Bittime - Dunia kripto tengah diramaikan dengan perbincangan mengenai Bitcoin Halving, peristiwa penting yang jadwalnya kini diprediksi terjadi lebih cepat dari perkiraan semula. Hal ini menarik perhatian para investor dan penggiat kripto, tak terkecuali di Indonesia.
Meme Bitcoin Halving 4/20 dan Realita April Pertengahan
Sebelumnya, beredar spekulasi bahwa Bitcoin Halving akan berlangsung pada tanggal 20 April 2024 (4/20) - tanggal yang populer di kalangan penggemar ganja. Spekulasi ini didasari keinginan untuk menyelaraskan perayaan Halving dengan hari tersebut. Namun, prediksi tersebut kini harus diubah.
Melonjaknya minat investor terhadap Bitcoin ETF (Exchange Traded Fund) dan reli harga Bitcoin yang terjadi beberapa waktu lalu, menyebabkan perkiraan tanggal Halving menjadi lebih cepat, yaitu sekitar pertengahan April 2024.
Berita ini mungkin mengecewakan sebagian pihak yang mengharapkan kebetulan tanggal 4/20. Namun, di sisi lain, pergeseran jadwal ini justru menjadi indikator positif yang mencerminkan optimisme para trader.
Cek Market Crypto Hari Ini:
BTC/IDR | SOL/IDR |
ETH/IDR | USDT/IDR |
DOGE/IDR | ARB/IDR |
Alasan Bitcoin Halving Terjadi Lebih Cepat dari Perkiraan!
Mengapa jadwal Halving bisa berubah? Hal ini terkait dengan mekanisme jaringan Bitcoin yang memiliki keterbatasan ruang blok. Tidak seperti prediksi berdasarkan tanggal, Bitcoin Halving justru dijadwalkan berdasarkan pencapaian ketinggian blok (block height) tertentu.
Saat ini, jaringan Bitcoin telah mencapai ketinggian blok 834.194 (per 12 Maret 2024). Bitcoin Halving diperkirakan terjadi setelah jaringan memproses transaksi yang tercatat pada blok ke-840.000.
Setiap blok dalam jaringan Bitcoin memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 2.700 transaksi. Artinya, ketika terjadi peningkatan aktivitas transaksi secara signifikan, seperti saat harga mencapai rekor tertinggi, koreksi mendadak pasca reli, crash bursa kripto besar, atau lonjakan harga beruntun, jaringan akan menghadapi lonjakan transaksi yang perlu diproses.
Sebagai gambaran, menurut data CoinGecko, rata-rata volume harian transaksi Bitcoin hingga 14 Februari 2024 adalah $24 miliar. Volume transaksi tertinggi tercatat pada 11 Januari 2024, yaitu sekitar $52 miliar, bertepatan dengan dimulainya perdagangan 10 pengajuan ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.
Setelahnya, volume transaksi sempat menurun karena tekanan jual yang dipicu oleh penarikan dana dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Dalam skema kerja Bitcoin-backed ETF, ketika investor menebus kepemilikan mereka, penerbit ETF akan mengembalikan dana tunai dan menjual Bitcoin yang menjadi underlying asset.
Analis JP Morgan, Nikolaos Panigirtzoglou, memperkirakan bahwa hingga akhir Januari 2024, penarikan dari GBTC telah mencapai $4.3 miliar sejak proses konversi menjadi spot Bitcoin ETF.
Namun, sejak pertengahan Februari 2024, rata-rata volume harian transaksi Bitcoin kembali meningkat menjadi $40 miliar. Bahkan, jika melihat rata-rata harian sejak awal Maret 2024, ketika Bitcoin mulai bergerak menuju rekor tertinggi sejak 2021, angkanya mencapai $52 miliar. Lonjakan volume transaksi harian terbesar terjadi pada Rabu, 6 Maret 2024, sehari setelah berita rekor tertinggi Bitcoin. Pada hari tersebut, nilai transaksi Bitcoin yang berpindah tangan nyaris mencapai $1 triliun.
Dampak Bitcoin Halving: Pasokan Berkurang, Harga Berpotensi Naik?
