Bittime - Bitcoin, mata uang kripto pertama dan terbesar di dunia, masih menyimpan banyak rahasia. Salah satunya adalah identitas penciptanya, yang dikenal dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Siapakah dia sebenarnya? Di mana dia tinggal? Apa motivasinya? Pertanyaan-pertanyaan ini belum terjawab hingga kini.
Analisis Ahli
Namun, baru-baru ini, sebuah analisis email yang diklaim berasal dari Satoshi Nakamoto telah mengungkap beberapa fakta menarik tentang perjalanan awal Bitcoin dan kontroversi seputar klaim kepemilikan atas aset tersebut.
Analisis ini dilakukan oleh Patrick Madden, seorang saksi ahli dalam kasus pengadilan antara Crypto Open Patent Alliance (COPA) dan Craig Wright, yang mengaku sebagai Satoshi Nakamoto.
Email-email tersebut merupakan bagian dari bukti yang diserahkan oleh Wright dalam persidangan, yang bertujuan untuk membuktikan bahwa dia adalah pencipta Bitcoin.
Namun, COPA, sebuah organisasi nirlaba yang beranggotakan perusahaan-perusahaan kripto, menantang klaim Wright dan menuduhnya melakukan pemalsuan dokumen.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Satoshi Bertukar Informasi
Dalam email-email tersebut, terlihat adanya pertukaran informasi antara Satoshi Nakamoto dan Martti Malmi, seorang pengembang kunci dalam proyek Bitcoin awal.
Mereka membahas tentang pengembangan fitur, antarmuka pengguna, dan strategi untuk meningkatkan keterlibatan pengguna harian. Email-email tersebut juga mengungkap tahap awal proyek Bitcoin dan pencarian kasus penggunaan yang kuat.
Berdasarkan analisis Madden, email-email tersebut menunjukkan bahwa Satoshi Nakamoto kemungkinan mulai mengembangkan Bitcoin pada Januari 2008 dan kemungkinan berbasis di AS, meskipun berpura-pura beroperasi dari Inggris.
Hal ini terlihat dari penggunaan istilah bahasa Inggris dan slang Amerika, serta pengaturan waktu sistem, yang merupakan bagian dari strategi untuk menyembunyikan lokasinya yang sebenarnya.
Satoshi Nakamoto menghilang dari dunia kripto pada tahun 2011, tanpa meninggalkan jejak. Sejak saat itu, banyak orang yang mengklaim sebagai Satoshi Nakamoto, termasuk Wright, yang mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap komunitas kripto yang tidak setuju dengan klaimnya.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Kasus COPA vs Craig Wright Dimulai
Kasus pengadilan COPA vs. CSW, yang dimulai pada tahun 2024, mengenai sengketa hak kekayaan intelektual atas Bitcoin, telah menjadi sorotan media. Wright, yang didukung oleh penasihat hukumnya, telah mengajukan sejumlah dokumen, termasuk email-email yang diklaim berasal dari Satoshi Nakamoto, untuk mendukung klaimnya.
Namun, tim hukum COPA, yang dipimpin oleh Jonathan Hough, telah menyoroti perbedaan dalam timestamp dan konten email-email tersebut, yang menunjukkan kemungkinan pemalsuan oleh Wright. COPA juga telah menolak tawaran penyelesaian dari Wright sebagai ‘hard pass.’
Persidangan telah melibatkan pemeriksaan silang Wright dan pengawasan terhadap dokumen keuangan yang diduga ditanggal balikkan, dengan melibatkan ahli forensik digital. Kredibilitas Wright telah tercoreng ketika Mahkamah Agung Inggris menolak banding terakhirnya dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Peter McCormack, seorang pembawa acara podcast kripto.
Sementara itu, hasil kasus COPA bisa memiliki dampak besar bagi Bitcoin, terutama mengenai klaim hak cipta atas aset tersebut. Jika Wright terbukti sebagai Satoshi Nakamoto, dia bisa mengklaim hak atas kode sumber, paten, dan merek dagang Bitcoin. Namun, jika Wright terbukti berbohong, dia bisa menghadapi sanksi hukum dan reputasi yang buruk.
Persidangan dijadwalkan ditutup pada pertengahan Maret 2024, dengan argumen terakhir sedang dibuat mengenai dugaan pemalsuan Wright dalam email-email yang diklaim berasal dari Satoshi Nakamoto.
Analisis email tersebut telah mempersempit detail operasional dari pendiri misterius Bitcoin, menunjukkan bahwa Satoshi Nakamoto adalah satu-satunya pelaku yang berbasis di AS. Namun, apakah ini cukup untuk mengungkap identitasnya yang sebenarnya? Atau apakah ini hanya akan menambah misteri yang belum terpecahkan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Belajar Panduan Lengkap Cara Beli Crypto di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Identitas Satoshi Nakamoto: Mungkinkah Hal Finney?
Bitcoin Bukan Investasi? Ini Kata Satoshi Nakamoto
Dua Orang Ini Bongkar Identitas Pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.