Bittime - Polemik mewarnai industri kripto menyusul langkah kontroversial Energy Information Administration (EIA), lembaga pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas data energi.
EIA baru-baru ini mewajibkan para penambang Bitcoin di AS untuk menyerahkan informasi sensitif terkait operasi mereka dalam waktu 10 hari. Kegagalan mematuhi ultimatum ini dapat berujung pada denda harian sebesar $10.000, memicu reaksi keras dari para pelaku industri.
Cek Market Crypto Hari Ini:
Data yang Dibidik Energy Information Administration (EIA)
EIA secara spesifik meminta pelaporan rinci mengenai lokasi penambangan, tingkat konsumsi energi, serta identitas pemasok energi yang digunakan.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran lingkungan yang kian marak terkait proses penambangan Bitcoin, yang memang dikenal intensif terhadap penggunaan energi.
Pemerintah AS berniat mengumpulkan data guna mengukur dan menganalisis dampak lingkungan dari aktivitas penambangan Bitcoin.
Penolakan Keras dari Industri
Kebijakan Energy Information Administration (EIA) menuai kritik pedas dari para pelaku industri kripto. Dennis Porter, CEO Satoshi Action Fund, menyatakan ketidaksetujuannya, menganggap langkah ini tidak tepat dan memberatkan industri yang sedang berkembang.
Porter justru menekankan potensi inovasi penambangan Bitcoin dalam bidang pengelolaan dan distribusi energi. Ia percaya dengan keterbukaan data, industri dapat menunjukkan dampak positif aktivitas penambangan terhadap jaringan listrik, perekonomian, bahkan kelestarian lingkungan.
Satoshi Action Fund sebelumnya berkolaborasi dengan Brad Jones, mantan CEO ERCOT, untuk membuktikan bahwa penambangan Bitcoin justru berpotensi mengurangi emisi gas metana. Argumen yang cukup mengejutkan, namun menunjukkan upaya industri dalam menyoroti dampak positif mereka.
Strategi Melawan Energy Information Administration (EIA)
Meskipun belum secara gamblang mengumumkan langkah konkret, Satoshi Action Fund bersama tokoh-tokoh kunci industri blockchain bertekad untuk menentang kebijakan EIA. Fokus mereka saat ini ialah menyusun strategi untuk mendemonstrasikan kontribusi positif penambangan Bitcoin terhadap jaringan listrik AS.
Di sisi lain, para pemimpin dari Texas Blockchain Council dan Chamber of Digital Commerce memberikan saran alternatif kepada EIA. Alih-alih memaksa perusahaan swasta menyerahkan data, mereka mendesak EIA untuk memodernisasi infrastruktur energi AS yang memang sudah ketinggalan zaman. Mereka menganggap kebijakan EIA memiliki motif politis dan melampaui wewenang.
Dampak Potensial Kebijakan Energy Information Administration (EIA)
Kebijakan EIA dikhawatirkan dapat membawa dampak negatif bagi industri kripto AS, seperti:
- Penurunan investasi: Ketidakpastian regulasi dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi di industri kripto AS.
- Migrasi penambang: Penambang Bitcoin mungkin pindah ke negara lain dengan regulasi yang lebih ramah.
- Kenaikan harga Bitcoin: Biaya penambangan yang meningkat dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin.
Hancurnya Masa Depan Mining Bitcoin di AS?
Perkembangan lanjutan dari perdebatan ini masih dinantikan. Akankah EIA melunak atau industri kripto yang berhasil memenangkan penentangan mereka?
Situasi ini membuat gambaran mengenai ketegangan yang terjadi antara pemerintah dan industri blockchain. Diyakini bahwa ini baru awal dari perdebatan panjang yang akan terus membentuk lanskap regulasi dunia kripto.
Masa depan regulasi dan dampak kebijakan ini terhadap industri masih diselimuti ketidakpastian. Para pelaku industri dan investor kripto di seluruh dunia menaruh perhatian besar pada perkembangan situasi ini.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu Comtech Gold (CGO)? Bagaimana Cara Kerja dan Keuntungannya
Cara Membangun Mining Rig: Pasif Income dari Cryptocurrency yang Masih Bikin Untung?
Apa Itu Automated Crypto Trading? Cara Kerja dan Keuntungan yang Diberikan
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.