Dunia cryptocurrency terkenal dengan fluktuasi harga yang tinggi dan sulit diprediksi. Namun, ada solusi untuk itu: USDT, atau lebih dikenal sebagai Tether, sebuah stablecoin yang dirancang untuk mengatasi ketidakstabilan tersebut. Tapi apa sebenarnya USDT dan bagaimana cara kerjanya?
Memahami USDT: Konsep Stablecoin
USDT atau Tether adalah stablecoin, jenis cryptocurrency unik yang dirancang untuk mengurangi volatilitas yang biasa terjadi pada aset digital.
Tidak seperti mata uang digital lainnya yang fluktuatif, stablecoin seperti USDT mengikat nilainya ke aset nyata, seperti mata uang fiat atau komoditas seperti logam mulia.
Mekanisme Stabilitas USDT
Stabilitas USDT berasal dari kerangka operasinya yang kokoh, menawarkan para trader tempat berlin yang dapat diprediksi di tengah lanskap crypto yang bergejolak. Stabilitas ini didukung oleh cadangan dan mekanisme penerbitan yang kuat yang dikelola dengan cermat oleh Tether.
Pada dasarnya, stabilitas USDT berasal dari kumpulan cadangan yang beragam yang dijaga dengan cermat oleh Tether. Cadangan ini terdiri dari campuran obligasi pemerintah AS (US Treasurys), cadangan tunai, dan aset lainnya, yang memastikan dasar yang kuat untuk nilai stablecoin.
Kustodian vs. Non-Kustodian
Untuk menyimpan USDT, trader dapat memilih antara penyimpanan kustodian dan non-kustodian, masing-masing dengan kelebihannya sendiri.
Penyimpanan kustodian menawarkan akses langsung ke peluang trading, sehingga memudahkan pengelolaan posisi dengan cepat. Sebaliknya, opsi non-kustodian, terutama di bursa terdesentralisasi, mengutamakan keamanan dan kepercayaan, meskipun dengan kumpulan likuiditas yang lebih kecil.
Selain itu, trader dapat memilih metode penyimpanan panas atau dingin, masing-masing sesuai dengan tingkat risiko dan preferensi kenyamanan yang berbeda.
Menghadapi Risiko dan Tantangan
Meskipun menarik, USDT tidak luput dari risiko dan kontroversi. Yang paling utama adalah ketidakjelasan seputar praktik cadangan dan penerbitan Tether. Meskipun Tether telah berusaha untuk memberikan sertifikasi berkala atas cadangannya, tidak adanya audit menyeluruh telah menimbulkan kecurigaan di komunitas crypto.
Lebih lanjut, insiden masa lalu, seperti tuduhan salah kelola dana dan perselisihan regulasi, telah membayangi reputasi USDT. Dari penyelidikan NYAG tentang penyelewengan dana hingga ketidakpastian regulasi yang terus-menerus, USDT telah menghadapi berbagai badai.
Penggunaan Umum USDT
Meskipun demikian, USDT tetap menjadi landasan ekosistem cryptocurrency, menawarkan stabilitas, likuiditas, dan fleksibilitas kepada trader di seluruh dunia. Perannya melampaui sekadar stabilitas harga, tetapi juga meluas ke berbagai aspek operasi crypto.
Sebagai penyimpan nilai yang stabil, USDT memungkinkan trader untuk melindungi diri dari volatilitas cryptocurrency lainnya, sehingga mendorong lingkungan trading yang lebih aman. Selain itu, penerimaan yang luas dan stabilitasnya menjadikan USDT sebagai media pertukaran yang disukai dalam protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi), memfasilitasi peminjaman, pinjaman, dan perolehan bunga.
Lebih lanjut, kegunaan USDT melampaui meja trading, dan menemukan aplikasi praktis dalam pengiriman uang lintas batas. Dengan nilai yang stabil dan teknologi blockchain yang efisien, USDT memungkinkan transfer uang yang cepat dan hemat biaya melintasi batas geografis.
Kesimpulan
Singkatnya, USDT berdiri sebagai bukti evolusi lanskap cryptocurrency, menunjukkan ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Meskipun kontroversi telah mewarnai perjalanannya, USDT tetap menjadi pilar stabilitas, memberdayakan trader dan memfasilitasi inovasi dalam ruang crypto. Dengan berkembangnya kerangka regulasi dan berubahnya dinamika pasar, peran USDT diperkirakan akan terus berlanjut, memperkuat statusnya sebagai penggerak ekonomi digital.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi crypto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappebti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan crypto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca juga:
Peran Digital Asset Custodians
Apa Itu Non-custodial? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Cara Membeli USDT: Panduan Pemula
USDT vs USDC: Memahami Perbedaan Keduanya
DAI vs USDT: Siapa yang Lebih Menarik?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.