Reverse ICO bisa berarti perusahaan mengeluarkan token untuk mewakili aset atau layanan yang sudah ada. Untuk lebih lengkapnya simak artikel ini.
Pengertian Reverse ICO
Reverse ICO adalah proses di mana perusahaan yang sudah ada, terutama perusahaan tradisional di luar dunia kripto, memutuskan untuk meluncurkan token kripto atau memanfaatkan teknologi blockchain dalam bisnis mereka.
Berbeda dengan ICO (Initial Coin Offering) di mana startup blockchain memperoleh dana melalui penjualan token untuk membangun proyek baru, dalam reverse ICO, perusahaan yang sudah mapan menggunakan teknologi blockchain untuk memperluas model bisnis mereka atau memperkenalkan inovasi baru.
Reverse ICO bisa berarti perusahaan mengeluarkan token untuk mewakili aset atau layanan yang sudah ada, atau memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi atau transparansi operasional mereka.
Contoh Reverse ICO
Ripple (XRP)
Ripple Labs, perusahaan teknologi pembayaran yang didirikan pada tahun 2012, melakukan reverse ICO dengan meluncurkan token kripto XRP.
Awalnya, Ripple fokus pada pengembangan protokol pembayaran antarbank menggunakan teknologi blockchain.
Namun, dengan meluncurkan XRP, Ripple ingin meningkatkan likuiditas lintas perbatasan dan memfasilitasi transaksi keuangan yang lebih cepat dan murah.
XRP digunakan sebagai mata uang jembatan dalam jaringan Ripple, memungkinkan transfer nilai secara instan antar berbagai mata uang fiat dan kripto.
Baca Juga: Memahami Kehadiran Initial Dex Offering (IDO) sebagai Alternatif ICO
Kakao (Klaytn)
Kakao, perusahaan teknologi Korea Selatan yang terkenal karena aplikasi pesan instannya, KakaoTalk, juga melakukan reverse ICO dengan meluncurkan platform blockchain bernama Klaytn.
Kakao memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengembangkan layanan baru dan meningkatkan ekosistem bisnisnya.
Klaytn bertujuan untuk menyediakan infrastruktur blockchain yang ramah pengguna untuk aplikasi konsumen dan bisnis, dengan fokus pada masalah skalabilitas, keamanan, dan keandalan.
IBM (World Wire)
IBM, perusahaan teknologi global yang sudah mapan, juga melakukan langkah ke arah blockchain dengan meluncurkan platform World Wire.
Platform ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk memfasilitasi pembayaran lintas perbatasan yang lebih cepat dan hemat biaya.
Dengan meluncurkan platform ini, IBM bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan pembayaran lintas perbatasan yang ditawarkan kepada kliennya, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam sistem pembayaran global.
Reverse ICO memberikan perusahaan tradisional kesempatan untuk memanfaatkan potensi teknologi blockchain dalam bisnis mereka yang sudah mapan.
Dengan meluncurkan token atau platform blockchain, perusahaan dapat mengakses pasar baru, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkenalkan inovasi yang mengubah industri.
Hal ini menunjukkan bahwa teknologi blockchain tidak hanya relevan bagi startup kripto, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam transformasi bisnis secara luas.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Flow: Platform Blockchain untuk Web3 dan Metaverse Terbuka
Virtual Private Network (VPN) dalam Cryptocurrency
Apa Itu Polyhedra Network (POLY)? Analisis Fundamental Polyhedra Network (POLY)
Mengenal Istilah Validator dalam Cryptocurrency
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.