Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melakukan transaksi besar-besaran dengan Bitcoin yang disita dari kasus peretasan bursa kripto Bitfinex pada tahun 2016. Dalam waktu kurang dari dua jam, pemerintah AS memindahkan Bitcoin senilai hampir $923 juta (sekitar Rp 14,5 triliun) ke alamat yang tidak diketahui.
Dilansir dari CoinSauce, transaksi ini terdiri dari empat tahap yang melibatkan dua dompet yang berbeda. Dompet pertama, yang dikenal sebagai dompet Bitfinex Hacker 1, memulai proses dengan mengirimkan 1 BTC ke alamat lain. Kemudian, dompet ini mengosongkan sisa isinya, yaitu 2.817 BTC (sekitar Rp 44,2 miliar), ke alamat yang sama.
Dompet kedua, yang disebut dompet Bitfinex Hacker 2, melakukan hal yang sama. Dompet ini mengirimkan 0,01 BTC (sekitar Rp 157 ribu) ke alamat lain, dan kemudian mengirimkan 12.300 BTC (sekitar Rp 193,1 miliar) ke alamat yang sama. Alamat penerima ini kemudian membagi Bitcoin tersebut ke beberapa alamat lain yang tidak diketahui.
Tujuan Pemindahan Bitcoin
Belum diketahui apa tujuan dan motif di balik transaksi ini. Pemerintah AS belum memberikan keterangan resmi mengenai hal ini. Namun, spekulasi muncul bahwa pemerintah AS mungkin ingin menjual Bitcoin tersebut di pasar atau menggunakannya untuk operasi rahasia.
Kasus peretasan Bitfinex adalah salah satu insiden keamanan terbesar dalam sejarah kripto. Pada Agustus 2016, peretas berhasil mencuri sekitar 120.000 BTC (sekitar Rp 1,9 triliun saat itu) dari bursa kripto Bitfinex. Peretas ini kemudian memindahkan Bitcoin tersebut ke beberapa dompet yang berbeda.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Salah satu tersangka utama dalam kasus ini adalah Ilya Lichtenstein, seorang warga negara Israel yang ditangkap oleh pihak berwenang AS pada November 2020. Ia diduga terlibat dalam pencucian uang dan penipuan dengan menggunakan Bitcoin yang dicuri dari Bitfinex. Ia juga diduga berkolaborasi dengan Heather Morgan, seorang warga negara AS yang juga ditangkap pada bulan yang sama.
Kesimpulan
Bitfinex sendiri telah berupaya untuk memulihkan Bitcoin yang hilang dengan menawarkan hadiah kepada siapa saja yang dapat memberikan informasi atau membantu mengembalikan aset tersebut. Pada Februari 2019, Bitfinex mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil memulihkan sekitar 27,7 BTC (sekitar Rp 435 juta saat itu) dari pemerintah AS, yang merupakan bagian dari Bitcoin yang disita dari Lichtenstein dan Morgan.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Cara Beli Bitcoin (BTC) di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Bitcoin (BTC) tersedia di Bittime dalam pairing BTC IDR dan BTC USDT. Untuk bisa beli BTC to IDR dan BTC to USDT di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet.
Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi. Belajar Panduan Lengkap Cara Beli BTC di Bittime.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Analisis Bitcoin: Pengaruh Pemilu Amerika Serikat Terhadap Harga Bitcoin
Naik Pesat, Harga Bitcoin Tembus 50 Ribu Dollar Amerika
Apa Itu Wrapped Bitcoin (WBTC)? Menjembatani Bitcoin ke Dunia DeFi
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.