Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Bitcoin, aset kripto paling populer di dunia, terus menunjukkan perkembangan yang mengesankan. Meski mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, Bitcoin tetap menjadi primadona bagi para investor dan spekulator yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar kripto. Namun, apa saja faktor-faktor yang memengaruhi harga Bitcoin? Dan bagaimana cara menganalisisnya dengan tepat?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita perlu memahami konsep on-chain, yaitu analisis data yang berasal dari jaringan blockchain Bitcoin itu sendiri. Dengan menggunakan metrik on-chain, kita bisa mendapatkan wawasan tentang perilaku dan sentimen pasar, serta faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga Bitcoin.
Salah satu ahli on-chain yang terkenal adalah Matt dari LookIntoBitcoin, sebuah situs yang menyediakan berbagai alat dan grafik on-chain untuk Bitcoin. Matt sering membagikan analisisnya melalui akun Twitter-nya, @matt__btc, yang diikuti oleh lebih dari 100 ribu pengikut. Dalam beberapa tweet-nya, Matt menyoroti beberapa faktor penting yang memengaruhi harga Bitcoin, baik dari sisi makroekonomi maupun on-chain.
Pengaruh Pasokan M2 Money Global terhadap Bitcoin
Salah satu faktor makroekonomi yang berpengaruh terhadap harga Bitcoin adalah pasokan uang M2 global, yaitu jumlah uang yang beredar dalam suatu ekonomi, termasuk uang tunai, tabungan, deposito, dan instrumen keuangan lainnya yang mudah diubah menjadi uang tunai. Pasokan uang M2 global merupakan indikator likuiditas yang tersedia dalam suatu ekonomi, yang bisa memicu inflasi atau deflasi.
Menurut Matt, ada hubungan antara ekspansi pasokan uang M2 global dan siklus bullish Bitcoin. Dalam grafik yang dibagikannya, Matt menunjukkan bahwa periode peningkatan eksponensial dalam pasokan uang M2 global, seperti yang terjadi pada tahun 2008 dan 2020, telah bersamaan dengan siklus bullish Bitcoin, yaitu periode di mana harga Bitcoin terus meningkat secara signifikan.
Matt menjelaskan bahwa hal ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan pencetakan uang yang meningkat pasca-krisis keuangan global dan pandemi COVID-19 telah mendorong investor menuju Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Bitcoin, yang memiliki pasokan maksimal sebanyak 21 juta koin, dianggap sebagai aset yang deflasi dan tahan terhadap devaluasi.
Sebaliknya, ketika pasokan uang M2 global mulai mencapai titik puncaknya atau menurun, menandakan penurunan likuiditas, Bitcoin secara historis telah menemukan titik terendahnya, yaitu periode di mana harga Bitcoin cenderung stagnan atau menurun. Pola ini menggarisbawahi pentingnya kondisi makroekonomi dalam membentuk lanskap kripto. Inilah tempat di mana Bitcoin muncul sebagai penerima manfaat dari pergeseran kebijakan moneter global.
Baca Juga Cara Beli Crypto:
Metrik On-Chain: MVRV Z-Score dan Harga Realisasi
Selain faktor makroekonomi, harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh faktor on-chain, yaitu data yang berasal dari jaringan blockchain Bitcoin itu sendiri. Salah satu metrik on-chain yang populer adalah MVRV Z-score, yang mengukur nilai pasar Bitcoin (market value) terhadap nilai yang direalisasikan (realized value).
Nilai pasar Bitcoin adalah jumlah total harga Bitcoin yang beredar saat ini, sedangkan nilai yang direalisasikan adalah jumlah total harga Bitcoin pada saat terakhir kali berpindah tangan. Dengan membandingkan kedua nilai ini, MVRV Z-score membantu mengidentifikasi periode overvaluasi atau undervaluasi Bitcoin.
Menurut Matt, MVRV Z-score telah menunjukkan pola yang menarik sejak awal tahun 2020. Dalam grafik yang dibagikannya, Matt menunjukkan bahwa MVRV Z-score telah mencapai puncak yang lebih rendah pada setiap siklus bullish Bitcoin, yaitu pada tahun 2011, 2013, 2017, dan 2021. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Bitcoin semakin matang dengan volatilitas dan hasil yang merosot, sesuai dengan tren lebih luas dari pertumbuhan dan adopsi Bitcoin.
Matt menjelaskan bahwa hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga Bitcoin yang lebih lambat dibandingkan dengan siklus sebelumnya menunjukkan pasar yang lebih stabil dan matang, dengan sebagian besar Bitcoin dipegang jangka panjang dan tidak tunduk pada perdagangan yang sering. Hal ini juga mencerminkan peningkatan permintaan dan penggunaan Bitcoin sebagai aset digital yang berharga, bukan sekadar spekulasi.
Cek Harga Crypto Hari Ini:
Selain MVRV Z-score, metrik on-chain lain yang relevan adalah harga yang direalisasikan (realized price), yaitu rata-rata tertimbang dari harga Bitcoin pada saat terakhir kali berpindah tangan. Harga yang direalisasikan mencerminkan nilai yang disepakati oleh pembeli dan penjual Bitcoin, serta menghilangkan dampak dari pergerakan harga jangka pendek yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti sentimen, berita, atau manipulasi.
Menurut Matt, harga yang direalisasikan Bitcoin telah menunjukkan tren naik yang stabil sejak awal tahun 2020, bahkan ketika harga pasar Bitcoin mengalami koreksi yang tajam, seperti yang terjadi pada Maret 2020 dan Mei 2021. Hal ini menunjukkan bahwa investor Bitcoin tetap optimis dan tidak tergoda untuk menjual Bitcoin mereka meskipun menghadapi tekanan pasar.
Matt menjelaskan bahwa hal ini menunjukkan bahwa harga yang direalisasikan Bitcoin merupakan indikator yang lebih andal untuk menilai nilai intrinsik Bitcoin daripada harga pasar Bitcoin, yang cenderung lebih fluktuatif dan dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Harga yang direalisasikan Bitcoin juga menunjukkan tingkat dukungan yang kuat bagi Bitcoin, yang bisa menjadi dasar untuk tren naik yang berkelanjutan.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Bitcoin Futures dan Bitcoin Options: Kontrak Keuangan Bitcoin, Apa Perbedaannya?
Mining Bitcoin vs Validasi Transaksi Bitcoin
Strategi Trading Bitcoin: Cara Menghasilkan Uang dari Bitcoin
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.