Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai Swing Failure Patter (SFP), simak penjelasan lengkapnya di sini!
Apa Itu Swing Failure Pattern (SFP)
Swing Failure Pattern (SFP) adalah jenis pola pembalikan yang digunakan oleh para trader (swing) untuk menargetkan stop-loss di atas suatu titik lembah (swing low) kunci atau di bawah suatu titik puncak (swing high) kunci.
Tujuan dari SFP adalah menciptakan likuiditas yang cukup untuk mengubah arah harga. Dalam konteks SFP, jika pada suatu titik harga gagal mencapai ketinggian baru dalam tren naik atau lembah baru dalam tren turun, itu menjadi tanda pergeseran pola dan potensi pembalikan tren.
Baca Juga: Apa Itu EMA (Exponential Moving Average)?
Fungsi Swing Failure Pattern (SFP)
Fungsi utama dari Swing Failure Pattern (SFP) adalah memberikan sinyal dini tentang pembalikan tren. Para trader menggunakan SFP untuk merencanakan titik masuk dan keluar dari perdagangan.
Dalam tren naik, ketika terjadi SFP, trader dapat memutuskan untuk membuka posisi pendek, sementara dalam tren turun, trader dapat memilih untuk membuka posisi panjang. Dengan mengidentifikasi SFP, trader dapat mengambil keuntungan dari perubahan arah harga yang potensial.
Contoh Swing Failure Pattern (SFP)
Contoh konkret dari Swing Failure Pattern (SFP) adalah dapat ditemukan dalam situasi di mana harga, dalam tren naik, tidak dapat mencapai ketinggian baru, atau dalam tren turun, harga tidak dapat membentuk lembah baru.
Dalam SFP, garis tren harus berhasil menembus titik tertinggi sebelumnya dalam tren turun atau titik terendah sebelumnya dalam tren naik untuk memastikan kelengkapan pola. Sebagai contoh, trader berpengalaman dapat memanfaatkan SFP untuk membuka posisi pendek ketika tren naik mulai melemah atau membuka posisi panjang ketika tren turun menunjukkan tanda-tanda pembalikan.
Baca Juga: Apa Itu Moving Average Convergence Divergence (MACD)?
Kesimpulan Swing Failure Pattern (SFP)
Dalam kesimpulannya, Swing Failure Pattern (SFP) adalah alat analisis teknikal yang membantu para trader mengidentifikasi potensi pembalikan tren. Pahami bahwa SFP terjadi ketika harga gagal mencapai ketinggian atau lembah baru dalam tren tertentu.
Fungsi utama SFP adalah memberikan peringatan dini tentang perubahan tren, memungkinkan para trader untuk merencanakan strategi perdagangan mereka. Oleh karena itu, memahami dan mengenali pola ini dapat memberikan keunggulan dalam pengambilan keputusan perdagangan dan manajemen risiko.
Dengan demikian, Swing Failure Pattern (SFP) menjadi alat penting dalam analisis teknikal, membantu para trader untuk mengidentifikasi potensi peluang perdagangan dan meningkatkan kesuksesan dalam mengelola portofolio investasi mereka.
Cara Beli Crypto di Bittime
Kamu bisa beli dan jual aset crypto dengan cara yang mudah dan aman melalui Bittime. Bittime adalah satu aplikasi kripto terbaik di Indonesia yang sudah resmi terdaftar Bappbeti.
Untuk bisa beli aset crypto di Bittime, pastikan kamu telah melakukan registrasi dan menyelesaikan verifikasi identitas. Selain itu, pastikan juga kalau kamu punya saldo yang cukup dengan melakukan deposit sejumlah dana ke wallet. Sekadar informasi, minimal pembelian aset di Bittime adalah Rp10.000. Setelah itu, barulah kamu bisa melakukan pembelian aset crypto di aplikasi.
Pantau pergerakan grafik harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan kripto lainnya untuk mengetahui tren crypto market hari ini secara real-time di Bittime.
Baca Juga:
Apa Itu Inter-Blockchain Communication (IBC)?
Apa itu Intercontinental Exchange (ICE) ?
Bagaimana Kerja TokenSets (Set Protocol)?
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset crypto apapun. Perdagangan aset crypto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset crypto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset crypto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.