Bittime – Dunia kripto kembali diramaikan oleh berita gembira dari Arbitrum (ARB), solusi Layer 2 terkemuka di jaringan Ethereum.
Mereka baru saja meluncurkan pembaruan terbaru bernama 'Atlas' yang diprediksi akan memangkas biaya transaksi secara signifikan.
Pembaruan ini merupakan bagian dari peningkatan ArbOS 20 yang digagas oleh Offchain Labs, kontributor utama Arbitrum. Salah satu inovasi utama dalam Atlas adalah penggunaan 'blob transactions'.
Apa Itu Blob Transactions?
'Blob transactions' merupakan jenis transaksi baru yang diperkenalkan pada pembaruan Dencun sebelumnya. Teknologi ini menawarkan cara baru bagi blockchain untuk menyimpan informasi di Ethereum, berbeda dari pendekatan "calldata" tradisional. Dengan 'blob transactions', biaya transaksi untuk jaringan Layer 2 seperti Arbitrum bisa ditekan secara drastis.
Sebelumnya, jaringan Layer 2 lain seperti Optimism, Base, dan Starknet telah menerapkan 'blob transactions' setelah peluncuran Dencun dan melaporkan penurunan biaya transaksi rata-rata yang signifikan.
Kini, giliran Arbitrum yang mengikuti langkah tersebut setelah menerapkan pembaruan perangkat lunak yang diperlukan.
Offchain Labs memprediksi biaya dasar minimum di jaringan Arbitrum akan turun dari 0,1 gwei menjadi 0,01 gwei, atau penurunan sekitar sepuluh kali lipat.
Sementara biaya transaksi rata-rata Arbitrum, yang sebelumnya sebesar $0,5, berpotensi turun menjadi sekitar $0,05 setelah peningkatan Atlas.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Dampak Upgrade Dencun pada Ethereum dan Jaringan Layer-2
Pada 13 Maret lalu, komunitas Ethereum merayakan keberhasilan peluncuran upgrade Dencun yang bertujuan meningkatkan efisiensi biaya jaringan.
Namun, pasca-upgrade, harga Ether (ETH) justru mengalami penurunan tajam. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga ETH turun dari puncak $4.082 menjadi $3.932.
Tren penurunan ini berlanjut pada 14 Maret, dengan ETH turun 3% dalam 24 jam terakhir menjadi $3.848. Meskipun demikian, jaringan Layer-2 Ethereum seperti Arbitrum justru diuntungkan dengan penurunan biaya transaksi berkat upgrade Dencun.
Secara keseluruhan, upgrade pada Ethereum bertujuan untuk meningkatkan efisiensi blockchain Layer-1. Ini dapat berupa peningkatan kecepatan transaksi, penurunan biaya gas, atau perubahan mekanisme konsensus, sehingga pada akhirnya meningkatkan nilai jangka panjang jaringan.
Pakar kripto Richard Meissner, salah satu pendiri Safe, menyatakan melalui email bahwa "Dencun akan mengubah cara developer Ethereum membuat smart contract, menghasilkan aplikasi yang lebih aman dan ramah pengguna."
Investor independen VirtualBacon memuji upgrade Dencun yang bertujuan untuk "mengurangi biaya transaksi hingga 75% pada jaringan Layer-2, dan akan membentuk kembali kapasitas ekosistem."
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Jaringan Layer-2 Ethereum, Starknet, mengonfirmasi bahwa target tersebut telah tercapai. Mereka menyatakan, "Di antara Validity Rollups, Starknet memiliki porsi terbesar dari biaya ketersediaan data L1, sehingga menjadi penerima manfaat terbesar dari upgrade ini."
Starknet menambahkan, "Akibatnya, kami telah melihat penurunan drastis biaya gas, lebih dari 90%." Mereka juga membagikan grafik di media sosial X yang menunjukkan penurunan signifikan biaya transaksi pada jaringan Layer-2 seperti Starknet, OP mainnet, Base, zkSync, dan Zora.
Analis pasar Psquare Daily mengamini hal tersebut, dengan mengatakan, "Protokol Ethereum Layer-2 (L2) telah mengalami penurunan biaya transaksi yang signifikan, dengan pengurangan hingga 99%."
Data dari Dune menunjukkan bahwa biaya gas median di Starknet telah turun dari sekitar $6 pada 1 Maret, sebelum Dencun diluncurkan, menjadi sekitar $0,04 setelah peluncuran.
Baca Juga: 5 Masalah dalam Kenaikan Solana Menuju ATH
Upgrade dan Harga ETH: Sebuah Hubungan yang Tidak Selalu Jelas
Secara historis, upgrade pada Ethereum terkadang tidak berdampak signifikan terhadap harga ETH. Misalnya, pada minggu menjelang upgrade Berlin di April 2021, harga ETH hanya naik 7,5%.
Begitu pula dengan upgrade London di Agustus 2021 dan Grey Glacier di Juni 2022. Kenaikan harga yang terjadi di sekitar periode upgrade tersebut bisa jadi disebabkan oleh faktor pasar lain.
Yang menarik, harga ETH justru mengalami penurunan yang cukup drastis setelah "the Merge", hard fork yang mengubah mekanisme konsensus Ethereum dari proof-of-work menjadi proof-of-stake.
Peluncuran Dencun saat ini bertepatan dengan tren penurunan harga ETH. Jika tekanan jual terus meningkat, misalnya karena harapan akan ETF Ethereum yang semakin menipis, harga ETH bisa turun lebih dalam.
Cara Beli Arbitrum (ARB) di Bittime
Kamu bisa beli dan jual Arbitrum (ARB) dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Arbitrum (ARB) tersedia di Bittime dengan market pair ARB/IDR. Untuk bisa beli ARB IDR di Bittime pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan lengkap cara beli Arbitrum (ARB) di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Arbitrum (ARB), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Prediksi Harga Arbitrum (ARB) di Tahun 2024
Arbitrum (ARB) dan Polygon (MATIC) Memimpin setelah Peningkatan Dencun Ethereum
Prediksi Arbitrum (ARB) Menurut Akademi Crypto: Akankah ARB Terus Melesat?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apa pun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.