Memahami masalah skalabilitas berarti mengenali tantangan yang muncul sehubungan dengan berapa banyak transaksi yang dapat ditangani oleh sebuah blockchain dan seberapa cepat serta murahnya proses tersebut.
Mengenal Masalah Skalabilitas
Masalah ini berasal dari batasan kemampuan sebuah blockchain untuk memproses transaksi secara efisien. Ini berkaitan dengan bagaimana jaringan ter-desentralisasi menangani blok-blok transaksi, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran blok dan waktu pembentukan blok baru.
Masalah ini muncul ketika pengguna Bitcoin mengalami keterlambatan dalam konfirmasi transaksi dan lonjakan biaya saat penggunaan jaringan tinggi.
Peningkatan Ukuran Blok Bitcoin
Kembali pada tahun 2015, blockchain Bitcoin membatasi ukuran bloknya menjadi satu megabita (MB), kemudian meningkatkannya menjadi 2 MB. Meskipun peningkatan ini membantu sebagian pengguna, kekhawatiran masih mengendap di kalangan pengembang tentang perubahan yang mungkin mengorbankan sifat terdesentralisasi protokol.
Keputusan Komunitas Bitcoin
Hal ini karena setiap transaksi menambah beban data, artinya lebih banyak transaksi membutuhkan lebih banyak data per blok, yang menuntut para penambang untuk menyimpan jumlah data blockchain yang besar.
Komunitas Bitcoin memilih untuk tidak secara signifikan memperbesar ukuran blok, menganggap perbandingan antara desentralisasi dan skalabilitas tidak menguntungkan.
Tugas Sulit untuk Diselesaikan
Menangani masalah skalabilitas terbukti menjadi tugas yang menantang, dimana membutuhkan waktu dan upaya yang tinggi. Tugas ini menjadi lebih kompleks dengan kebutuhan akan konsensus dan koordinasi di antara pengembang, miner, dan komunitas.
Meskipun berbulan-bulan berdiskusi, perselisihan dapat tetap berlangsung, berpotensi menghasilkan hard fork di mana satu faksi menerapkan upgrade, memisahkan dari jaringan utama.
Apa yang Terjadi Jika Masalah Skalabilitas Gagal Diselesaikan
Masalah skalabilitas yang tidak ditangani dapat mengakibatkan penurunan kecepatan transaksi, peningkatan biaya, dan pengguna beralih ke jaringan yang lebih dapat diskalakan.
Efek domino ini dapat mengurangi minat pengembang, bisnis, dan penambang/pemegang koin dari keterlibatan lebih lanjut, menghambat pertumbuhan dan perkembangan jaringan.
Baca Juga
Block Explorer, Penghubung antara Pengguna dan Blockchain
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.