Bitcoin Halving adalah peristiwa yang dijadwalkan terjadi setiap 210.000 blok (sekitar 4 tahun sekali) pada jaringan Bitcoin. Dalam peristiwa ini, hadiah (reward) yang diberikan kepada penambang Bitcoin untuk setiap blok yang berhasil diverifikasi akan dipotong setengah.
Saat ini, hadiah penambangan Bitcoin adalah 6.25 BTC per blok. Setelah Halving, hadiah akan berkurang menjadi 3.125 BTC per blok.
Penurunan hadiah penambangan ini berdampak pada berkurangnya pasokan Bitcoin baru yang beredar. Dengan permintaan yang konstan atau bahkan meningkat, peristiwa ini berpotensi mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Namun, perlu dicatat bahwa hubungan antara Halving dan kenaikan harga bukanlah hal yang pasti. Beberapa faktor lain seperti regulasi pemerintah, sentimen pasar global, dan inovasi teknologi blockchain turut mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
Harga Bitcoin BTC/IDR Hari Ini
Sumber: Bittime.com
Pada 12 Maret 2024, harga Bitcoin BTC/IDR berada di level Rp1.132.973.840 per koin, naik 1,16% dalam 24 jam.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Peluang dan Tantangan Pasca Bitcoin Halving
Peluang Bagi Investor:
- Potensi Kenaikan Harga: Seperti yang disinggung sebelumnya, pengurangan pasokan Bitcoin baru akibat Halving berpotensi memicu kenaikan harga. Investor yang telah mengakumulasi Bitcoin sebelum Halving mungkin akan menikmati keuntungan jika harga mengalami peningkatan.
- Meningkatnya Minat Institusional: Seiring dengan potensi kenaikan harga dan stabilitas jaringan yang semakin terjaga pasca-Halving, minat investor institusional terhadap Bitcoin diprediksi akan semakin meningkat. Hal ini dapat memicu peningkatan likuiditas dan adopsi Bitcoin secara lebih luas.
- Diversifikasi Portofolio: Bitcoin dapat menjadi instrumen investasi yang menarik untuk diversifikasi portofolio. Aset kripto ini menawarkan karakteristik yang unik, seperti tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter dan inflasi.
Baca Juga: CryptoPunk Terjual $16 Juta: Era Pasar NFT Telah Kembali?
Tantangan yang Perlu Diwaspadai:
- Volatilitas Harga: Meskipun berpotensi mengalami kenaikan jangka panjang, harga Bitcoin dikenal dengan sifat volatilitasnya yang tinggi. Fluktuasi harga yang tajam dapat merugikan investor, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan volatilitas pasar kripto.
- Ketatnya Regulasi: Seiring dengan meningkatnya popularitas Bitcoin, regulasi dari pemerintah berbagai negara terhadap aset kripto pun semakin ketat. Regulasi yang terlalu ketat dapat menghambat pertumbuhan ekosistem kripto dan berdampak negatif terhadap harga Bitcoin.
- Dominasi Penambang Besar: Proses penambangan Bitcoin semakin terpusat di tangan perusahaan-perusahaan penambangan besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi jaringan Bitcoin dan potensi manipulasi harga.
Kesimpulan
Bitcoin Halving merupakan peristiwa penting yang berdampak signifikan terhadap masa depan Bitcoin. Para investor dan pelaku bisnis kripto di Indonesia perlu cermat mempertimbangkan peluang dan tantangan yang menyertai peristiwa ini. Dengan persiapan yang matang dan strategi investasi yang tepat, Bitcoin Halving berpotensi menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan adopsi Bitcoin yang lebih luas di Indonesia.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Membeli Bitcoin (BTC) di Bittime
Kamu bisa beli dan jual Bitcoin (BTC) dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Bitcoin (BTC) tersedia di Bittime dengan market pair BTC/IDR. Untuk bisa beli BTC/IDR di Bittime pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan lengkap cara beli Bitcoin (BTC) di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Harga BTC (Bitcoin) Melejit 10%, Pencapaian Harian Terbaik Sejak Oktober 2023
Beli ETH: Borongan Besar Transaksi 97,276 ETH Bikin Geger Komunitas Kripto
Beli USDT: Stablecoin yang Capai Market Cap $100 Miliar
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.