Airdrop Lainnya Membaik?
Artikel sebelumnya membahas penurunan harga token OMNI yang signifikan pasca airdrop. Meski harganya terjun bebas, penyebab penurunan tersebut mungkin bukan karena hilangnya kepercayaan investor terhadap nilai intrinsik token itu sendiri.
Mari kita analisa lebih dalam mengenai potensi pemulihan harga OMNI dan token airdrop lainnya.
Kemungkinan Pemulihan Harga
Beberapa faktor dapat memengaruhi potensi pemulihan harga token airdrop seperti OMNI.
1. Siklus Pasar Kripto
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penurunan harga OMNI bisa jadi mengikuti tren koreksi pasar kripto secara umum.
Jika tren koreksi usai dan harga Bitcoin serta aset kripto utama lainnya mulai pulih, maka harga OMNI dan token airdrop lainnya juga berpotensi terbawa naik.
Baca Juga: Koin Menjanjikan: 10 Koin di Bawah $10 yang Layak Dipertimbangkan Sebelum Halving
2. Utilitas Token
Nilai jangka panjang sebuah token airdrop sangat bergantung pada utilitasnya dalam ekosistem platform yang mengeluarkannya.
Jika token tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang jelas dalam platform, misalnya untuk tata kelola atau akses ke fitur tertentu, maka potensinya untuk pulih dan bahkan melampaui harga awal airdrop akan lebih besar.
Sebaliknya, jika utilitas token tidak jelas atau bahkan tidak ada sama sekali, maka harganya kemungkinan akan terus turun.
3. Perkembangan Platform
Kinerja dan perkembangan platform yang mengeluarkan token airdrop turut memengaruhi persepsi investor terhadap token tersebut. Jika platform tersebut berhasil meraih pencapaian signifikan dan menarik minat pengguna baru, maka harga tokennya bisa ikut terdongkrak.
Haruskah Investor Memegang Token Airdrop?
Keputusan untuk memegang atau menjual token airdrop bergantung pada faktor-faktor seperti berikut.
1. Analisis fundamental
Pelajari platform yang mengeluarkan token airdrop, termasuk whitepaper, tim pengembang, roadmap, dan rencana penggunaan token tersebut.
2. Strategi investasi
Sesuaikan keputusan Anda dengan strategi investasi pribadi Anda. Jika Anda berinvestasi jangka panjang dan percaya pada potensi platform, Anda bisa mempertimbangkan untuk menahan token airdrop tersebut.
Namun, jika Anda berfokus pada keuntungan jangka pendek, mungkin menjual token airdrop saat harganya sedang naik adalah pilihan yang lebih tepat.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Kesimpulan
Harga token airdrop seperti OMNI fluktuatif dan rentan terhadap pergerakan pasar kripto secara keseluruhan.
Investor perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhi harganya dan melakukan analisa fundamental sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Selain itu, penting untuk menyesuaikan keputusan investasi dengan strategi dan tujuan finansial pribadi.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Mendefinisikan Ulang Keuangan: Bagaimana AI dan RWA Membentuk Evolusi DeFi
Aevo Luncurkan Kontrak Berjangka Omni Network (OMNI), Diperdagangkan dengan Harga $42
Haruskah Anda Membeli OMNI? Memahami Fluktuasi Harga dari Listing Coinbase Baru Ini
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apa pun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.