Bittime - Industri keuangan terdesentralisasi (DeFi) berkembang pesat, dan salah satu sektor yang paling menarik perhatian adalah bursa derivatif kripto.
Di antara para pesaingnya, dYdX telah memantapkan diri sebagai pemimpin dalam bursa derivatif kripto terdesentralisasi.
Namun, dYdX tidak puas hanya dengan status quo. Baru-baru ini, dYdX meluncurkan langkah revolusioner, yaitu migrasi dari dApp (aplikasi terdesentralisasi) ke rantai aplikasinya sendiri, dYdX Chain.
Mengapa dYdX Membangun Rantai Aplikasi Sendiri?
Meskipun menjadi pemimpin dalam bursa derivatif kripto terdesentralisasi, dYdX memiliki keterbatasan karena ketergantungan pada StarkEx (solusi Layer 2 Ethereum). dYdX membutuhkan infrastruktur yang lebih fleksibel untuk mendukung pengembangan produknya di masa depan.
Keputusan migrasi ke rantai aplikasi sendiri ibarat perpindahan dari penyewa menjadi pemilik properti. dYdX dapat berinovasi dengan bebas tanpa batasan dan kendali pihak lain.
Rantai aplikasi dYdX dibangun menggunakan Cosmos SDK, toolkit sumber terbuka yang memungkinkan kustomisasi tinggi.
Cek Market Crypto Hari Ini:
dYdX v4: Bursa Derivatif On-Chain dengan Performa Tinggi dan Terdesentralisasi
dYdX v4, dibangun di atas dYdX Chain, menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan versi sebelumnya:
- Peningkatan Performa: Rantai aplikasi khusus memungkinkan dYdX mengoptimalkan kinerjanya sendiri. dYdX v4 mampu memproses hingga 2.000 transaksi per detik, jauh melebihi kemampuan v3.
- Biaya Gas Lebih Rendah: v4 menghilangkan biaya gas mahal pada transaksi on-chain. Biaya hanya dikenakan ketika order terpenuhi, mirip dengan bursa terpusat.
- Desentralisasi Lebih Besar: v4 memiliki buku order dan mesin pencocokan order terdesentralisasi sepenuhnya. Validasi jaringan dan pembuatan blok dilakukan oleh validator independen.
- Utilitas Token Lebih Besar: dYdX token (DYDX) tidak hanya berfungsi untuk potongan biaya transaksi, tetapi juga berperan dalam tata kelola, staking, dan hak suara pemegang token.
- Pasar Trading Lebih Luas: v4 mendukung perdagangan untuk lebih dari 60 aset kripto dan berencana untuk mencapai 500+ aset pada akhir 2024.
Baca Juga: Apa Itu dYdX (DYDX)? Masa Depan Perdagangan Derivatif Terdesentralisasi
Strategi dYdX untuk Menarik Pengguna
dYdX menerapkan berbagai strategi untuk menarik pengguna ke v4:
- Insentif Trading: Program insentif senilai US$20 juta dialokasikan untuk memberi penghargaan kepada aktivitas trading di v4.
- Hedging dengan Tingkat Pendanaan: Pengguna dapat memanfaatkan tingkat pendanaan dYdX dengan membuka order short di dYdX dan menahan aset di bursa terpusat secara bersamaan.
- Staking dYdX dengan APR 20%: Staking dYdX menawarkan pendapatan pasif yang menarik bagi investor.
Baca Juga: dYdX Foundation Menerima $30 Juta dari Dana Komunitas
Perbandingan dYdX dengan Kompetitor
dYdX menghadapi persaingan ketat dari bursa derivatif kripto terdesentralisasi lainnya seperti GMX dan Hyperliquid. Namun, dYdX unggul dalam hal:
- Pengalaman pengguna: v4 menawarkan pengalaman trading yang lebih lancar dan biaya transaksi yang lebih kompetitif.
- Desentralisasi: Struktur validator independen membuat dYdX lebih terdesentralisasi dibandingkan kompetitor.
- Volume Trading: Hingga saat ini, dYdX masih memimpin dalam hal volume trading harian.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Ekosistem dYdX Chain yang Berkembang
dYdX Chain yang dibangun di atas Cosmos memanfaatkan interoperabilitas jaringan tersebut. Hal ini memungkinkan integrasi dengan berbagai protokol DeFi lain di ekosistem Cosmos, termasuk:
- Staking Likuiditas: Beberapa protokol menawarkan staking likuiditas dYdX dengan imbalan hasil yang tinggi.
- Jembatan Cross-Chain: Integrasi dengan Axelar Interoperability Network memungkinkan transfer aset lintas rantai ke dan dari dYdX Chain.
Transformasi dYdX dari dApp menjadi rantai aplikasi sendiri merupakan langkah berani yang berdampak besar. dYdX v4 menawarkan pengalaman trading yang lebih cepat, murah, dan terdesentralisasi. Kemampuan berinteroperasi dengan ekosistem Cosmos membuka potensi pengembangan yang luas bagi dYdX Chain di masa depan.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Memahami Tantangan dan Potensi Derivatif Crypto
Memahami Potensi Decentralized Derivatives dalam Ekosistem Blockchain
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.