Apa Itu Smart Token?
Smart token adalah jenis aset digital atau mata uang kripto yang memiliki fungsi tambahan di luar transaksi sederhana. Token ini dibangun di atas platform blockchain dan sering kali menggabungkan teknologi smart contract yang memungkinkan mereka mengeksekusi logika dan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya secara mandiri.
Smart token dapat memiliki berbagai fitur, seperti aturan transaksi yang dapat diprogram, pembuatan pasar otomatis, konversi token, dan bahkan kemampuan tata kelola. Mereka dirancang agar serbaguna dan mudah beradaptasi, memungkinkan interaksi yang dinamis dan dapat disesuaikan dalam ekosistem yang terdesentralisasi.
Smart token memainkan peran penting dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), memungkinkan instrumen keuangan inovatif, kumpulan likuiditas, dan pertukaran terdesentralisasi beroperasi secara efisien dan aman. Contoh token pintar termasuk stablecoin seperti DAI, token pembuat pasar otomatis (AMM) seperti UNI Uniswap, dan token tata kelola seperti COMP Compound.
Cara Kerja Smart Token
Smart token bekerja dengan mengintegrasikan smart contract yang menggabungkan semua informasi yang diperlukan untuk mengotorisasi transaksi di tiga lapisan, antara lain sebagai berikut.
- Pertama: aset atau sumber nilai, seperti dompet digital.
- Kedua: seperangkat aturan yang telah ditentukan sebelumnya yang ditentukan oleh penerbit token, yang menentukan siapa yang memiliki akses ke aset, dalam kondisi apa, dan kapan. Misalnya, perusahaan dapat memberikan hak akses kepada penyedia data pada akhir setiap bulan jika layanan mereka digunakan.
- Ketiga: negara bagian yang melacak nilai token berdasarkan aturan yang ditetapkan. Misalnya, ia mencatat pembayaran seluruh jumlah tagihan untuk layanan data dan menyesuaikan saldonya.
Smart token juga berisi data yang diperkaya, termasuk identitas mitra dan detail faktur. Konsep intinya adalah bahwa tokenisasi menjadikan data otorisasi pembayaran yang disadap secara tidak sah menjadi tidak berharga, karena digantikan oleh token. Hal ini memastikan bahwa data tetap tersembunyi di depan mata.
Bancor, protokol perdagangan terdesentralisasi, memperkenalkan salah satu standar paling awal yang populer untuk smart token. Pada tahun 2017, perusahaan meluncurkan "smart token" miliknya sendiri yang memanfaatkan smart contract untuk memfasilitasi konvertibilitas langsung di dalamnya.
Adapun kasus penggunaan utamanya sangat mudah: token yang dapat dibeli atau dijual langsung melalui smart contract-nya sendiri tanpa memerlukan pertukaran atau rekanan yang cocok. Hal ini memfasilitasi transaksi token on-chain langsung, yang berbeda dari interaksi pertukaran terdesentralisasi (DEX) pada umumnya.
Baca Juga:
Apa itu Liquidity Provider Token (LP Token)?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.