Selfish mining, konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh peneliti Cornell pada tahun 2013, mengungkapkan mekanisme di mana para penambang berkolusi untuk meningkatkan keuntungan dengan memanipulasi fork blockchain.
Dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam tentang selfish mining, implikasinya terhadap kesehatan blockchain, dan faktor-faktor mendasar yang mendorong perilaku ini.
Apa Itu Selfish Mining?
Selfish mining berkisar pada para penambang yang berkolaborasi untuk mengeksploitasi fork blockchain, dengan demikian memaksimalkan imbalan mereka sambil membahayakan desentralisasi dan integritas jaringan.
Dengan menahan blok yang baru ditambang dari jaringan publik dan membuat fork terpisah, para penambang berusaha untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan efisiensi penambangan.
Faktor-faktor yang Mendorong Selfish Mining
Efisiensi Penambangan Bitcoin
Selfish mining berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk menambang blok.
Biaya Listrik
Biaya energi yang tinggi dapat dikurangi dengan menahan blok dan hanya menambang pada saat-saat yang paling menguntungkan.
Alokasi Hash Power
Penambang dengan kekuatan hash yang lebih besar memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan dari selfish mining.
Mekanisme Selfish Mining
- Penambang egois secara diam-diam menambang blok pada fork pribadi mereka.
- Ketika mereka menemukan blok, mereka merahasiakannya dari jaringan publik.
- Ketika mereka menemukan blok lain di rantai publik, mereka mengungkapkan blok pribadi mereka dan menghubungkannya ke rantai publik.
- Ini menciptakan fork blockchain dan para penambang egois mendapatkan semua hadiah blok untuk fork mereka.
Implikasi untuk Desentralisasi
Selfish mining dapat menyebabkan sentralisasi jaringan blockchain, karena para penambang egois dengan kekuatan hash yang besar dapat mengambil kendali atas jaringan. Hal ini dapat membahayakan keamanan dan integritas jaringan.
Kehidupan Jangka Panjang dan Risiko
Selfish mining mungkin bukan strategi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini karena:
- Para penambang lain dapat mulai melakukan selfish mining, yang akan mengurangi keuntungan bagi semua orang.
- Jaringan blockchain dapat diubah untuk membuatnya lebih sulit untuk melakukan selfish mining.
- Para penambang egois dapat kehilangan kepercayaan dari komunitas kriptokurensi.
Kesimpulan
Selfish mining adalah strategi penambangan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan, tetapi juga dapat membahayakan desentralisasi dan integritas jaringan blockchain.
Para penambang harus mempertimbangkan dengan cermat risiko dan manfaat dari selfish mining sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini.
Baca juga:
Apa Itu Ashdraked dan Dampaknya pada Pasar Kripto
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.