Bittime - Kabar gembira untuk pengguna Starknet! Gas fee (biaya transaksi) di jaringan ini telah turun drastis sebesar 99% setelah integrasi sukses dengan upgrade Dencun Ethereum.
Sebelumnya, biaya untuk melakukan satu transaksi di Starknet bisa mencapai sekitar $2 (sekitar Rp 30.000).
Namun, setelah upgrade, biaya tersebut turun menjadi sekitar $0.01-$0.04 (sekitar Rp 150-Rp 600) - penurunan yang sangat signifikan!
Apa Itu Gas Fee?
Sebelum membahas lebih lanjut tentang Starknet, penting untuk memahami apa itu gas fee. Gas fee adalah biaya yang dibayarkan pengguna untuk melakukan transaksi di jaringan blockchain.
Biaya ini dihitung berdasarkan jumlah "gas" yang digunakan untuk menjalankan transaksi. Gas diibaratkan sebagai bahan bakar yang menjalankan mesin virtual blockchain.
Penurunan biaya transaksi ini berdampak langsung pada performa Starknet. Jaringan ini, yang sebelumnya mengalami penurunan aktivitas, langsung melonjak hampir 10% setelah upgrade Dencun. Artinya, upgrade ini berhasil mengembalikan performa Starknet dan bahkan melampaui performa sebelumnya.
Sebagai jaringan Layer-2 (L2) Ethereum, Starknet memang dirancang untuk mengatasi masalah biaya transaksi yang tinggi di jaringan Ethereum utama. Dencun, di sisi lain, merupakan upgrade terbaru Ethereum yang bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi pada jaringan L2 seperti Starknet.
Dengan penurunan biaya transaksi yang drastis, Starknet diprediksi akan semakin diminati oleh para developer aplikasi blockchain. Hal ini tentunya akan memicu peningkatan aktivitas dan adopsi teknologi blockchain secara keseluruhan.
Selain Starknet, beberapa token kripto lain yang terkait dengan jaringan Ethereum, seperti Polygon dan Arbitrum, juga mengalami peningkatan harga sebelum upgrade Dencun. Namun, setelah upgrade diaktifkan, harga token tersebut sedikit mengalami penurunan.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Apa Itu Starknet (STRK)?
Starknet adalah salah satu solusi penskalaan Layer-2 (L2) untuk jaringan Ethereum. Jaringan Ethereum saat ini memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan transaksi dan biaya.
L2 seperti Starknet bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan memproses transaksi di luar jaringan utama Ethereum, kemudian baru hasilnya dicatat di blockchain utama.
Ada beberapa pendekatan untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan menurunkan biaya, tetapi salah satu yang terpopuler adalah zk-rollups. Starknet menggunakan pendekatan zk-rollups.
Artinya, sebagian besar komputasi transaksi dilakukan di luar jaringan Ethereum. Transaksi kemudian dikelompokkan bersama sebelum akhirnya dicatat di blockchain utama.
Dengan cara ini, Starknet dapat mengurangi kemacetan di jaringan Ethereum dan membuat biaya transaksi menjadi lebih murah bagi pengguna.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Teknologi Terbaru: STARK
Teknologi yang membedakan Starknet dari zk-rollups lainnya adalah penggunaan bukti kriptografi yang disebut Scalable, Transparent Argument of Knowledge (STARK). zk-SNARK adalah teknologi yang umum digunakan pada zk-rollups lain, namun STARK menawarkan beberapa keuntungan.
Keuntungan STARK:
- Tidak memerlukan pihak ketiga yang terpercaya: zk-SNARK memerlukan pihak ketiga yang terpercaya untuk menyiapkan sistem pembuktian. STARK tidak memerlukan hal ini, sehingga membuat sistem lebih aman dan terdesentralisasi.
- Lebih efisien: STARK diklaim lebih efisien daripada zk-SNARK, sehingga memungkinkan pemrosesan transaksi yang lebih cepat.
Komponen Penting dalam Starknet
- Sequencer: Komputer yang bertugas memvalidasi transaksi dan mengelompokkannya menjadi blok.
- Prover: Komputer yang bertugas membuat bukti kriptografi (STARK proof) untuk membuktikan keabsahan transaksi dalam sebuah blok.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Sejarah Singkat Starknet
Starknet dikembangkan oleh StarkWare Industries, sebuah perusahaan teknologi Israel yang didirikan pada tahun 2018. Beberapa pendiri kunci StarkWare Industries termasuk:
- Eli Ben-Sasson: Pernah menjadi profesor di Technion - Israel Institute of Technology dan salah satu pendiri cryptocurrency Zcash.
- Uri Kolodny
- Michael Riabzev
- Alessandro Chiesa
Produk pertama StarkWare adalah StarkEx, solusi penskalaan terizinkan (permissioned) yang menggunakan teknologi zk-STARK yang sama dengan Starknet.
StarkEx diluncurkan pada tahun 2020 dan digunakan oleh platform perdagangan derivatif terdesentralisasi dYdX dan L2 Immutable X.
Starknet sendiri diluncurkan pada bulan November 2021, menandakan dimulainya jaringan L2 publik mereka. Token STRK menyusul kemudian dan baru mulai tersedia untuk publik pada bulan Februari 2024.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Pembaruan Terbaru Starknet Menghadirkan StarkGate 2.0 di Mainnet
Starknet Mulai Tanggapi Masalah Airdrop Token STRK
Sukses dan Kontroversial: Starknet Distribusikan Token Melalui Airdrop
Starknet (STRK) dan eTukTuk (TUK) Malah Terbang di Saat Pasar Turun
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.