Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai ENS dan DNS, simak penjelasannya lengkapnya di sini!
Pengertian ENS dan DNS
Apa pengertian ENS dan DNS? ENS atau Ethereum Name Service adalah protokol terdesentralisasi yang bertujuan menyederhanakan alamat dompet kripto Ethereum yang panjang dan rumit menjadi nama domain yang mudah diingat.
Sebagai protokol open source, ENS memungkinkan pengguna mendaftarkan nama domain seperti "namaAnda.eth" yang kemudian terkait dengan alamat dompet Ethereum mereka. Hal ini bertujuan membuat transaksi kripto lebih ramah pengguna dan mengatasi kompleksitas alamat panjang.
Sementara itu, DNS atau Domain Name System, adalah sistem penamaan domain yang mendahului era blockchain. DNS mengonversi nama domain seperti "www.contoh.com" menjadi alamat IP numerik yang dikenali oleh komputer dan server di seluruh dunia.
Dengan kata lain, DNS adalah infrastruktur yang menerjemahkan nama domain ke alamat IP yang diperlukan untuk mengarahkan permintaan web.
Sejarah ENS dan DNS
ENS memulai perjalanannya pada tahun 2017 sebagai tanggapan terhadap kompleksitas alamat dompet Ethereum. Nick Johnson, pendiri ENS, memimpin pengembangan protokol ini dengan visi menyederhanakan penggunaan alamat kripto. Sejak itu, ENS telah menjadi standar de facto dalam menangani identitas di lingkungan blockchain Ethereum.
Sebaliknya, DNS memiliki sejarah yang lebih panjang. Protokol ini dikembangkan pada tahun 1983 oleh Paul Mockapetris dan Jon Postel. DNS muncul untuk mengatasi keterbatasan penamaan host yang tercatat dalam sebuah file statis di komputer-komputer awal internet. Dengan adanya DNS, proses pencarian alamat IP menjadi lebih efisien dan dinamis.
Fungsi ENS dan DNS
Fungsi utama ENS adalah menyederhanakan alamat dompet Ethereum. Dengan mendaftarkan nama domain di ENS, pengguna dapat menggunakan nama yang mudah diingat alih-alih harus mengingat alamat kripto yang rumit. ENS juga mendukung integrasi dengan aplikasi dan layanan terdesentralisasi di ekosistem Ethereum.
Sementara itu, DNS memiliki fungsi krusial dalam menghubungkan nama domain dengan alamat IP. DNS bertindak sebagai penerjemah yang memungkinkan pengguna mengakses situs web atau sumber daya online lainnya dengan menggunakan nama domain yang mudah diingat.
Contoh ENS dan DNS
Contoh penggunaan ENS dapat dilihat ketika seseorang mendaftarkan nama domain seperti "namaAnda.eth" dan mengaitkannya dengan alamat dompet Ethereum mereka. Misalnya, "terezabb.eth" dapat dianggap sebagai contoh penggunaan ENS yang telah terdaftar.
Sementara itu, contoh penggunaan DNS adalah ketika seseorang mengakses situs web seperti "www.google.com". DNS akan bertanggung jawab mengarahkan permintaan ini ke alamat IP yang sesuai dengan server Google.
Manfaat ENS dan DNS
Manfaat ENS melibatkan penyederhanaan penggunaan alamat kripto, yang pada gilirannya dapat mendorong adopsi lebih lanjut di kalangan pengguna yang kurang terbiasa dengan teknologi blockchain. ENS juga membuka peluang untuk integrasi yang lebih baik antara layanan terdesentralisasi.
DNS memberikan manfaat krusial dalam membuat internet lebih dapat diakses. Dengan menggunakan nama domain alih-alih alamat IP, pengguna dapat dengan mudah mengakses sumber daya online. Selain itu, DNS juga mendukung kemampuan situs web untuk berpindah antar server atau mengubah alamat IP tanpa mempengaruhi pengguna.
Kesimpulan ENS dan DNS
ENS dan DNS, meskipun beroperasi dalam konteks teknologi identitas yang berbeda (Web3 dan Web2), keduanya memiliki peran penting dalam menyediakan pengalaman online yang mudah diakses dan ramah pengguna.
ENS dengan memfasilitasi identitas di ekosistem blockchain, mengarah pada perkembangan Web3 yang lebih terdesentralisasi. Di sisi lain, DNS terus menjadi pilar utama dalam infrastruktur internet, mendukung penggunaan web sehari-hari.
Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang perbedaan dan kesamaan antara ENS dan DNS dapat membantu kita mengapresiasi evolusi identitas online dan bagaimana teknologi ini mempengaruhi cara kita berinteraksi di dunia maya.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappbeti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Web3 & Metaverse, Tren Teknologi Masa Depan
Apa Perbedaan Web2 vs Web3? Simak Penjelasannya!
Apa Itu Platform dan Konteks dengan Cryptocurrency?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.