Ransomware Byte attack adalah bentuk serangan distributed denial-of-service (DDoS) yang menargetkan pengguna yang telah menyimpan data mereka pada node penyimpanan yang jahat. Node yang bersifat jahat ini, menahan akses ke data pengguna, menuntut tebusan untuk membebaskannya.
Berkenalan dengan Serangan Ransomware Byte
Serangan ransomware byte, mirip dengan serangan DDoS, terjadi ketika data pengguna yang disimpan pada node penyimpanan yang jahat ditahan sebagai sandera. Penyerang, yang mengendalikan node, menahan untuk mengembalikan fragmen data sampai pengguna membayar tebusan.
Selain itu, ancaman penghapusan atau enkripsi file digunakan untuk memaksa pembayaran, sering kali menuntut bayaran melalui aset kripto.
Contoh Ransomware Byte Attack
Kejadian mencolok dalam ekosistem Storj melibatkan serangan yang ditargetkan pada node penyimpanan yang tidak dienkripsi, dengan memanfaatkan konfigurasi default.
Pelaku, menyamar sebagai node yang baik, mengunduh data pribadi untuk memeras pengguna. Respon cepat Storj, mengeluarkan patch untuk meredam serangan, menegaskan pentingnya mekanisme respons cepat dan peningkatan jaringan rutin.
Tantangan Pertahanan
Mencegah serangan ransomware byte menimbulkan tantangan signifikan karena ketidakmampuan penyedia penyimpanan untuk membedakan niat pembayaran sebelum pengunggahan file. Mekanisme otomatis untuk memperingatkan pengguna yang tidak membayar sering terlambat untuk menghindari kerusakan sistem yang substansial.
Memperkuat protokol otentikasi dan menerapkan kontrol akses berdasarkan saldo akun dapat mengurangi serangan tersebut.
Storj: Platform Penyimpanan Terdesentralisasi
Storj, upaya open source, bertujuan untuk menyediakan layanan penyimpanan cloud yang terdesentralisasi, aman, dan efisien. Dengan memanfaatkan jaringan peer-to-peer, Storj menyimpan file secara aman, dengan enkripsi dan dekripsi dikelola pada level perangkat klien.
Teknologi blockchain mendasari protokol Storj, memastikan transparansi dan jejak dalam transaksi data.
Kesimpulan
Serangan ransomware byte menimbulkan tantangan yang sulit dalam hal keamanan data, yang memerlukan langkah-langkah pencegahan yang kuat.
Pendekatan terdesentralisasi Storj dan integrasi blockchain mencontohkan strategi inovatif dalam melawan ancaman semacam itu, menekankan pentingnya mekanisme pertahanan proaktif dalam melindungi aset digital.
Baca Juga
Siapa Itu Bitcoiner? Apakah Anda Salah Satunya?
Mengenal Istilah Security dalam Investasi
Malware Baru Sasar Dompet Kripto di MacOS
DISCLAIMER: Artikel ini bersifat informasi dan bukan merupakan tawaran atau ajakan untuk menjual dan membeli aset kripto apapun. Perdagangan aset kripto merupakan aktivitas beresiko tinggi. Harga aset kripto bersifat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu dan Bittime tidak bertanggung jawab atas perubahan fluktuasi dari nilai tukar aset kripto.
Komentar
0 komentar
Harap masuk untuk memberikan komentar.