Cek Market Crypto Hari Ini:
Bittime - Aset kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya, Bitcoin (BTC), kembali mencetak rekor baru dengan menembus level $50,000 (Rp 788,7 juta) per koin pada hari Senin (12/2).
Ini merupakan harga tertinggi Bitcoin sejak tahun 2021, yang dipicu oleh faktor-faktor seperti ETF Bitcoin, halving, dan akumulasi jangka panjang.
Faktor Kenaikan Harga Bitcoin
Salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga Bitcoin adalah adanya ETF Bitcoin yang mendapat persetujuan regulasi di AS bulan lalu. ETF Bitcoin adalah produk investasi yang melacak harga Bitcoin dan diperdagangkan di bursa saham.
Menurut data dari CoinShares, sebuah perusahaan analisis kripto, ETF Bitcoin mencatat arus masuk bersih sebesar $1,1 miliar (Rp 17,4 triliun) minggu lalu. Sejak diluncurkan, ETF Bitcoin telah mengalami arus masuk sebesar $2,8 miliar (Rp 44,1 triliun).
Beberapa ETF Bitcoin yang populer di AS antara lain adalah Fidelity Bitcoin ETF, BlackRock Bitcoin ETF, dan Grayscale Bitcoin ETF. Ketiga ETF ini memiliki aset di bawah pengelolaan (AUM) masing-masing sebesar $3 miliar (Rp 47,3 triliun), $3,15 miliar (Rp 49,5 triliun), dan $4.83 miliar (Rp 75,9 triliun).
Baca Juga: Cara Membeli & Menjual Altcoin: Mudah & Sederhana
Halving Bitcoin Jadi Pemicu Kenaikan BTC
Faktor lain yang mendukung kenaikan harga Bitcoin adalah halving Bitcoin yang akan terjadi pada bulan April. Halving Bitcoin adalah peristiwa di mana reward per blok yang diberikan kepada penambang Bitcoin berkurang menjadi setengahnya.
Halving Bitcoin bertujuan untuk mengendalikan inflasi Bitcoin dan menjaga kelangkaannya. Halving Bitcoin terjadi setiap empat tahun sekali. Halving terakhir terjadi pada tahun 2020, di mana reward per blok turun dari 12.5 bitcoin menjadi 6.25 bitcoin.
Halving tahun 2024 akan membuat reward per blok menjadi 3.125 bitcoin. Hal ini akan mengurangi pasokan Bitcoin baru yang masuk ke pasar, yang berpotensi meningkatkan harga Bitcoin jika permintaan tetap tinggi.
Akumulasi Jangka Panjang
Faktor ketiga yang berkontribusi terhadap kenaikan harga Bitcoin adalah adanya akumulasi jangka panjang oleh investor. Akumulasi jangka panjang adalah strategi di mana investor membeli dan menyimpan Bitcoin untuk jangka waktu yang lama, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek.
Akumulasi jangka panjang menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek Bitcoin di masa depan. Menurut penulis Crypto Is Macro Now, Noelle Acheson, akumulasi jangka panjang telah terlihat sejak beberapa waktu.
“Kenaikan akumulasi Bitcoin dalam beberapa hari terakhir mungkin merupakan hasil dari kesadaran Bitcoin yang terus menyebar, didorong oleh mesin pemasaran ETF,” tulis Acheson dalam sebuah artikel.
Acheson juga menambahkan bahwa “Bitcoin tidak hanya bertahan; itu berkembang.”
Baca juga:
Cara Beli BTC | Cara Beli JUP |
Cara Beli ETH | Cara Beli DOGE |
Cara Beli PYTH | Cara Beli SOL |
Analis Kripto Prediksi Harga Bitcoin Naik Lagi
Dengan berbagai faktor yang mendukung, Bitcoin memiliki potensi untuk terus meningkat harganya di tahun 2024. Beberapa analis bahkan memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai $63,500 per koin pada akhir tahun ini.
Salah satu analis yang optimis adalah Tom Lee, pendiri dan kepala penelitian Fundstrat Global Advisors. Lee mengatakan bahwa Bitcoin memiliki korelasi positif dengan S&P 500, indeks saham utama di AS, yang juga mencapai rekor tertinggi baru-baru ini.
“Bitcoin adalah aset berisiko, jadi ketika investor merasa lebih percaya diri, mereka cenderung membeli Bitcoin,” kata Lee dalam sebuah wawancara dengan CNBC dikutip dari Blockworks.
Lee juga mengatakan bahwa Bitcoin memiliki korelasi negatif dengan dolar AS, yang berarti bahwa pelemahan dolar akan menguntungkan Bitcoin. Lee menilai bahwa dolar AS akan melemah seiring dengan stimulus fiskal dan moneter yang dilakukan pemerintah AS untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Kami pikir dolar AS akan melemah secara signifikan tahun ini, dan itu akan menjadi dorongan besar bagi Bitcoin,” kata Lee.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Bitcoin Halving: Apa Itu dan Kapan Terjadinya?
Apa yang Akan Terjadi pada Jaringan Bitcoin Setelah Halving?
Beli Bitcoin vs ETF Bitcoin Spot, Mana yang Lebih Untung?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.